"(Y/N)...?"
"hnmm..."
"(Y/N)..."
"hghmmm..."
"(Y/N)!"
"Hah!? A-apa!?" kau terbangun dengan rambut berantakan dan..., air liur di sekitar bibirmu.
Sasuke mengusapkan jari ibunya di bawah bibirmu, lalu tertawa. "Tidur nyenyak, ya?"
Kau baru menyadari bahwa saat itu, kau meneteskan liur. Wajahmu memerah dan segera menghapus bekas liur itu. "Argh, setidaknya jangan di hilangkan! Kan aku yang jadi malu!!"
Dia membuka jendela. "Cepat bersiap, kita akan mencari baju pengantin"
Kata 'pengantin' itu membuat wajahmu semakin merah. "Y-ya..."
***
"Kami memiliki beberapa koleksi baru untuk baju pengantin. Anda ingin bertemakan apa jika boleh tahu?" penjaga toko menyambut dengan ramah.
Kau menatap Sasuke, begitu juga Sasuke menatapmu. "Kita belum menentukan tema, ya?"
Sasuke duduk di sebuah sofa berwarna gading. "Hmmm..." "Bagaimana kalau warna? Pilih saja warna yang kita sukai"
Jika pilih warna, lanjut membaca. Jika memilih tema lain, skip ke tanda >>
-Warna-
"Hmm... Kalau begiu warna! Jadi warna apa?" tanyamu balik sambil duduk di sampingnya.
"Hitam?"
"Suram"
"Kuning neon?"
"Norak"
"Hijau neon?"
"Kenapa pilihanmu warna neon semua, sih, Sasuke??" kau menggelengkan kepalamu dengan heran.
"Bagaimana kalau putih?" usul Sasuke dengan warna yang lebih normal.
"Ok! Kita pilih warna putih, ya!" atamu dengan ceria dan menghampiri penjaga toko.
Penjaga toko itu dengan ceria mengantarkanmu dan Sasuke menuju butik dress terbaru.
Penjaga toko memberimu dua dress berwarna putih. Kau segera menuju ke ruang ganti untuk fitting baju.
Pertama adalah dress se-mata kaki yang sangat simple namun elegan.
"Sasuke.... Bagaimana?" tanyamu sambil menunjukkan dress yang kau kenakan.
Sasuke tidak menunjukkan ekspresi apa pun.
Kau memutuskan untuk memakai dress yang lain.
Gaun putih selutut dengan bagian belakang panjang menutupi betis sangat cocok untuk acara malam.
"Sasuke~!" panggilmu.
Sasuke menoleh. Ia hanya menunjukkan wajah flat, tanpa ekspresi.
"Mooou~! Ayolah, katakan sesuatu!"
Sasuke memberantakan rambutmu. "Bagus, cocok untukmu. Aku hanya ingin menjahilimu saja" katanya sambil tertawa.
Sasuke berjalan menuju penjaga toko. "Aku ambil keduanya"
Setelah itu, Sasuke mencoba tuxedo yang akan ia kenakan nanti. Sebuah tuxedo berwarna putih, dengan kemeja warna gading, dan dasi berwarna abu-abu.
Darah menjalar ke wajahmu. "S-seperti biasanya..., cocok untukmu" katamu sambil menunduk, menyembunyikan wajah merahmu.
"Kalau begitu masalah baju sudah beres. Untuk desain pestanya aku akan menghubungi Shikamaru" Sasuke mengeluarkan ponselnya.
Setelah mengetikkan sesuatu, ia meletakkan kembali ponselnya di saku celana bahannya.
"Tinggal selangkah lagi, (Y/N)" katanya dengan senyuman dan tatapan lembut yang membuat jantungmu hampir berhenti berdetak.
>>
-Tema Lain-
"Warna? Apa nggak terlalu biasa?" tanyamu sedikit kecewa. Kamu ingin sesuatu yang 'unik' di pernikahan pertama dan terakhirmu.
"Corpse party wed?"
"Please, itu judul anime genre gore" kau facepalmed.
"Nggak, nggak, aku hanya bercanda. Kalau new years wed party? Kita bisa mengatur jadwalnya mendekati akhir tahun" usulnya.
Matamu berbinar. Ya, itu ide yang unik. "Boleh, boleh! Kita adakan waktu malam!"
"Kalau tempatnya di taman? Bisa jadi new years garden party juga,"
Kau mengangguk semangat. Ini benar-benar ide unik yang kau harapkan.
Sasuke berjalan menuju penjaga toko. "Tolong gaun wedding yang cocok untuk evening garden party"
Penjaga itu mengantarmu ke dalam butik. Ia memberimu dua gaun. Kau segera mencobanya.
Gaun pertama, gaun berwarna putih se-lutut berbahan tipis namun terlihat elegan dengan pita merah di daerah pinggang.
Kau keluar dengan gaun itu dan memamerkannya pada Sasuke yang sedang mengerjakan sesuatu di mac-nya.
"Tarararaaaa~!" teriakmu sambil berpose.
Sasuke memandangmu sebentar, lalu kembali menatap mac-nya.
Kau memutuskan memakai gaun selanjutnya.
Gaun hitam se-betis, ber-lengan sampai siku. Bagian roknya sedikit menerawang namun dilengkapi rok dalam tambahan berwarna hitam yang menutupi lututmu. Sedikit manik-manik merah menghiasi bagian dada.
"Sa.Su.Ke~!"
Sasuke memandangmu. Sama seperti tadi, ia segera menatap mac-nya kembali.
Kau menghela napas dengan kesal. "Setidaknya puji saja gaunnya!"
Sasuke tertawa kecil. "Bercanda, gaunnya terlihat lebih menawan kalau kamu yang memakainya"
Wajahmu blushing. "U-urusai..."
"Kalau begitu giliranku mencoba tuxedo" Sasuke berdiri sambil memberikanmu mac-nya. Ia berjalan ke ruang ganti.
Tak lama, ia keluar dengan tuxedo hitam, kemeja merah, dan dasi putih.
Tak bisa kau abaikan fakta Sasuke tampak lebih tampan dengan tuxedo yang matching dengan kedua gaunmu.
Wajahmu memerah. "Cu-curang, kenapa aku nggak bisa menahan emosiku sepertimu tadi? Kenapa aku nggak bisa terlihat tenang dan nggak terpukau?" kau menunduk dalam.
"Karena aku lebih hebat darimu" katanya dengan semunyan yang melelehkanmu.
"S-sudah! Jangan menunjukkan senyuman ituuu~!"
Sasuke tertawa. Ia lalu berbalik kearah penjaga toko. "Aku ambil dua gaun dan tuxedo ini"
Setelah itu, ia kembali duduk di sampingmu sambil mengeluarkan ponselnya. Ia mendekatkan ponselnya kearah telinga kanannya.
"Shikamaru, kuserahkan sisanya padamu. Kuharap hasilnya seperti yang kami harapkan" katanya, lalu menjauhkan ponselnya dan mengunci ponselnya.
"Ada apa?" tanyamu.
Sasuke tersenyum sambil memasukkan kembali ponselnya ke saku celananya. "Shikamaru akan mendesain pestanya"
Ia menatap dalam matamu dengan wajah yang dekat, sangat dekat. "Ini akan menjadi pernikahan terindah dalam hidupmu, tidak, hidup kita" katanya dengan senyuman.
--------------------------------------------------
BACA!
Di chapt berikutnya kalian akan menikah. Untuk muslim, prefer kamu orang Jepang karena pernikahan diadakan di Gereja :'v
Untuk yang non muslim, berbahagialah karena pernikahan berjalan seperti adat kalian :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Man (Sasuke X Reader)
FanfictionSasuke Uchiha, apa ada yang nggak setuju kalo Ice Man ini ganteng? Pasti semua bilangnya Sasuke itu ganteng, cool, kece, dan blah blah blah. Jadi, Ice Man (sasuke x reader) adalah sebuah buku berisi cerita tentang Sasuke si Ice Man ini pacaran sama...