Hari ini adalah hari kedua kau dan Sasuke menginap di Iwa. Ini adalah hari terakhir dan nanti sore kalian akan kembali ke Konoha.
Sebelum kalian pulang, kalian memutuskan berjalan-jalan disekitar rumah.
"Oh, itu rumahku,'' Sasuke menunjuk sebuah rumah bergaya Eropa yang jaraknya sekitar 15m dari padang rumput tempat kau dulu bermain.
"Eh? Bukankah ini pertama kalinya kamu ke Iwa?'' Kau mulai bingung.
Sasuke memandangi wajahmu sambil sedikit membungkukkan badan agar wajah kalian sejajar. "Apakah aku pernah berkata begitu?''
Sasuke meletakkan kedua tangannya di belakang kepala dan lehernya sambil terus berjalan. "Hm, jadi teringat masa lalu saat aku selalu bermain menebak awan dengan gadis yang selalu memakai pita itu,''
Kau kehabisan kata-kata. Kau terlalu syok untuk mengeluarkan sebuah suku kata saja. Kau hanya bisa menunjuk Sasuke.
"Aku anak yang pindah dulu, yang memberimu ciuman selamat tinggal di dahimu,'' Sasuke tersenyum smirk.
Wajahmu sedikit bersemu. "Aku...''
"HUWAAAA!!!" suara itu mengagetkanmu dan Sasuke. Suara itu berasal dari seorang gadis kecil berkuncir dua yang duduk bersimpuh di depan kalian.
"Eh?'' Kau terkejut. Kau segera menjongkok agar kau dan gadis itu sejajar. "Apa yang terjadi?''
Gadis itu hanya menatapmu tanpa menjawabmu.
Sasuke pun turun tangan. Ia ikut berjongkok di sampingmu. "Kau kenapa?'' Tanyanya dingin.
Gadis itu terlihat sedikit bersemu. Lalu ia memeluk Sasuke. "Aku kehilangan leontin ibuku! Aku akan dimarahi!''
Sasuke hanya mengerutkan dahinya tanpa balik memeluk gadis itu. "Yang pertama beritahu-''
Gadis itu langsung melepaskan pelukannya. Wajahnya sedikit ceria. "Aku Natsu, Chihara Natsu!'' Natsu menjawab dengan cepat dan bersemangat.
"Oke, Natsu, pertama ubah dulu suasana hatimu menjadi secerah namamu, musim panas!'' Sasuke menarik pipi Natsu agar tersenyum. "Aku Sasuke. Perempuan di sampingku adalah (Y/N),''
Kau menyunggingkan senyum paling ramah pada Natsu. Namun Natsu hanya memberimu tatapan dingin dan tidak suka.
"Jadi Natsu, bagaimana leontin itu bisa hilang?'' Tanya Sasuke.
Natsu mencoba mengingat-ingat. "Tadi kubawa berlari. Lalu aku tersandung. Dan saat aku sadar, leontin itu sudah hilang,''
Sasuke menopang dagunya dan berpikir. "Berarti jatuh disekitar sini,'' Sasuke menandng sekitar. "Natsu, kau bisa meminta (Y/N) untuk menggandengmu,''
Kau tetap berusaha ramah dan mengulurkan tanganmu. Tapi Natsu malah menampik tanganmu.
"Aku hanya mau dengan Sasuke!'' Natsu berlari kearah Sasuke.
Sasuke menghela napasnya. "Apa boleh buat. Sepertinya kakimu juga lecet,'' Sasuke memperhatikan lutut Natsu yang lecet. Sasuke langsung menggendong Natsu di punggung. "Kita cari bersama,''
Wajah Natsu semerah tomat. "I.. iya!'' Natsu memeluk leher Sasuke dari belakang agar tidak jatuh.
Ternyata Sasuke bisa menangani anak yang menangis juga. Tidak kusangka dibalik sifat dingin mengesalkannya. Batinmu. Kau berjalan cepat menuju Sasuke agar bisa berdampingan.
"Natsu kau kelas berapa?'' Tanyamu basa-basi.
"Kelas 4. Memang kenapa?'' Jawab Natsu judes.
Kau sedikit kesal kali ini.
"Oh, kau kelas 4 ya? Apa cita-citamu?'' Tanya Sasuke sambil mengamati jalan.
"Aku ingin menjadi ninja medis! Dan tentu saja...'' wajah Natsu sedikit bersemu.
Kau dan Sasuke penasaran dengan cita-cita Natsu yang satu lagi.
"Menjadi pengantin Sasuke! Kyaa~! Aku sudah mengatakannya!'' wajah Natsu makin memerah.
Kau dan Sasuke terkejut. "Tidak bisa! Tidak boleh! Sasuke itu-!''
"Apa? Kau kan hanya teman Sasuke dan tidak lebih,'' Natsu memotong kalimatmu. Kalimatnya membuatmu kesal.
Sasuke menahanmu yang akan beradu mulut dengan Natsu. "Iya,'' itu jawaban dari Sasuke.
Kau semakin terkejut. "Sasuke!''
Natsu menjulurkan lidahnya padamu. "Bweeek, aku menang''
Kau semakin dan kini sangat-sangat kesal. Kau cemburu pada seorang anak kecil.
Tiba-tiba Sasuke menghentikan langkahnya. Ia membungkuk untuk mengambil sesuatu di jalan. "Apakah ini leontinnya?'' Sasuke menunjukkan sebuah leontin perak.
"Wah, iya! Itu leontinnya! Arigatou, Sasuke!'' Natsu turun dari punggung Sasuke dan menerima leontin ibunya.
"Kalau begitu, kami akan mengantarmu pulang'' kau menjulurkan tanganmu pada Natsu.
Natsu menolak dan menggandeng tangan Sasuke. "Sebentar lagi sudah sampai di rumahku,''
Natsu menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah bergaya tradisional yang pintu masuknya adalah pintu geser.
"Terima kasih sudah membantuku. Ayo masuk, ibuku akan membuatkan macha'' ajak Natsu.
"Maaf, Natsu. Tapi kami harus segera kembali ke Konoha. Lain kali saja, ya'' Sasuke menolak secara halus.
"Eeh~? Tapi kalian akan ke sini lagi, kan?''
Kau mengangguk. "Iya, kami akan mengunjungimu suatu saat''
"Lagi pula jika kau ingin menjadi pengantinku, kau harus setinggi (Y/N) dulu,'' Sasuke membandingkan tinggi Natsu dan tinggimu yang hanya terpaut 30cm saja.
Natsu terliht kecewa. "Kalau begitu, di pertemuan kita berikutnya, kita menikah, ya, Sasuke!''
Sasuke mengusap rambut Natsu. "Iya, iya. Kami pulang, ya''
Natsu melambaikn tangannya. "Iyaa! Janji, ya, Sasuke mengunjungiku!''
Kau dan Sasuke berjalan menuju rumah dengan berdampingan.
"Jangan terlalu dibawa serius. Itu cuma anak kecil saja. Tidak lama juga ia akan menemukan cintanya yang sebenarnya dan melupakanku,'' Sasuke mengacak rambutmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Man (Sasuke X Reader)
FanfictionSasuke Uchiha, apa ada yang nggak setuju kalo Ice Man ini ganteng? Pasti semua bilangnya Sasuke itu ganteng, cool, kece, dan blah blah blah. Jadi, Ice Man (sasuke x reader) adalah sebuah buku berisi cerita tentang Sasuke si Ice Man ini pacaran sama...