- Butterfly 1 -

1.4K 159 17
                                    

Hallo readers siders
Happy reading

Gadis yang dipanggil butterfly itu kembali menoleh kearah Ryuhei lalu menepuk paha sang pria berambut blonde itu.

"Apakah kau berani bertaruh tentang pria itu?"

"Kau gila. Aku sudah yakin dia pasti tertarik denganmu."

"Tapi kudengar dari bos dia akan dijodohkan dengan anaknya Choi dong-soo bukan?"

"Ya aku juga tidak tau, tapi bisa terlihat jika seorang pria tertarik dengan wanita lain itu tandanya ia tidak mencintai wanita yang bersamanya saat ini."

" Jadi menurutmu dia tertarik padaku?"

"Tentu saja, coba saja kau pancing dia kelorong sana."

Gadis itu tersenyum tipis lalu memutar balik pandangannya kearah DG yang masih aja menatapnya.

"Kita lihat apakah dia terpesona denganku."

Gadis itu bangkit dari tempat duduknya dan mulai melangkah diantara banyaknya pengunjung club' malam ini. Melihat itu DG bangkit, menerobos banyaknya pengunjung club karena hampir kehilangan gadis itu dalam pandangannya- kemudian meraih tangan seseorang. Lembut, mungil, dan terasa pas digenggaman seorang DG.

Terkejut, gadis itu menoleh tanpa bisa berkata apa-apa. Manik hitam milik DG bertemu dengan netra biru mempesona miliknya.

"Bisakah kau berhenti sebentar nona"

"Anda mengenal saya tuan?" Ujar sang gadis sedikit gugup. Ryuhei nya tidak pernah salah memberikan informasi dan sekarang tebakan pria itu benar DG benar benar tertarik dan mengikutinya.

"Tidak tapi aku tau kau pasti memiliki nama yang cantik."

Tangan besar DG beralih menggenggam lengan sang gadis yang mungil. Mata hitam  itu tidak berhenti menjelajah pada air muka gadis bersurai kehitaman yang menarik perhatiannya termasuk pada mata biru yang bersinar akibat minimnya cahaya. la ingin menyimpan rekam wajah sang gadis di otaknya, selama mungkin, sampai kemudian gadis yang menarik dirinya ini menjadi miliknya.

"Aku tidak mengenal anda..."

"Kang Daegyom, panggil aku DG.

DG sempat sedikit merasa kaget kalau di era gempurannya sekarang semua wanita pasti mengenal siapa dirinya tapi tidak dengan gadis yang sedang berdiri di depannya sekarang, gadis itu bahkan tak tahu siapa namanya tapi gadis itu melempar senyuman menggoda saat mereka duduk di bar tadi sehingga membuat DG yang awalnya memang sudah tertarik kini semakin tertarik kalau berhadapan langsung dan bisa melihat air muka yang sempurna dari sang gadis

[Name] tersenyum, "baiklah DG, namaku Aoi Bara [name]"

DG melepas genggaman nya pada tangan gadis bernama [name] kemudian menipiskan jarak keduanya. Keduanya berada di lorong club yang menghubungkan kamar-kamar sewa yang cukup terbilang gelap dan hanya sedikit cahaya yang masuk dari ujung  dan kamar kamar yang ada serembes cahaya. Mata [name] tidak menangkap sesuatu yang aneh, ia masih terus tersenyum manis kearah DG membiarkan sang mangsa melakukan apa yang ia inginkan.

"Bertahanlah [name]. kau bisa melakukannya." Batin gadis itu.

"Aku tidak tahu apa yang membuat aku begini, nona [name]." tangan kekar itu membelai surai [name] tanpa ragu, menyelipkan surai lebat milik sang gadis kebelakang telinga.

"Tapi, kau menarik perhatianku." Suara sensual DG menyambut [name] untuk mendongak, menatap wajah DG yang hanya berjarak beberapa inci tanpa takut. ia malah melempar senyum-yang malah terkesan menggoda lawan bicaranya.

"Begitu kah? Apa yang membuat anda tertarik, tuan DG?"

DG sedikit terkejut. Pasalnya, [Name] berani menarik kerah kemejanya mendekat. Hembusan napas [name] yang hangat menyapu kulit wajah tampan DG, tidak ada yang berkata apapun selain hanya saling menatap satu sama lain.

Butterfly - DG [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang