Hallo readers siders
Happy readingDG dan [name] menghabiskan waktu mereka di Amerika sambil bersenang-senang ria. Tak ada masalah yang dipikirkan, seakan mereka hanya liburan bulan madu selayaknya suami istri yang menikmati waktu setiap detiknya dengan segala hal romantis.
DG bahkan rela menghabiskan banyak uang untuk memenuhi segala kebutuhan sang wanita agar nyaman selama bersamanya. Dari membelikan sebuah rumah dengan kenyamanan dan keamanan hingga membelikan wanita itu banyak barang yang ia inginkan serta memperlakukan [name] selayaknya seorang ratu.
Seperti hari ini, kedua insan itu sedang bersantai dibelakang mansion menikmati semilir angin ditepi kolam berenang. Disebuah meja, keduanya memakan beberapa camilan yang disediakan.
DG tersenyum melihat sang wanita yang memakan ice cream hingga mengotori sedikit mulutnya, tangan besar milik DG terulur mengusap pelan sembari membersihkan bercak ice cream coklat itu disamping bibir [name]. Tapi bukan yang membersihkan pria itu malah bangun satu pelan bibir sang wanita dengan mata terpaku ke arahnya.
[Name] yang menyadari bahwa DG sedang terpaku ke arahnya, mulai menatap pria berambut pink dihadapannya. Seulas senyum tipis dari bibir wanita itu mulai terbit membentuk senyuman lembut.
"Ada apa?"
DG tersenyum, pria itu memajukan wajahnya. Menjulurkan lidah dan mulai menjilati bibir sang wanita untuk membersihkan sisa sisa ice cream yang menempel.
"Bibirmu kotor.."
"Oh ya.. apakah susah bersih?"
"Sudah..."
DG membentuk senyuman manis, pria itu seakan menghangat melihat sang wanita yang juga tersenyum kearahnya. Dan entah kenapa rasa cinta di dalam hatinya kepada [name] juga seakan semakin bertambah kuat ketika berhasil melihat wajah cantik sang wanita. [Name] tentu saja memiliki banyak keistimewaan dan hal yang disukai oleh DG, meskipun kedekatan keduanya belum menunjukkan sesuatu hubungan ataupun sesuatu tanda jika mereka akan melanjutkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius. Tetapi DG, sudah merencanakan sesuatu yang mungkin akan menjadi hari besar di antara keduanya karena rasa cinta di dalam hati pria itu lebih besar dibandingkan segala resiko yang akan ia terima.
Ia ingin hidup bersama [name]. Karena baginya, [name] adalah cintanya.
"Aku mencintaimu."
[Name] tersenyum dengan malu-malu, entah sejak kapan tangan wanita itu sudah berada di genggaman tangan sang pria. DG bahkan menggenggam tangannya dengan lembut sembari mengusap-usap pelan memberikan kenyamanan yang luar biasa terasa dikulitnya, manis biru yang mulai menyentuh dengan bibir yang tak berhenti menyunggingkan senyum lebar seakan menggambarkan perasaan senang ketika melihat seseorang pria yang datang ke kehidupannya dan ingin memulai kehidupan baru bersamanya adalah hal yang beruntung.
Takkan pernah terbayangkan oleh [name] bagaimana jika sampai DG mengetahui semua rahasia yang ia simpan, sebab selama ia bersama DG di Amerika ia belum berani mengungkapkan satu rahasia pun tentang dirinya dan ilhae. Karena akan banyak hal yang terjadi jika sampai yang mengungkapkan, dan juga [name] menyadari bahwa ia juga mencintai DG.
"DG ummm.."
"Hmm? Ada apa,sayang?" Tanya DG sembari mengecup pelan tangan sang wanita.
"Aku ingin bicara sesuatu.."
DG menyeritkan kening.
"Apa? Tampaknya begitu serius.."
Manik [name] menatap dalam manik hitam milik DG. Tangan lentiknya juga membalas tautan tangan sang pria, tak perduli seberapa cepat degup jantungnya asalkan dirinya bisa mengungkapkan segala perasaan yang tertahan di dalam hati untuk mengungkapkan segalanya. Tak perduli apa yang akan menjadi reaksi DG ketika mendengar segala penuturan dirinya yang terpenting adalah kali ini ia harus mengatakan segalanya pada jujur sebelum terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly - DG [TAMAT]
FanfictionKang Daegyom x Readers Melangsungkan misi sekaligus percintaan?