Jeffrey memarkirkan mobil SUV kesayangannya, Ia turun dari mobil sambil menghela napas pelan sebelum kakinya melangkah masuk menuju pintu besar bercorak didepannya.
"Halo abang, tumben pulang"
Jeffrey melenggang masuk tanpa memedulikan sapaan singkat Jaffar, adiknya.
Sedangkan Jaffar menatap Jeffrey dengan smirk andalannya sebelum kakinya juga ikut melangkah mengikuti kakaknya yang menuju ruang tengah.
"Hi stupid, masih inget pulang?"
Jeffrey menoleh, dan berhenti sejenak sebelum kakinya melangkah cepat memeluk objek yang sedang sibuk dengan majalah fashion ditangannya.
"Gue kangen lo mbak, kapan balik dari US?" tanya Jeffrey setelah melepaskan pelukannya.
"Ye, gue dah balik dari sebulan yang lalu. Lo aja kagak pernah balik ke rumah. Mentang-mentang udah punya cewek ya sekarang," omel Kania.
"Cewek siapa?"
"Masih gebetan mbak, bang Jeffrey mah kurang sat set sat set makanya doi kagak peka," jawab Jaffar yang tiba-tiba muncul diantara keduanya.
Jeffrey menoyor kepala adiknya, "Diem lo bocil, orang rumah pada tau gara-gara lo kan?"
"Enak aja, kok nyalahin gue doang. Salahin juga dong Bapak Soni terhormat yang lagi nguping dibalik sofa," elak Jaffar tidak terima.
Jeffrey menatap datar sosok yang sedang tersenyum canggung kearahnya.
"Eh kamu baca pesan Ayah ya. Tumben mau pulang,"
Soni berjalan menuju Jeffrey dan memeluk singkat anak keduanya yang hanya diam tanpa membalas pelukan singkatnya. Kadang Soni bingung perasaan dia dan Yuni sama-sama receh tapi kenapa Jeffrey tidak punya jiwa receh juga seperti Jaffar misalnya.
"Ayah nggak usah ngancem Jeffrey ya. Jeffrey pasti pulang kok," jawab Jeffrey.
Soni melebarkan matanya, "Ayah nggak ngancem kamu bang, ayah cuma negosisasi aja. Hari ini kan ulang tahun Ibu kamu. Pesan Ayah tuh cuma reminder aja."
"Terus yang Jeffrey heran, kenapa Ayah selalu ngirim mata-mata buat mantau aktivitas Jeffrey. Jeffrey udah gede, harusnya bocil ini yang diawasi 24 jam bukan Jeffrey," jawab Jeffrey tidak terima sambil menunjuk Jaffar.
"Jaffar juga diawasi kok, cuma karena dia masih inget PULANG jadi nggak seketat kamu. Lagian kamu aneh bang, kalau suka tuh sat set sat set gitu loh biar bisa bawa cewek kamu ketemu sama kita."
Jeffrey memijit kepalanya pelan, "Masalahnya nggak segampang itu Ayah. Pokoknya mulai sekarang tarik semua mata-mata yang Ayah kirim. Dan satu lagi masalah Rosa biar Jeffrey aja yang urus, kalian nggak usah ikut-ikutan."
Kania tertawa pelan, "Yah lo telat dek buat ngancem kita."
"Maksudnya?"
"Soalnya Ibu udah mulai turun tangan. Lo tau kan gimana Ibu?" tambah Kania.
Jeffrey melebarkan matanya, "Sekarang Ibu dimana?"
Siwon berdehem pelan, "Ibu kamu ada di ruang makan nungguin kamu."
Jeffrey berlari menuju ruang makan tanpa memedulikan keluarga nya yang sedang menahan tawa akan tingkahnya.
"Jaffar bilang juga apa, dia nggak bakal menang kalau masalah Ibu,"
"Ide lo buat ngirim foto cewek itu bagus juga ya. Ntar gue traktir KFC." jawab Kania.
Jaffar menggelengkan kepalanya, "Jaffar tuh punya banyak duit setelah buntutin bang Jeffrey. Selain dari Ayah, Jaffar juga harus memperluas koneksi dengan ngasih tau Ibu misalnya?"
"Kamu memang gila nak," ucap Soni sambil mengusap kepala Jaffar.
"Kita sekeluarga emang gila semua Ayah," sahut Jaffar.
Halo guys, gimana kabarnya. Wah ternyata lama banget ya diriku tidak update. Wkkwkkwk, agak kaget lihat notif ternyata masih banyak yang baca cerita ini. Aku nggak bakal janji, tapi setelah beberapa urusan selesai, aku usahain buat mulai konsisten update. Makasii buat semuanya yang udah sabar nunggu cerita ini. See you guys💖✌️✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
KANTOR 97 🏢
RomanceKisah romansa Jaerose ft 97 line di Kantor 97. ⚠️WARNING⚠️ Cerita ini hanya fiktif, jika tidak suka fiksi Jaerose bisa meninggalkan lapak ini. Rada absurd tapi sangat cocok untuk menghibur kehaluan Anda. Thx. Start: 24 Juli 2022 End: 24 Juni 2024 -N...