16. Ibu Yuni mulai bereaksi

804 130 11
                                    

"AKHIRNYA KELAR JUGA YA ALLAH," teriak Mike setelah keluar dari ruangan rapat yang menurutnya mencekam.

Yoga mengangguk, tangannya memijat pelan bagian belakang lehernya yang mulai kram. "Besok jangan pada ganggu, gue mau tidur seharian coy pegel nih badan."

"Revisi minggu kemarin akhirnya ke acc juga hari ini, nggak sia-sia kita visit bolak-balik." sahut Chelsea sambil memperbaiki riasannya.

"Iya juga ya, ampe si Erland hari ini kagak masuk gara-gara asam lambung. Untung laporannya dah bener kalau kagak weh disemprot ama si Jeffrey paling," ucap Jack.

"Eh makan malem bareng yok, biasa mie ayam depan gue traktir," kata Bima menawarkan.

Lisa mendengus, "Kalau mau traktir sushi kek, burger kek, ini mie ayam."

"Ya kalau itu mah harusnya si Jeffrey yang golden spoon, kalau gue yang traktir tekor dong gue makan indomie sebulan."

"Gue mah gas hayuk Bim," sahut Mike.

"Lo ikutan kagak Jef?" tanya Juna.

Jeffrey menggeleng, "Gue masih harus ngerekap beberapa dokumen sama Pak Seno, kalian duluan aja. Oiya, Lis nitip Rosa ya. Gue nggak bisa anterin soalnya, kalian ntar nebeng Jack aja, dia pake mobil."

"Ayang Oca ama aku aja, kita boncengan naik supra," jawab Mike menawarkan tumpangan.

"Kita bareng Jack aja Ros, supra nya si Aming kagak meyakinkan. Lo kagak inget kemarin dia ngedorong gara-gara motornya mogok?"

"EH JAN REMEHIN SI YANTO YA, UDAH AING SERPIS KEMARIN," sahut Mike tidak terima dengan perkataan Lisa. Maklum, Yanto a.k.a supra nya si Mike udah seperti anak sendiri.

"Kalian duluan aja, gue mau ke minimarket."

Jeffrey mengernyit, "Besok aja belanjanya aku anter, udah malem bahaya. Kamu mending pulang istirahat."

"Aku besok mau pulang ke rumah, ini ke supermarket sekalian nunggu Mas Cahyo dia otw jemput." balas Rosa.

"Yaudah kabarin ya kalau udah sampai, salam buat Mas Cahyo sama keluarga kamu." ucap Jeffrey sambil mengusap kepala Rosa pelan sebelum berbalik memasuki kantor tanpa memedulikan teman-temannya yang masih melongo dengan aksinya.

"LO UDAH JADIAN YA SAMA SI JEPRI?" teriak Lisa tidak menyangka.

Jack tertawa, dirinya bertepuk tangan ketika melihat raut muka Mike yang makin memelas setelah melihat adegan romansa di depan matanya.

"Sabar ya Mike, waktunya move on." ucap Juna.

"Lo utang cerita ya nanti sama gue." tambah Lisa. Tanpa memedulikan ucapan Lisa, Rosa melenggang pergi tanpa menyadari seseorang juga ikut turun dari mobil sedan yang terparkir di depan kantor.

🏢

Rosa memasukkan ponsel ke sakunya setelah melihat chat terakhir dari kakaknya yang akan sampai dalam 10 menit. Kakinya melangkah sedikit cepat menuju minimarket yang tak jauh dari kantor sebelum sebuah suara mengagetkannya.

"Aduh,"

Rosa menoleh ke belakang, melihat seorang wanita yang sedang terduduk di aspal sambil memegang kaki kirinya.

"Tante, nggak papa?" tanya Rosa.  Wanita tersebut mendongak seraya tersenyum tipis menatap Rosa. "Tante tadi nggak sengaja kesandung." Yuni sedikit mengernyit, "Kayaknya keseleo deh."

"Astaga, pasti sakit banget keseleo pake hak tinggi. Di depan ada minimarket, nanti kaki Tante dikompres es biar nggak bengkak. Tante masih kuat jalan?" tanya Rosa.

KANTOR 97 🏢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang