1 ; MPLS

206 14 1
                                    

Vote and Comment! (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧


°

°


Jungwon hari ini tampak kelelahan bersama anggota lainnya karena hari ini hari, Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah dimana anak kelas sepuluh lebih banyak dari tahun kemarin bersamaan itu juga ada lima orang murid pindahan dari kelas sebelas dan kelas dua belas.

"Gila, gue kira bakal sama aja kayak tahun kemarin" Ucap Jay tampak kelelahan juga, dirinya duduk di sebelah sekretaris satu OSIS. Yuna.

"Tangan gue pengkor.." Ucap Yuna dari kemarin-kemarin sibuk menulis buku agenda.

"Kita gak bisa prediksi, jumlah siswa baru" Ucap Jungwon duduk di mejanya.

"Untung aja lo udah nyiapin nya jauh-jauh hari" Ujar Yuna cukup bangga memiliki ketua OSIS yang tekun dan juga pintar membuat para anggota menjadi lebih enak untuk mengerjakan program kerjanya.

"Gue ngincer adek kelas yang pake kacamata, badannya kecil" Ucap Jay si tebar pesona dan teman-temannya menyebutnya buaya.

"Mulai deh" Sahut Yuna yang sudah tahu sifat buaya Jay akan keluar.

"Mereka baru semua, Lo jangan bikin trauma" Ucap Jungwon membuat Jay cengar-cengir saja.

"Iya yaelah, gue juga ngerti batasan"

Jungwon memiliki enam teman sekaligus teman mainnya nya dan mereka semua masuk OSIS, katanya biar dapet pengalaman namun baru dua bulan mereka menjadi murung karena cukup lelah dan menguras pikiran juga. Tapi ya sudah terlanjur juga.

"Dek! Kalo ngomong sama kakaknya liat matanya!" Sunoo. Lelaki dengan lantang saat berbicara membuat mereka menjadi takut, karena setengah persen nya mereka gemas karena melihat wajah Sunoo yang lucu.

"Kenapa diem aja? Tadi denger gak?" Sunghoon. Lelaki tidak banyak bicara karena antara malas ataupun sifat aslinya yang Tsundere.

"Denger kak.."

Setelah di marahi ataupun dibentak oleh mereka akhirnya cowok dan cewek di gabung untuk membentuk kelompok dengan dikasih waktu selama lima menit.

"Waktu habis!! Ayo dong jangan bengong aja!" Chaeryeong. Wakil ketua OSIS yang terkenal garangnya namun jika sudah berteman lama dengannya orang-orang akan nyaman karena ia galak hanya untuk di waktu tertentu.

"Dari sebelah kanan, berdiri di tengah teman-teman kalian dan mulai memperkenalkan diri" Jake. Si cowok kalem dan kesannya lembut membuat para adek kelas perempuan menjadi baper karena sikap Jake.

Dan disini lah emosi mereka di uji karena di perintahkan oleh panitia untuk meminta tanda tangan kepada guru yang di tunjuk atau anggota lain yang ditunjuk.

"Kak, Jake boleh minta tanda tangan?" Tanya gadis itu sembari membawa kertas dan juga papan ulangan sebagai alasnya.

"Di suruh siapa?"

Gadis itu tampak bingung karena ia di perintahkan tidak boleh memberi tahu namanya "Eum.. itu, kakak-kakak inisial S kak" Ucapnya.

"Sunoo pasti, yaudah sini" Karena kasian juga Jake akhirnya memberi tanda tangannya. Padahal dirinya juga asal tebak saja.

"Kak Niki??" Disini mereka mulai kebingungan mencari lelaki itu awal perkenalan lelaki itu ada namun sekarang tidak ada.

"LIGAT!" Teriak Sunoo menggelegar di seluruh lapangan.

Sahabat Istimewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang