22 ; Terungkap

17 2 0
                                    

Vote and Comment! (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧


°

°


Keesokan harinya mereka menuju ke rumah sakit tidak lupa membawa buah tangan dari hasil duit patungan mereka.

"Semoga cepet sembuh bro" Ucap mereka sambil memberi salam persahabatan.

"Thanks udah dateng, yang lain mana?"

"Lagi on the way pake goqar" Jawab Heesung. Mereka juga bawa motor dan di bonceng juga.

"Oiya si Jake juga gak masuk sekolah, dia balik kampung" Ucap Jay.

"Guysss~ Im coming" Ke lima gadis itu masuk ke dalam ruangan Jungwon membuat ruangan ini semakin penuh.

"Kok lo bisa jadi gini?" Tanya Sunghoon mereka belum di beri tahu.

"Iya won lo kenapa? Perasaan lo anteng-anteng aja" Sahut Kazuha.

Kemudian lelaki itu menceritakan kepada mereka atas kejadiannya kemarin malam membuat mereka juga tercengang mendengarkannya pantas saja Jungwon cidera karena melawan lima orang bertubuh besar di tambah mereka memiliki senjata.

"Kasian banget Rika.. dia harus cepet di operasi sih, gue mau liat dia deh" Ucap Lily di ikuti oleh mereka berempat.

"Lo segitunya sama Rika, padahal kalian baru jadi temen selama dua bulan ini" Ucap Jay.

"Iya juga, apa jangan-jangan lo udah kenal lama sama dia?" Tanya Niki karena tak ada seorang pun pernah ia dengar melindungi teman yang baru di kenal sampai segitunya.

Sunghoon menepuk-nepuk pundak Jungwon "Bro ada kita orang yang bisa jadi teman cerita lo, kita orang juga bukan patung kalo di ajak ngomong cuma diem aja" Ucapnya.

Ya, lagi-lagi Jungwon menjelaskan sampai ke detailnya.

"Plot twist yang sebenarnya" Ucap Jay.

"Oh.. OOOH.. iya-iya! Gue baru ngeh, lagian kenapa Jake mutusin gitu aja ninggalin Rika yang cantik jelita dan baik hati" Kini rasa penasaran Sunoo sudah terpecahkan.

"Pantesan lo serius banget sama Rika hahaha, ternyata sahabat masa kecil toh" Ucap Sunghoon.

"Pasti hati lo jedag-jedug pas denger—

"Ssst!! Ssst!! Masa lalu, masa lalu ya bro" Ucap Sunoo memotong pembicaraan Heesung.

Jay menggaruk belakang kepalanya dengan gusar "Jnck! Mana besok rapat" Ucap lelaki itu.

"Duh iy— su! Untung lo ngomong rapat gue mau kasih tau ke kalian tapi kayaknya nanti aja" Ucap Heesung.

"Lo tuh ya! Udah bikin orang kaget plus, penasaran!! Terus udahnya lo ngomong 'kayaknya nanti aja' kamsut lo apaa!!" Ujar Sunoo sangat gregetan dengan Heesung.

"Sabar cil, ini rumah sakit gak ada obat khusus buat lo" Sahut Sunghoon dan Sunoo mendengus kesal.

Mereka tampak berpikir sejenak untuk membicarakan hal yang mau di bicarakan oleh Heesung.

"Gimana ngumpul di rumah gue? Kita bicarain ini, kan nggak mungkin ngomongin hal gini di rumah sakit" Ujar Jay.

"Boleh dah, tapi kita juga harus ngomongin hal gini sama adek kelas" Ucap Heesung.

Bener sih.

"Yaudah gini aja masalah adek kelas bisa di atasin yang penting kita tangani dulu karena besok juga rapat" Ucap Jungwon, sepertinya otak mereka juga langsung nyambung apa yang di katakan Heesung soal ada hal 'rapat' nya.

"Yaudah brok, kita orang balik dulu ya sehat-sehat lo. Nanti kita orang kasih tau hasil rapat nya sama lo" Mereka pun pamit keluar bersamaan dengan itu kelima gadis itu selesai memeriksa Rika.

"Won kita orang pamit ya, get well soon!" Pamit Chaeryeong setengah membuka pintu kamarnya.

"Iya makasih ya udah jenguk gue"


•••°•••


Sehabis jenguk Jungwon mereka pun beramai-ramai pergi ke rumah Jay, seperti ingin tawuran.

Sampainya di lokasi, mereka baru kali inilah datang ke kediaman Jay yang memiliki rumah mewah, bertingkat tiga serta halaman yang luas sampai belakang rumah.

"Ini namanya hotel berkedok rumah" Bisik Sunoo.

"Diem podoh!" Sahut Yuna tidak baik asal mengkritik sesuatu.

Seperti biasanya Jay suka tinggal sendiri di rumah karena kedua orang tuanya sedang sibuk di luar negri lalu lelaki itu mengeluarkan minuman dan cemilan untuk dimakan, ya secara tak langsung agar mereka bicaranya lebih nyaman dan tidak terlalu stres.

"Nih denger sama kalian" Ucap Heesung membesarkan volume handphonenya lalu meletakkannya ke tengah-tengah.

Mereka mendengarkan secara seksama sesekali memperlambat kunyahan nya.

"Bener-bener astagfirullah.. udah pada bau tanah gak diri semua!" Umpat Sunghoon dengan kesal mendengarkannya.

Jadi gini.

Waktu itu Heesung sengaja pura-pura pulang sekolah, terus karena keadaan mulai aman dirinya menguping tapi kali ini ia merekamnya. Mereka sebenarnya bukan lah rapat melainkan ngomongin siswa dan siswi nya dengan jahat dan selalu di jelek-jelekan padahal mereka semua berprestasi dan aktif lomba dimana-mana.

Dan ternyata sebenarnya mereka setuju dengan kinerja OSIS untuk meningkatkan aktivitas murid-murid GI karena sekolah akan berkembang dan terkenal dan dari situ mereka memperlancar suap-menyuap duit, dan sebenarnya yang di bilang pengurus sekolah itu, bukanlah pengurus nya melainkan hanya seorang pemutar duit agar jumlahnya lebih besar lagi.

Lalu usut punya usut sekolah itu belum ada izin persetujuan dari pemerintah daerah dan warga maka nya sistem sekolah mereka sangat beda dari lainnya, jadi mudah untuk di jadikan hasil bisnis yang haram namun jika sekolah itu tidak berkembang mereka semua panik karena jumlah uangnya akan menurun drastis. Maka nya kemarin mereka merasa seperti ancaman. Di tambah orang yang berkedok pengurus itu tidak bisa memegang sekolah GI sebagai bisnis gelapnya.

Maksud mempercepat itu karena mereka mulai di curigai sama orang-orang dan pemerintah karena kalau ketauan mereka semua akan habis.

Dan mereka hanya di jadikan alat bagi mereka.

"Brengsek!!" Umpat Jay meninju bantal sofanya.

"Udah, udah, Jay jangan gitu ngamuk gak bisa nyelesain masalah" Ucap Heesung menahan lelaki itu.

"Ini harus lapor polisi! Udah gila tau gak sih??! Mana dari dulu! Pantesan dulu itu sekolah GI butek!" Sahut Yuna.

"Iya bener kita harus lapor polisi tapi kudu buat laporan dulu ini itu, sedangkan waktunya gak bakal nyampe" Ucap Niki. Membuat Yuna berdecak kesal.

Chaeryeong menghela nafasnya "Berani bener ya nantang osis kita" Ucapnya membuat mereka diam dan menoleh ke gadis itu.

"Gak usah lapor dulu.. gimana, kalo kita mainin dulu, kayaknya lebih asik"

Ucapannya barusan terdengar seram dan kesannya ada jahatnya maka nya mereka sampai diam tak mengeluarkan suara satu pun.







































TBC

Emang ya ges orang diem itu sekalinya ngamuk dan ketawa punya kesan yang serem🙏🏻

Sahabat Istimewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang