12 ; Cerita

13 3 0
                                    

Vote and Comment! (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧


°

°

Rika

Nomor 12 udah Lo kerjain?

Belum, nanti ya aku kerjain

Aku lagi ngomongin olimpiade online sama Jake

Jake?

Lo di rumahnya?

Iyaa, tapi ini udah
mau pulang kok

Sendiri?

Nggak dong, di anterin
sama Jake

Dan ternyata Jake sedang belajar bersama Rika di rumah lelaki itu. Dirinya menjadi memperhatikan Jake kalau lelaki itu sepertinya menyukai Rika.

Sama sepertinya Jungwon suka dengan Rika sejak kecil dan sampai sekarang ia belum mengutarakan isi hatinya kepada gadis itu, karena keadaannya juga tak memungkinkan ia tak mau jika ingatan masa lalu Rika dadakan menjadi kembali semua, itu akan menyiksanya.

Jungwon juga tak mengerti dan masih bingung, antara menyukainya atau menyayanginya.

Lelaki itu terkekeh "Lagian gue cuma bisa jagain dia aja" Gumamnya

"Astaga dek, kamu ngomong sendiri" Jungwon langsung membalikkan badannya melihat kakaknya sedang di ambang pintu kamarnya.

"Padahal dia sendiri gitu, ngapain ke kamar gue?"

"Ini ada paket, dari babang gojeg" Ucap perempuan itu meletakkan paket tersebut di meja belajar adiknya lalu pergi keluar kamarnya.

"Ooh"

Dirinya juga bersyukur kalau gadis itu sedang lupa ingatan walaupun hanya sementara setidaknya Rika menjadi gadis cantik yang ceria. Karena Rika yang ia kenal atau Karolina, bukanlah gadis itu seperti cerita itu melainkan barbar dan sedikit tomboy.

Ting!

OSIS tanpa pembina

Heesung
Njir guru-guru pada sibuk
rapat anjir

Ni-ki
Emang kenapa

Jay
Ya enak lah
jamkos terus :D

Heesung
Tapi gue denger mereka
diaorang juga ngomongin
sistem OSIS kita

Heesung
Gw ngerinya ada apa-apa

Yuna
Semoga aja nggak sih

Sunghoon
Kok lo bisa ngomong gitu? @Heesung

Heesung
Gw selalu telat pulang, guru-guru sehabis semuanya pulang mereka itu rapat hampir setiap hari, gue suka duduk di tangga deket sama ruang guru, ya alhasil gue denger semua apa yang dia orang omongin

Jake
Buset nguping

Haewon
Spek Intel njir

Heesung
Gw denger juga ada orang apa gitu mau dateng ke sekolah kita

Ni-ki

Gw yakin orang dimaksud Lo orang penting

Jungwon
Kesannya kayak rahasia an

Haewon
Iya njir, ni GI sisi gelapnya mulai keliatan

Chaeryeong
Pembina juga belum konfirmasi, jadi jangan terlalu di pikirin

Kazuha
Bangsat gw jadi overthingking :)

Lily
Semoga gak ada apa-apa deh, feeling gw udah gak enak

Sunoo
Tapi kalian ngerasa gak sih OSIS kita ini kayak fokus ke sekolah gitu

Sunghoon
Ya kan tugas aslinya memang gitu

Sunoo
Nggaaak, maksud gw kayak reputasi gitu anjir

Jungwon
Yaudah sebelum adanya konfirmasi dari pembina kita jangan gegabah, kita fokus sama program kerja kita dulu

"Uwoon temenin mba ke eindomart ayoo" Jungwon mengambil jaket lalu keluar kamar ia akan ikut dengan sang kakak sekaligus untuk menjernihkan pikirannya.

"Wiih, tumben amat"

Biasanya lelaki itu tidak mau menemani kakaknya namun kali ini Jungwon akan jinak.

Tuk

Perempuan itu meletakkan minumannya di atas meja.

"Muka mu keliatan lagi mikirin sesuatu" Ucap perempuan itu setelah selesai belanja lalu duduk sejenak di depan toko ini yang sudah di sediakan kursi dan juga meja.

"Mba, Lo masih inget Karolina?"

"Karolina... Ooh temen kamu masa kecil kamu itu kan, yang badannya juga kecil rambutnya bondol"

"Iya, gue sekelas sama dia. Dia pindah dari Medan"

"HAH? Seriusan? Waktu itu kan di ke Amerika terus gak ada kabar lagi" Ucapnya sangat terkejut mendengar kabar dadakan seperti ini.

"Terus gimana? Kalian kenalan kan?"

Jungwon mengangguk "Tapi dia gak inget gue, sekarang namanya juga bukan Karolina. Tapi Rika" Jawabnya.

"Yaah.., aku inget sih waktu itu dia jadi lupa ingatan sepenuhnya"

"Sekarang dia tinggal sama bibinya, kata bibinya juga gue agak jarak biar ingatan si Karolina gak langsung kembali semuanya"

"Lho? Kenapa harus jaga jarak, kan dia sepenuhnya lupa"

"Karena Karolina ngabisin waktunya selalu sama gue. Dia juga sering sakit kepala karena sedikit demi sedikit ingatan kembali"

"Haduuuuh, kenapa ruwet banget ya" Ujar perempuan itu.

"Gak mungkin dong, kalo kamu gak ada perasaan sama dia"

Jungwon terdiam menatap jalan ia tidak mau membahas tentang perasaan, karena sedikit menyakitkan.

Seperti tahu keadaannya perempuan itu mengalihkan topiknya "Kamu itu udah jadi ketua OSIS jangan capek-capek apalagi sekolah swasta gede gitu tau sendiri lah gimana, aku juga tau kok kalo kamu bisa"

"Karena.. mba juga kan bakal ninggalin kamu sama mama, papa juga" Ucapnya dirinya sangat sayang dengan adiknya walaupun dahulu sering di pukuli karena nakal namun ia merasa belum rela, mengingat dirinya akan menikah di bulan depan dan pastinya mama dan papa bekerja. Membuat lelaki itu akan sering sendirian.





























TBC

Bingung mau nulis gimna lagi :_)

Sahabat Istimewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang