3 ; Dia

66 6 2
                                    

Vote and Comment! (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧


°

°


Dan ternyata Rika menjadi murid baru dikelas nya, gadis itu langsung di kenal banyak orang selain cantik gadis itu pintar karna namanya ada di urutan sepuluh dari beberapa ratus murid terpintar di sekolah ini.

"Won, kas won" Disampingnya sudah ada Bendahara kelas yang sedang menagih, Jungwon sangat kenal gadis itu karena dari TK sampai sekarang mereka selalu disekolah yang sama dan dikelas yang sama.

"Nunggak dulu" Ucap Jungwon.

"Buseeet, baru kali ini gue denger lo nunggak" Ucap Bahiyyih terheran-heran.

Lalu Jungwon mengeluarkan selembar duit bewarna biru "Oooh sangka gue kenapa, tenang ajaa" Ucap gadis itu lalu mengeluarkan dompet khusus uang kas kelas.

"Sekalian buat Minggu depan aja" Lalu Bahiyyih mengembalikan dua lembar duit hijau itu lalu berkeliling lagi mencari mangsa, karena kebetulan sedang jam kosong dan mereka tidak boleh keluar kelas sebelum jam istirahat, karena para guru sedang rapat untuk perubahan jadwal.

Jungwon menatap punggung gadis depannya ini ia adalah Rika si murid baru, namun wajahnya sepertinya ia mengenalinya, tapi dirinya juga tidak mau salah sangka begitu saja.

Set!

Rika berbalik badan untuk mengambil buku didalam tasnya lalu dirinya menyapa Jungwon dengan senyuman dan lelaki itu hanya mengangguk kecil saja, Tak lama gadis itu mengambil air minumnya lalu meminum obatnya.

Sepertinya sejak awal masuk gadis itu sedang sakit namun entah mengapa ia seperti memaksakan untuk sekolah.

"Jungwon"

"Jungwon?" Lamunan buyar begitu saja saat gadis didepannya ini memanggil nya.

"Kenapa na— iya kenapa?" Sepertinya ia sedang tidak fokus.

"Aku mau nanya jumlah kelas disini berapa?"

"Ooh, ada tiga puluh sembilan"

"Oke makasih ya"

"Buat absen baru?" Tanya Jungwon. Gadis di depannya ini langsung di angkat menjadi sekretaris.

"Iya nih, aku mau ke ruang guru kan lagi rapat. Jadinya ku tulis jumlah muridnya dulu" Ucap Rika.

"Sorry, sebelumnya kita pernah kenal?" Tanya Jungwon sebelum Rika berbalik badan.

Dan gadis itu hanya menggelengkan kepalanya "Kayaknya nggak.." Ucap Rika mengingat-ingat lagi siapa tahu dirinya juga pernah kenal atau bertemu.

Karena sudah jam istirahat Bahiyyih mengajak Jungwon makan ke kantin bersama Sunoo, ia juga ingin mengisi perutnya untuk memulihkan pikirannya.

"Gemes! Yi buat ini yuk" Ajak Sunoo memperlihatkan challenge di aplikasi toktik itu.

"Gas hayuuu!"

Lalu Sunoo melirik temannya di depannya ini "Oi, mikirin apa dari tadi bengong" Tegurnya.

"Ngga mikirin apa-apa" Jawab Jungwon spontan.

"Jangan nyerah dong lo kan berusaha pengen jadi ketua OSIS" Ucap Bahiyyih mengambil satu biji bakso milik Sunoo yang tidak ketahui nya.

"Lah iya, lumayan bisa masuk universitas jalur undangan"

"Bukan itu.." Ucap Jungwon.

"Hmm.." Sunoo tampak berpikir "Kalo bukan itu, pasti lagi cinta bertepuk sebelah tangan" Ucapnya.

"Bukan" Balasnya.

"Hai, boleh gabung?" Mereka bertiga langsung menoleh ke arah gadis itu ternyata Rika.

"Boleh kok, sana lo! Biar Rika duduk sama gue" Ucap Bahiyyih mendorong-dorong tubuh Sunoo.

"Gak! Males. Samping Jungwon kan kosong"

Sepertinya Rika juga tidak mau ambil pusing dirinya langsung duduk di sebelah Jungwon lalu meletakkan makanannya di atas meja dirinya juga tak nyaman karena orang yang berada di kantin seperti memasang mata ke arahnya.

"Rika pindahan dari mana?" Tanya Bahiyyih.

"Aku pindahan dari Medan"

"Waah, jauh juga lumayan tuh naik pesawat"

Jam empat sore jam yang ditunggu-tunggu oleh para murid akhirnya tiba juga, namun sayangnya mereka juga menunda untuk pulang karena hujan sangat deras. Mau tak mau mereka menunggu hujan reda atau menerabas begitu saja.

"Guys~" Yuna, Sunghoon dan juga Heesung menghampiri Jungwon dan juga Niki di koridor.

"Ciee, pada galau gak hujan-hujan gini" Ucap Yuna.

"Itu mah lo sih" Sahut Jay yang tiba-tiba datang. Lelaki itu sudah menjadi kebiasaan untuk menjahili gadis itu.

"Wah teman marga satwa ku, keluar dari kandang nih" Sindir Yuna.

"Itu yang namanya Rika, Rika itu ya" Tanya Jay merangkul Jungwon dan juga Niki.

"Gak tau" Jawab Niki bersamaan dengan Jungwon menjawab 'Iya'.

"Cantik cuy, tapi kayaknya susah didapetin" Ucap Jay, si elang melirik mangsa dengan cepat.

"Orangnya kesini" Ucap Niki.

"Jungwon!" Sapa gadis itu berlari menuju mereka.

Hap!

Jungwon menarik tangan gadis itu agar tidak kepeleset saat menginjakkan kakinya dilantai koridor ini.

"Makasih lagi" Ucap Rika sembari berlari entah apa yang dikejar seperti terburu-buru

"CIEEEEEE!" Sunghoon, Jungwon dan Niki terkejut mendengar teman-temannya menyoraki Jungwon.

"Liat bos! Tampaknya lo udah keduluan sama si Jungwon ha-ha-ha" Ucap Yuna menepuk-nepuk pundak Jay.

Sekolah menjadi sepi karena mereka semua sudah pulang dan karena sudah pukul setengah enam sore juga sih. Dan gadis itu belum keluar dari sekolah ini lalu Jungwon memutuskan untuk mencari gadis itu, bukan karena apa-apa dirinya juga harus memperhatikan siswa/i sekolah ini mulai sekarang.

"Oh gitu.. yaudah bu, saya duluan. Permisi" Ternyata Rika sedang di ruang guru lalu gadis itu keluar mendapati Jungwon sedang berdiri di depan Mading.

"Kok belum pulang?" Tanya Rika.

"Bosen, sambil nunggu ujan reda gue keliling sekolah" Jawab Jungwon berbohong.

"Ooh, duluan ya"

Rika menunggu angkutan umum di didepan sekolah dirinya merasa agak takut karena hari mulai gelap.

Tin!

Gadis itu tersentak kaget mendengar klakson motor dan ternyata milik Jungwon.

"Ayok sama gue, jam segini gak ada angkot lagi"

Cukup heran juga mengapa lelaki itu seperti tahu dirinya menunggu angkot "Hmm, yaudah deh" Akhir gadis itu.

"Lewat jalan pintas aja, takutnya ada polisi" Jungwon mengangguk dan mengikuti arahan Rika.

Akhirnya Jungwon sampai di rumah gadis itu dan menatap kepergian Rika ia menjadi yakin kalau ia tak salah orang.










































TBC

Sahabat Istimewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang