PHNP-13 || RENCANA EVELYN

109 14 3
                                    

Benar kata orang, karma pasti berlaku. Begitulah yang kini terjadi kepada Davin, setelah kehilangan semuanya karena telah bermain-main dengan Raline sang pewaris Alister, siapa sangka orang yang ia cintai sepenuh hati justru melakukan perselingkuhan di belakangnya. Erica bahkan memanfaatkan dirinya untuk memenuhi semua keinginan dirinya sendiri, rumah yang megah beserta isinya, dan juga tas-tas branded. Pakaian, aksesories semua dari merk terkenal, semua itu di beli dengan uang yang ia berikan. Tega-teganya Erica mengkhianatinya seperti ini.

Sekarang ia benar-benar hancur, tidak memiliki apa pun lagi.

"Katrina,"

Davin tersenyun lebar, jika Raline dan Erica sudah membuangnya, ia masih memiliki Katrina dengan kekuasaan yang lebih kuat dari Raline tentunya. "Kalian pikir hidupku akan berakhir begitu saja? Lihat saja, saat aku sudah menikah dengan Katrina, kalian semua akan aku lenyapkan!"

Kemudian ia tertawa puas, seolah baru saja memenangkan uang ratusan juta. Ia bersumpah akan membalas semua penderitaannya kepada dua wanita itu, ia akan membuat keduanya menderita dan bahkan menangis darah seraya bersujud di bawah kakinya menyesali segala perbuatan yang mereka lakukan kepadanya.

Ia gegas merogoh ponsel dan mencari nama Katrina, lalu menghubunginya. Tepat di dering ketiga, Katrina menjawab panggilannya.

"Bisa kita bertemu? Iya, iya aku akan kesana segera. Tapi Kat, bisa kau bayarkan ongkos taksi milikku nanti? Baik, aku segera kesana,"

Tuut

Sambungan telepon itu terputus, Davin tersenyum lebar saat Katrina menyetujui untuk bertemu dengannya. "Raline, Erica, tunggu pembalasanku!" ucapnya, lalu ia bergegas memanggil taksi, dan ia mulai melesat dengan taksi yang membawanya ke tempat yang Katrina sebutkan untuk pertemuan mereka.

****

"Evelyn! Aku disini!!" wanita dengan balutan dress baby blue sebatas lutut memanggil sosok Evelyn yang memasuki pintu sebuah cafe.

Sosok Evelyn mendekat ke arah wanita yang barusan memanggil namanya. Ia melirik sekitaran cafe yang tampak sangat sepi, karena wanita yang ia temui sudah membooking cafe ini untuk pertemuan mereka selama dua jam ke depan agar suasana nyaman untuk Evelyn sang model ternama.

"Hai. Lama sekali ya, kita baru bertemu," kedua wanita itu tertawa renyah dan saling memeluk. "Lamaa sekali. Kita hanya berbicara melalui ponsel selama ini,"

Evelyne terkekeh. "Apa aku membuatmu menunggu lama?" tanyanya.

"Tidak sama sekali. Ayo duduk Eve, ya Tuhan! Aku benar-benar senang bisa bertemu lagi denganmu,"

Evelyn dan wanita itu lantas segera duduk dan mulai memesan makanan ringan. "Katrina, jadi bagaimana? Apa ayahmu sudah tahu?"

Ya, wanita yang bertemu dengan Evelyn adalah Katrina Ratu Angkara, wanita yang muncul di televisi bersama dengan Davin dan mengumumkan pernikahan mereka. Tanpa Raline tahu, Evelyn dan Katrina adalah sahabat sejak sama-sama kuliah di luar negeri.

Katrina menghela napas. "Untung saja Ayah tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Idemu benar-benar gila Eve!"

Evelyn meringis, "Aku akan minta maaf kepada ayahmu nanti," ucapnya yang di tanggapi dengan kekehan kecil dari Katrina. "Tidak apa- apa Eve, meski sempat shock, tapi Ayah menyetujui ide gilamu,"

"Bagaimana keadaan Raline?"

Evelyne menyandarkan tubuhnya pada kursi, "Sudah membaik. Aku merasa sangat bersalah merencanakan hal ini kepada Raline,"

Katrina mengusap bahu Evelyne dengan pelan dan menatapnya dengan sendu. Ia tahu maksud Evelyn baik, namun berbeda dengan pandangan Raline nanti. Evelyn mungkin akan di cap sebagai orang jahat karena bersekongkol dengannya. Sebenarnya sudah sejak lama Evelyn mengintai Davin, ia beberapa kali melihat Davin bersama dengan seorang wanita yang akhirnya ia ketahui bernama Erica, kekasih Davin bahkan sebelum ia menjalin hubungan dengan Raline. Ia melibatkan Katrina bukan tanpa sebab, Katrina beberapa kali sering bercerita kepadanya jika Davin selalu mengatakan tertarik padanya, dann maka tersusunlah rencana ini.

Ia dan Katrina menyusun rencana menjebak Davin, dengan meminta Katrina datang ke club yang seing di datangi Davin tanpa sepengetahuan Raline, sengaja Katrina duduk di samping kursi Davin yang berada di sampingnya, berpura-pura tidak menyadari kehadiran Davin. Davin kemudian mulai tertarik dan Katrina berpura-pura bercerita tentang kisah cintanya yang menyedihkan, lalu akhirnya minum dengan Katrina hingga mabuk. Bersyukur Katrina adalah orang yang kuat minum. Lalu Katrina meminta orang suruhan sesuai arahan Evelyn untuk membawa Davin ke salah satu kamar VIP di club ini, meminta para pria suruhannya untuk menanggalkan seluh pakaian Davin, seolah-olah ia dan Davin sudah melakukan hubungan intim, dan meminta mereka untuk mengawasi Davin berjaga-jaga kapan pria itu akan sadar dan Katrinma memesan kamar lain untuknya, Baru sekitar pukul 7 pagi ia kembali ke kamar Davin mengacak rambutnya seolah benar-benar terjadi pergumulan panas kemarin.

Davin mulai membuka kedua matanya, matanya membesar melihat sosok wanita yang berada di sampingnya tengah terlelap, ia juga menyadari jika dirinya dan wanita itu sama-sama tidak berbusana, melihat pakaian mereka yang berceceran di atas lantai. Seringai licik tersungging di wajahnya, ia lantas kembali memejamkan mata dan memotret keduanya tengah tidur bersama, ia menggunakan itu untuk mengancam Katrina nanti. "Alister, dan Angkara. Siapa sangka, keduanya bertekuk lutut di hadapanku," gumamnya saat itu yang terdengar jelas karena Katrina yang pura-pura tidur.

Ya, rencana Katrina dan Evelyn berhasil! Katrina mengikuti alur yang Davin atur hingga ke tahap mereka mengumumkan akan menikah di media, padahal test pack, dan foto usg yang ia tunjukkan ke Davin itu palsu, ia meminjam semua itu dari asistent Katrina yang memang tengah hamil.

"Aku takut Raline akan membenciku," gumam Evelyn. 

Katrina menghela napas lantas memeluk Evelyn, guna menenangkan sahabatnya itu. "Semuanya akan baik-baik saja Eve. Jika sampai Raline membencimu, aku yang akan bertanggung jawab menjelaskan semuanya,"

Evelyn mengangguk dalam pelukan sahabatnya itu. Ia mencoba untuk menenagkan dirinya, meski caranya terkesan sangat jahat, tapi ia memiliki niat yang baik dengan menyadarkan Raline dari si brengsek Davin!

Ia berharap, Raline tidak membencinya.

****

Davin sudah menghubungi Katrina jika ia sudah dekat dengan cafe tempat mereka akan bertemu. Katrina meminta Evelyn menunggu di dalam, sedang ia akan keluar untuk membayar tagihan taksi yang di tumpangi Davin. Hari ini, ia dan Evelyn sudah sepakat untuk menyelesaikan rencana mereka, menunjukkan sekali lagi kepada pria brengsek itu, jika Davin Spencer bukanlah siapa-siapa tanpa Raline Alister.

"Hai, Sayang!" Davin berseru setelah turun dari dalam taksi, dan Katrina yang selesai membayar tagihannya.

Katrina tidak membalas sapaannya, ia berjalan masuk ke dalam cafe dengan Davin yang mengekorinya. Seribu rencana sudah tersusun rapi di dalam kepalanya, salah satunya dengan mendesak Katrina agar mereka berdua segera menikah, mengingat ia sudah sangat tidak sabar untuk membalas Raline, dan juga Erica. Davin belum sadar jika semua yang menimpa dirinya itu adalah karma dari semua perbuatannya yang menyakiti dan menipu Raline.

Keduanya sudah berada di dalam cafe, Davin menangkap adanya sosok Evelyn yang duduk di sebuah kursi dengan meja yang sama dengan Katrina. Tentu ia mengetahui siapa sosok Evelyn di kehidupan Raline, pertanyaannya mengapa Evelyn bisa bersama dengan Katrna?

"Hai Eve," ia mencoba menyapa Evelyn, namun tidak medapatkan jawaban apa pun. Davin lantas mencibir dalam hati, "Cih! Dasar sombong!".

"Apa alasanmu tiba-tiba ingin menemuiku?" tanya Katrina to the point . Ia benar-benar sudah muak melihat wajah si brengsek sok tampan ini!

Melupakan kekesalannya karena Evelyn, ia duduk dan menatap Katrina. "Ayo kita menikah!" serunya dengan wajah berseri.

"Hmmp, Hahahaha!" tawa Evelyn meledak, menarik seluruh atensi Davin. "Ups! Sorry!" Ia mengulum senyum dan menutup mulutnya dengan telapak tangan.

Davinn menggeram kesal, apa masalahnya dengan keturunan Alister itu, mengapa Evelyn sampai tertawa mengejeknya begitu. Ia lantas mengalihkan tatapannya kepada Katrina yang juga tampak menahan tawa. Apakah ada yang lucu dengan pertanyaannya?

"Apa katamu?" tanya Katrina.

"Ayo kita menikah!" ucapnya lagi.

Lagi-lagi Evelyn terbahak. Bukan hanya itu, bahkan model cantik itu sampai berdiri dan bertepuk tangan. Visual anggun yang sering ia tunjukkan di depan layar kaca benar-benar hilang, sosok anggun itu malah tertawa dengan sangat kencang.

"Ck! Si bodoh ini benar-benar sangat percaya diri sekali,"

Penakluk Hati Nona Presdir [Alister Series III]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang