Penakluk Hati Nona Presdir [Alister Series III]

PHNP-4 || NAMA YANG MIRIP BURUNG

"Wah, lihat dirimu sekarang Davin. Ck,ck sekarang kau sudah sangat berubah seratus persen! Siapa yang tahu jika wajah tampan ini membawa keberuntungan bagiku," Ia berbangga diri seraya menatap pantulan dirinya di cermin full body yang berada di dalam kamarnya. "Kau semakin tampan dengan semua barang branded yang melekat di dirimu, setelah dahulu hanya bisa berangan-angan untuk mengenakannya. Sekarang aku bisa membeli semuanya hanya dengan sekali tunjuk, ck ck indahnya kehidupanku, ha ha,"

Davin Spencer, pria berusia 29 tahun memang memiliki paras yang tampan bahkan sebelum ia memiliki segalanya. Semula ia bekerja menjadi seorang teller di sebuah bank swasta yang bekerja sama dengan Raline INC, dan disanalah ia pertama kali bertemu dengan Raline yang memang ia akui jika Raline sempurna bak dewi dan ia bersyukur dengan wajah tampan yang di milikinya karena berhasil menjerat seorang Raline Shakira Alister, wanita mandiri yang sangat kaya raya. Meski sang ayah menentang mereka, siapa sangka jika Raline malah memilihnya dan meninggalkan kediaman Alister. Ia akui Raline memang memiliki paras cantik dan devinisi wanita sempurna yang di idamkan semua pria, dan ia beruntung karena Raline malah menaruh hatinya.

Selama tiga tahun bersama Raline yang dasarnya memiliki banyak uang itu tentu sudah memberikan banyak hal kepadanya, mulai dari membelikan apartemen mewah untuk ia tinggali, dua mobil mewah sebagai hadiah setiap anniversary hubungan mereka. Kartu kredit tanpa limit, jam tangan bermerk, dan semua kebutuhannya sudah di penuhi oleh Raline. Setelah ia mendapatkan semua itu, tentu saja ia berpura-pura ingin tetap bekerja, namun Raline melarangnya dan berjanji akan menghidupi dirinya, dan jika mereka menikah nanti maka Raline akan menjadikannya presiden direktur di Raline INC. Ia hanya perlu berakting menjadi kekasih yang baik dan romantis saja setiap hari. Ya, meski mereka sudah menjalin hubungan selama 3 tahun lamanya, ia sama sekali tidak mencintai Raline, karena yang ia incar adalah harta dan ia juga diam-diam memiliki kekasih lain yang ia cintai.

Setelah muak bersandiwara terus menerus, ia pergi ke bar dan bertemu dengan Katrina Ratu Angkara, dan berakhir tidur bersama. Siapa yang tahu jika hubungan satu malam itu malah membawa keberuntungan baginya, Katrina tiba-tiba datang membawa tiga buah test pack dan foto hasil usg ke hadapannya. Katrina memintanya untuk bertanggung jawab karena tidak mungkin rasanya jika ia membiarkan media tahu tentang kehamilannya sedangkan ayahnya adalah orang penting di negara ini. Katrina bahkan memberikannya uang tunai sebanyak lima ratus juta sebagai kesepakatan, Katrina hanya membutuhkan status sampai anaknya lahir, dan setelah itu mereka akan bercerai. Tentu saja Davin tidak menyia-nyiakan tawaran itu, ia setuju dan langsung mengumumkan ke media jika ia dan Katrina akan segera menikah.

Davin tersenyum di hadapan cermin. "Wajah tampan ini benar-benar membawa hoki untukku," ia terus membanggakan dirinya. Ia bahkan tidak memiliki perasaan bersalah karena telah mencampakkan Raline. Yang ia pikirkan hanyalah uang, uang, dan uang.

Davin merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang tentu saja pemberian dari Raline juga, bibirnya tersenyum lebar saat nama Erica muncul di layar ponselnya. Erica adalah wanita yang sudah menjalin hubungan dengan Davin lebih dulu dari Raline, ia bekerja sebagai seorang manager di sebuah perusahaan start up, tapi sudah tiga tahun ini ia tidak lagi bekerja karena semua biaya hidupnya di tanggung oleh Davin, ia bahkan membelikan sebuah rumah mewah dengan harga yang sangat fantastis untuk Erica.

"Iya sayang," jawabnya saat ia menggeser ikon berwarna hijau di ponselnya, menjawab pangilan telepon dari sang kekasih.

"Apa ini? Kau akan menikah dengan Katrina?"

Davin terkekeh mendengar suara Erica yang tampak kesal kepadanya. "DAVIN! KENAPA KAU TERTAWA!" mendengar suara teriakan Erica, Davin segera meredakan tawanya. "Sayang dengar dulu. Katrina hamil, dia hanya butuh status sampai melahirkan setelah itu kami akan bercerai."