Bang Gibran

7 1 0
                                        


Next chapter

Happy Reading...

****

Setelah pertemuan singkat nya dengan Daniel, Sheira pun masuk ke dalam aula yang ternyata acara sudah di mulai, motivasi pertama tentunya datang dari dosen mereka sendiri untuk semua anak maba yang ada di sana. Entah sudah ke berapa para motivator itu menyampaikan motivasi mereka, sekarang giliran seorang laki-laki bernama Gibran yang dipanggil ke atas panggung untuk menyampaikan motivasi nya.

Ketika Gibran memasuki aula dan lebih tepatnya saat dirinya naik ke atas panggung, hampir sebagian besar maba perempuan di dalam aula ribut dan berisik karna terpukau melihat penampilan dan wajah Gibran yang sangat menawan, berbeda dengan Sheira yang sedari tadi hanya diam tidak memperhatikan nya sama sekali, karna dirinya sudah hampir setiap hari melihat kakaknya itu.

Ya betul sekali!! Gibran Setiawan atau biasa dipanggil Gibran adalah kakak laki-laki dari Sheira. Gibran seorang motivator sekaligus dokter muda yang sangat dikagumi oleh banyak orang, bukan hanya karna kepintarannya saja, Gibran juga memiliki wajah yang sangat tampan dan menawan yang dapat memikat para wanita dan juga tidak sedikit wanita yang mendekati kakaknya itu untuk mendapatkan hatinya.

"Gila gila, kak Gibran ganteng banget omaigat" ucap salah satu maba perempuan yang terpesona dengan Gibran.

"Iya wehh, gila sih ka gibran, aduh meleleh gue liat senyumannya itu, ramah banget!!" sambung salah satu gadis disebelah nya.

Sheira yang mendengar itu pun risih, lalu ia pun berdiri dan berjalan kebelakang untuk keluar dari aula karna suasana yang membuat ia tidak nyaman. Sheira lebih suka ketenangan dan lebih suka menyendiri, Gibran yang menyadari adiknya keluar dari aula hanya melihatnya pasrah, karna ia tau bahwa adiknya tidak suka keramaian apalagi keributan di sekitarnya.

.....

Sheira yang sudah diluar aulan pun tengah duduk di salah satu bangku koridor dan dirinya hampiri oleh Nada, karna kebetulan tadi Nada melihat Sheira keluar dari aula.

"Sheira, kenapa diluar?" Tanya Nada dan duduk di samping Sheira.

Sheira menoleh ke arah Nada dan berkata "gue gasuka keramaian, mereka terlalu ribut banget karna melihat penampilan seorang Gibran" jawab Sheira sambil memainkan hpnya.

"Raa...tapi kak Gibran emang beneran ganteng raa, aku aja suka liat kak Gibran pas lagi menyampaikan motivasi nya, apalagi kak Gibran cukup terkenal untuk menjadi seorang motivator" ucap Nada dengan mata yang berbinar binar membayangkan seorang Gibran.

"Emang kamu ga kagum sama kak Gibran raa?" Lanjut Nada.

Sheira hanya menghembuskan nafas pelan saat melihat Nada yang hampir sama seperti perempuan yang didalam aula, "Ga, ngapain gue kagum dan terpesona sama abang gue sendiri" jawab Sheira santai, namun tidak santai untuk di dengar oleh Nada, ia kaget dengan penuturan Sheira tersebut.

"WHAT!? APA?! KAK GIBRAN ABANG KAMU RAA!?" ucap Nada dengan rasa kaget.

"Pantesan aja muka kamu sekilas mirip dia, ternyata emang lu berdua abang adik" ucap Nada kembali setelah ia melihat perbandingan wajah Sheira dan mengingat wajah Gibran.

Sheira yang mendengar nada teriak karena kaget, dia hanya menatap sinis ke arah Nada, karna dia keluar untuk mencari ketenangan namun malah di ganggu oleh Nada yang menghampiri nya.

...

Acara motivasi untuk para mahasiswa pun telah selesai, Sheira yang masih setia duduk sendiri di koridor dekat aula pun menoleh ke arah depan aula ketika ia melihat kakaknya Gibran dan Daniel yang berjalan keluar dari aula sambil mengobrol mereka terlihat cukup dekat, bahkan seperti sudah lama kenal. Beberapa saat setelah Sheira melihat itupun dirinya di panggil oleh sang kakak.

Gibran yang melihat Sheira sedang duduk di salah satu bangku koridor aula yang lebih tepatnya jaraknya tidak terlalu jauh dari pintu masuk aula ia pun memanggil Sheira, "Sheira" panggil Gibran yang masih bersama dengan Daniel, Daniel kebingungan karna ia tidak tahu kalau Sheira dan Gibran ternyata saling kenal.

"Lo kenal sama dia Gib?" Tanya Daniel ke Gibran dnegan kebingungan.

"Ya kenal lah, orang dia adik gue" jawab Gibran santai. Daniel yang mendengarnya pun cukup kaget sama hal nya dengan Nada tadi ketika ia juga baru mengetahui hal tersebut.

Sheira yang mendengar dirinya dipanggil oleh sang kakak pun segera menghampiri nya dengan langkah begitu beratnya dan terlebih lagi dia sangat malas untuk menghampiri sang kakak yang sedang bersama Daniel, namun mau tidak mau ia harus tetap menghampiri sang kakak, karna ia tahu sang kakak sangat disiplin dan sopan ketika ia di panggil maka ia harus menghampiri nya, kalau tidak sang kakak akan menasihati nya dengan sangat lama dan itu yang akan membuat Sheira semakin malas, jadi lebih baik ia menghampiri kakaknya itu.

"Kenapa bang?" Tanya Sheira yang sudah sampai menghampiri abangnya itu.

"Shei kenalin ini temen abang namanya Daniel, Niel kenalin nih ade gue namanya Sheira" Gibran pun memperkenalkan mereka berdua.

"Udah itu doang yang mau lo sampein ke gue bang?" Ucap Sheira malas.

"Udah ah gue mau balik ke asrama, gue duluan bang" lanjut Sheira lalu meninggalkan Daniel dan Gibran tanpa membalas omongan Gibran yang pertama.

Gibran yang melihat perilaku sheira pun hanya menggeleng kan kepalanya pasrah, karna ia cukup malu dengan sifat adiknya itu, "Hehe maapin Sheira ya niel, dia emng gitu anaknya, agak jutek" ucap Gibran kepada Daniel.

Daniel pun hanya mengangguk karna ia tahu bahwa Sheira sangat menghindari dirinya dari kemarin.

.....

Setelan hampir sebulan dari acara motivasi untuk para mahasiswa baru, Sheira sudah menjalankan aktivitas nya menjadi mahasiswa di kampusnya sekarang, dan terlebih lagi ia juga sudah sedikit akrab dengan Nada teman sekamarnya itu. Walau Sheira dan Nada tidak tinggal di asrama kamarnya tetapi mereka tetap menempati kamar tersebut jika sedang lelah atau sedang ada mata kuliah yang jadwalnya pagi dan tidak yang memungkinkan untuk mereka pulang.

Sheira yang hampir setiap hari bertemu dengan Daniel pun ia tetap menghindari nya, karna Sheira benar benar tidak ingin berurusan ataupun kenal dekat dengan Daniel.

Drrtt...Drrtt....Drrrtt... Pada malam harinya ketika Sheira sedang berada di kamar asramanya untuk mengambil beberapa barang hpnya bergetar karena sebuah panggilan dari seseorang, Sheira pun langsung mengangkat telpon tersebut dan mengobrol di balkon kamarnya.

"HAII RAA, SUMPAH GUE KANGEN BANGET SAMA LO!!" teriak seorang gadis dari sebrang telepon sana.

To be continue...

Jangan lupa VOTE and komen untuk kelanjutan ceritanya!!

See u next chapter 🤗


Gibran Setiawan

Gibran Setiawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sheira's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang