Next chapter
Happy Reading
*****
Pov Vanya..
"Yaudah kalo gitu biar lo berdua bisa ngobrol leluasa gue nunggu di dalem aja" Ucap Sheira dan mendapat anggukan dari Vanya.
Sheira pun masuk kedalam cafe setelah ia berpamitan kepada Vanya dan Elang. Vanya dan Elang pun mengobrol dengan santai dan saling bertukar cerita, mereka seperti pasangan yang sudah lama menjalin hubungan, tapi nyatanya ini pertemuan pertama mereka setelah mereka berhubungan sekita 2 bulan yang lalu walau hanya lewat virtual. Ketika Vanya dan Elang sedang asik mengobrol, mereka di hampirin oleh seorang pria yang seusia Elang.
"Lang?" Ucap pria tersebut yang tidak lain adalah Daniel teman SMP Elang. Elang dan Vanya menoleh ke arah Daniel, Vanya yang melihat Daniel pun sontak membulatkan matanya karena sedikit terkejut.
"Di-dia! Kenapa bisa mirip?!" Ucap batin Vanya setelah melihat Daniel yang entah mirip dengan siapa.
"Ehh lo udah dateng Niel, sayang kenalin ini Daniel temen aku, Niel ini Vanya my girlfriend hehe" Ucap Elang memperkenalkan Daniel kepada Vanya.
"Halo, gue Daniel" Ucap Daniel kepada Vanya sambil mengulurkan tangannya.
Vanya yang sedari tadi melamun pun langsung tersadar ketika sedikit di senggol oleh Elang, "Ee-eeh sorry sorry, gue Shevanya, panggil aja Vanya" Ucap Vanya dengan ramah dan membalas uluran tangan Daniel.
"Sini Niel duduk, gausah malu malu" ucap Elang kepada Daniel sambil menunjukan bangku yang kosong.
"Gausah, gue duduk di dalem aja, gapapa lo berdua terusin ngobrol nya aja, gaenak gue kalo ganggu, gue kedalam dulu yaa" Jawab Daniel lalu berjalan ke arah cafe dan masuk ke dalam cafe tersebut.
Kehadiran Daniel mengganggu fokus Vanya sedari tadi ia hanya melamun entah memikirkan apa, Elang yang melihat itu pun kebingungan hingga akhirnya ia bertanya kepada kekasihnya itu.
"Kamu kenapa? Kayaknya dari pas Daniel dateng kamu bengong mulu, kamu kenal sama Daniel?" Ucap Elang, sebenernya ia sedikit cemburu melihat kekasihnya ini melamun semenjak kehadiran temannya itu.
Vanya pun menoleh ke arah Elang, "Aku gapapa, aku cuma merasa kok kayaknya teman kamu mirip sama seseorang yang pernah aku liat" Jawab Vanya menjelaskan.
"Siapa? Mantan kamu?!" Lagi lagi ucapan Elang seolah olah seperti orang yang sedang cemburu, tapi memang itu kenyataan.
"BUKAN IHH!! Aku mana punya mantan sih, kalau pun punya gamungkin secakep itu juga" Jawab Vanya sedikit kesal.
Vanya pun kembali melamun hingga ia teringat perkataan Sheira bahwa ia bertemu seseorang yang sangat mirip dengan crush nya dulu.
"OIYA, aku inget sekarang, temen kamu mirip sama mantan crushnya Sheira dulu, iyaa aku baru inget" Ucap Vanya kembali.
Elang yang mendengar itu pun sedikit bingung, namun ia juga lega bahwa muka temannya tidak mirip dengan mantan sang pacar.
"Siapa emang nya mantan crushnya Sheira?" Tanya Elang memastikan.
"Entahlah, aku juga lupa namanya, udah lah lupain aja, back to topik, tadi kita bahas apa?" Jawab Vanya agar mereka melupakan soal crushnya Sheira dan melanjutkan topik pembicaraan awal mereka.
Pov Vanya End..
Setelah Sheira bertemu dan berkenalan dengan Elang yang tidak lain adalah kekasih temannya, ia pun izin undur diri dan lebih memilih duduk di dalam cafe dan meninggalkan mereka berdua agar mereka lebih leluasa untuk mengobrol. Sheira yang tengah duduk di salah satu bangku paling ujung dekat jendela sambil memainkan hpnya pun di hampiri oleh seseorang.
"Sheira?" Ucap Daniel.
Sheira yang tidak asing mendengar suara itu pun menoleh ke arah Daniel, ia bingung dan kesal mengapa dirinya selalu bertemu Daniel di manapun ia berada.
"Lo? Ngapain disini?!" Ucap Sheira sedikit kesal.
"Boleh gw gabung duduk disini?" Tanya Daniel sambil menunjuk bangku kosong yang berada di depan Sheira, namun tidak ada jawaban dari Sheira.
Akan tetapi Daniel tetap duduk di bangku depan Sheira, Sheira tidak menghiraukan keberadaan Daniel yang ada di depannya, tidak ada pembicaraan apapun antara keduanya mereka sibuk dengan hpnya masing masing, hingga akhirnya Daniel mulai membuka suara.
"Gue boleh tanya soal omongan lo waktu itu?" Ucap Daniel dengan sedikit ramah.
Sheira yang mendengar ucapan Daniel melirik sekilas ke arahnya dan menghela nafasnya, "Ga ada jawaban buat pertanyaan lo" Jawab Sheira singkat.
"Ya tapi gue cuma peng-" Ucapan Daniel terpotong oleh Sheira.
"Lo gausah banyak tanya bisa gak? Lo mending pindah aja deh masih banyak kok kursi kosong, kalo lo gak mau pindah gue aja deh yang pindah, dan satu lagi gue udah pernah bilang kalo gue gak mau ketemu lo, apalagi ngobrol sama lo, ngerti gak sih lo?!" Ucap Sheira dengan nada bicaranya yang sangat kesal dan langsung bangkit dari kursi dan mulai berjalan meninggalkan Daniel.
Daniel yang melihat Sheira pergi pun hendak menyusul namun ketika ia hendak bangkit dari kursinya, brughh.... Suara seorang pelayan sedang membawa kopi panas tidak sengaja menabrak daniel hingga membuat nampan yang bawa nya pun terjatuh, "Awwhh shhh" Ucap Daniel sedikit kesakitan karena tangannya kena kopi panas tersebut.
"Sorry mas, maaf mas, maaf saya gak sengaja, maaf ya mas" Ucap pelayan tersebut sambil menunduk nunduk dan meminta maaf kepada Daniel.
Daniel pun hanya mengangguk, "Gapapa mbak, tadi kesalahan saya juga buru buru sampai gak ngeliat mbaknya lewat" Ucap Daniel sambil menahan sakit di tangannya yang sudah mulai memerah.
Sheira yang tadi sudah sedikit menjauh dari Daniel pun langsung menoleh ke belakang ketika mendengar suara gelas dan nampan yang jatuh ke lantai, dan melihat ke arah Daniel yang tangannya memerah akibat terkena kopi panas tersebut, Daniel pun melihat ke arah Sheira yang sempat berhenti di depannya lalu setelah itu pergi meninggalkan dirinya. Daniel berjalan menuju luar cafe lewat pintu lain agar tidak ketahuan oleh temannya itu, ia duduk di salah satu bangku cafe yang kosong, ia pun mengambil sapu tangan yang ada dalam jaketnya dan hendak ia lilitkan ke tangan nya yang terkena kopi panas itu, sampai akhirnya seseorang menghampiri dirinya.
"Nih salep buat lo" Ucap Sheira sambil memberikan salep untuk di oleskan ke tangan Daniel.
Daniel pun menoleh ke arah Sheira, ia sedikit terkejut karna melihat Sheira menghampiri nya, karna ia pikir Sheira sudah pergi tapi nyatanya Sheira membeli salep di minimarket sekitar cafe tersebut.
"Thanks" Ucap Daniel dan mengambil salep yang Sheira berikan. Ia hendak mengoleskan salep tersebut namun Daniel sedikit kesusahan karna hanya menggunakan satu tangan. Sheira yang melihat itu pun merasa kasian dan langsung menarik kursi kosong yang ada di dekat nya lalu duduk untuk membantu mengoleskan salep tersebut ke tangan Daniel.
Sheira mengoleskan salep tersebut dengan sangat hati hati, Daniel yang melihat Sheira yang tengah mengoleskan salep ditangannya pun tanpa tersadar ia tersenyum ke arah Sheira, ia mulai paham omongan adik sepupunya waktu itu.
Sheira pun sudah selesai mengoleskan salep tersebut, ia melirik sekilas ke arah Daniel yang sedari memperhatikan dirinya, "Nih dah selesai" Ucap Sheira.
Daniel pun tersadar dan menoleh ke arah tangannya, "makasih, lo kenapa mau bantu gw buat ngolesin salep, bahkan sampe beliin? Bukannya tadi kata lo, lo gak mau ketemu gue?" Ucap Daniel kepada Sheira.
"Ya emang, gue karna ga sengaja aja tadi liat lo waktu kena kopi panas" Ucap Sheira singkat dan mulai bangun dari duduknya. Ketika ia hendak pergi tangannya di tahan oleh Daniel, Sheira pun langsung menoleh ke arah Daniel, mereka saling memandang satu sama lain, hingga akhirnya muncul dua orang rese.
"EHEM EHEM CIEE CIEE" Ucap Vanya yang tiba tiba datang bersama Elang dan membuat Sheira maupun Daniel terkejut dan melihat ke arah dua sejoli tersebut, Sheira pun langsung melepaskan tangan nya yang ditahan oleh Daniel.
To be continue....
Jangan lupa VOTE and komen untuk kelanjutan ceritanya!!
See u next chapter 🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Sheira's story
Fiksi RemajaSheira Salsabila Putri Setiawan, biasa akrab di panggil Sheira itu adalah seorang maba di salah satu universitas ternama yg sangat sulit untuk siapa pun bisa masuk dan lolos kedalam universitas tersebut. "Bang Daniel emang ganteng yaa, ampe di liat...