Next Chapter
Happy Reading
*****
Keesokan paginya Sheira dan teman temannya sedang berada di meja makan untuk sarapan bersama di meja makan namun tidak dengan orang tua sudah pergi duluan karna pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Entah mengapa Sheira merasa pagi itu cukup aneh, ia melihat ke arah sang kakak dan juga ke arah Cia bergantian.
"Bang lo lagi ada masalah sama kak Cia?" Tanya Sheira pelan yang menyenggol lengan kakaknya.
Gibran pun menoleh ke arah Ciara dan setelah itu baru menjawab pertanyaan sang adik, "Gausah sibuk ngurusin gue, makan tuh sarapan lo" Jawab Gibran.
Sheira yang merasa kesal karna jawaban dari sang kakak pun langsung melanjutkan makannya dan setelah itu ia bangkit dari duduknya lalu pergi menyusul Ciara yang sedari tadi sudah selesai sarapan yang sekarang sedang duduk diarea taman villa.
"Yogurt nya kak" Ucap Sheira kepada Cia sambil memberikan yogurt yang ia bawa untuk Cia.
"Makasih raa" Jawab Cia sambil tersenyum dan menerima yogurt pemberian Sheira.
"Sama sama, oiya kak Cia lagi ada masalah sama bang Gibran kah?" Tanya Sheira dengan sedikit hati hati agar tidak salah bicara.
"Ha-hah? Ga kok sheii gada, aku gada masalah sama sekali sama Gibran" Jawab Cia dengan sedikit gugup.
Sheira yang sadar bahwa Cia sedang berbohong untuk menutupi masalah nya dengan sang kakak memilih untuk percaya.
"Hmm yaudah kalo gitu kak" Ucap Sheira.
Tidak ada topik obrolan apapun lagi diantara Sheira dan juga Cia, mereka hanya saling diam dan fokus membaca buku yang mereka bawa masing masing sampai Gibran datang menghampiri mereka.
"Cii gue ngomong sebentar" Ucap Gibran kepada Cia saat baru saja datang.
Cia pun menoleh ke arah Gibran dengan malas, ia tidak menggubris ucapan Gibran dan tetap melanjutkan membaca buku nya.
"Ciara Aurora Calista gue lagi ngomong lho ini!!" Ucap Gibran kembali namun dengan nada yang sedikit kesal.
Sheira yang melihat Cia hanya diam saja tanpa menjawab pun sangat yakin kalau memang sedang ada masalah antara sang kakak dan Cia.
"Raa bisa tinggalin gue sama Cia dulu? Gue mau ngomong berdua sama Cia" Ucap Gibran kepada Sheira karna ia sadar bahwa Cia tidak akan mendengarkannya maka dari itu ia meminta Sheira untuk pergi meninggalkan mereka berdua.
Sheira yang paham dengan maksud sang kakak pun mengangguk dan mulai bangun dari duduknya untuk meninggalkan keduanya.
"Jangan kasar bang sama kak Cia, apapun masalah nya hadapi pake kepala dingin jangan kebawa emosi" Ucap Sheira kepada Gibran dengan berbisik sebelum ia akhirnya pergi meninggalkan Gibran dan juga Cia.
.....
Setelah pergi meninggalkan Gibran dan juga Cia Sheira pun menghampiri teman temannya yang sedang asik menonton televisi diruang santai.
"Darimana aja raa?" Tanya Vanya kepada Sheira saat Sheira tiba disana.
"Dari taman, tadi gue ngobrol bentar sama kak Cia" Jawab Sheira dan duduk disamping sofa dekat Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheira's story
Novela JuvenilSheira Salsabila Putri Setiawan, biasa akrab di panggil Sheira itu adalah seorang maba di salah satu universitas ternama yg sangat sulit untuk siapa pun bisa masuk dan lolos kedalam universitas tersebut. "Bang Daniel emang ganteng yaa, ampe di liat...