8.

338 45 2
                                    

Pagi Good Reader-nya Thor..

Maaf ya Thor update pagi-pagi gini hehe..

Pasti udah lama nunggu story ini ya..

Maaf ya, Thor baru bisa mulai lagi sekarang

Langsung aja ya Good Reader^^

Happy Reading, Good Reader^^



Ini hari yang cerah untuk Taehyung pergi mengajar. Kali ini Jimin ijin tak bisa berangkat bersama karena ia ada acara diluar kota. Bahkan tugas menjemputnya malah dialihkan pada Jihoon, sang adik yang untungnya sedang libur hari ini. Beruntung Jihoon itu sangat menyukai Taehyung, jadi ia tak masalah kalau harus mengantar-jemput hyung favoritnya itu.

Mingyu seperti biasanya ada kelas pagi, jadi tentu saja ia sangat berterima kasih pada Jihoon karena dengan senang hati mengantar hyungnya. Bahkan Mingyu sampai mengajak Jihoon untuk sarapan bersama sebelum ia berangkat pukul 8 tadi.

"Hyung nanti pulang jam berapa?" tanya Jihoon yang dengan semangat mengayuh sepedanya. Iya sepeda, kalian gak salah dengar kok. Jihoon memang menjemput Taehyung dengan sepedanya. Bukan karena dia tak punya motor, tapi karena motornya sedang ada dibengkel setelah kemarin sore ia tabrakkan ke pagar milik tetangganya. Untung saja pagar itu memang sudah tua jadi sang tetangga tidak terlalu memikirkannya.

"Jam dua siang nanti, Hoon." jawab Taehyung sembari berpegangan erat diantara pinggang Jihoon.

" Nanti Jiun jemput ya kak. Terus kita makan siang bareng, Jiun ada warung makan baru di seberang jalan. Kata teman-teman disana enak." ajak Jihoon girang.

"Oh iya, tadi Jimin hyung bilang kalau dia bakal ada di luar kota selama tiga hari. Jadi tiga hari ini Jiun yang bakal anter Tae hyung." Taehyung menggeleng pelan. Dia jujur saja merasa tak enak hati.

"Lalu sekolahmu gimana, Hoon?" tanya Taehyung memastikan.

"Minggu ini akan ada classmeeting, jadi siswanya bebas berangkat jam berapapun asal harus tetap berangkat dan ikut tanding lomba. Tae hyung tenang saja, Jiun sudah membahas ini dengan Mingyu hyung dan Jimin hyung jadi gak akan terganggu." jelas Jihoon sembari celingak-celinguk melihat simpangan jalan untuk menyebrang.

"Kalau boleh tau kau ikut lomba apa saja besok?"

"Banyak hyung. Jiun rasa ikut semua deh. Dari mulai sepak bola, basket, lari split, sampai dance cover Jiun juga ikut." jelasnya sembari mengingat perlombaan apa yang sudah ia daftar minggu lalu.

"Dance cover? kau bisa begituan?" Taehyung terheran mendengar celetukan Jihoon. Jihoon mengangguk sesekali.

"Jimin hyung yang mengajarkannya, hyung. Besok Jiun dan teman-teman bakal dance cover Blackpink yang boombayah." Taehyung mencoba membayangkan sekilas seperti apa Jiun menarikan lagu itu.

"Kau jadi member yang mana Ji?" tanya Taehyung penasaran.

"Lisa dong hyung. Yang swagg.." Taehyung terkekeh melihat adik sahabatnya yang mencoba bergaya sok keren di atas depannya.

"Besok hyung lihatkan videonya ya. Pasti keren. Kan yang ngajarin hyungmu langsung." pinta Taehyung.

"Pasti dong hyung. Jiun jamin pasti bakal juara juga. Soalnya kan Jiun dah kayak training jadi idol." ucap Jihoon percaya diri.

"Hahaha.. kalau gitu besok jadi idol aja, Ji." bukannya setuju seperti yang ia ucapkan tadi, Jihoon justru menggeleng kuat.

"Loh? kok malah geleng-geleng sih? katanya dah kayak trainer idol." herannya.

"Kan cuman kayak aja, hyung. Kalau beneran sih Jiun gak mau. Capek. Mending jadi penjaga panda aja di zoo." celetuknya.

"Loh? Jauh banget dari idol jadi penjaga binatang. Emangnya kau suka panda Ji?"

"Kata Jimin hyung sih aku dah kayak panda, jadi pasti pantes dan akrab kalau sama panda di zoo." Taehyung sekali lagi terkekeh mendengar cerita polos Jihoon yang percaya saja pada ucapan hyungnya sendiri, tapi ia memilih diam menertawakan.

"Dasar hyungmu itu. Aneh-aneh aja." gumamnya.

"Sudah sampai hyung..." ucap Jihoon sembari mengerem sepedanya tepat di pintu masuk gedung les Taehyung.

"Terimakasih untuk tumpangannya."

"Jangan lupa kasih bintangnya ya hyung." canda Jihoon lagi yang membuat Taehyung kembali tertawa.

"Pasti dong, nanti hyung kasih bintang lima sama tip di aplikasi yak." tanggapan Taehyung membuat Jihoon ikut tertawa. Hyung favoritnya itu tahu saja lelucon.

"Jiun balik dulu ya hyung. Nanti jam dua siang Jiun jemput lagi. Have fun Taehyung hyung.." Taehyung melambaikan singkat tangannya dan langsung segera masuk ke gedung les agar bisa bersiap-siap menunggu muridnya.

.....

Seoul diguyur hujan sejak siang, Taehyung yang akan pulang terpaksa harus menunggu hujan reda karena ia sendiri lupa bawa payung dan tak sempat melihat prakira cuaca.

Woozi rekan sekaligus adik teman hyungnya itu juga duduk disampingnya sembari meneguk air putih yang baru ia beli di vending machine. Ia bahkan membelikan Taehyung teh botol juga. Mereka sama-sama sedang menunggu hujan.

Semua murid yang baru Taehyung ajar sudah pulang dijemput orangtua mereka. Hanya tinggal beberapa murid yang memang memilih tinggal sebentar untuk bermain dengan teman-temannya.

"Hyung sudah mengabari Mingyu untuk menjemput?" Tanya Woozi memecah keheningan mereka. Taehyung mengangguk singkat.

"Tapi katanya dia akan terlambat karena masih di kampus. Mungkin aku akan naik taksi saja kalau ia tak bisa datang." Ucap Taehyung final.

"Nanti dengan aku saja hyung. Aku baru saja pesan taksi. Jihoon kemarin yang antar-jemput hyung kan?" Taehyung mengangguk lagi.

"Dia anak yang menggemaskan. Benar-benar seperti Jimin hyung."

"Dia kemarin baru saja memenangkan juara dance cover. Katanya juara dua, kalah dengan team kelas lain yang menampilkan lagu Bangtan." Cerita Taehyung sembari mengingat wajah Jihoon yang meski juara dua tapi ia terlihat senang.

"Jadi anak SMA itu ada menyenangkannya juga ya hyung. Setiap aku pulang dari sini, aku sering melihat siswa SMA pulang sekolah atau sekedar mampir ke minimarket untuk jajan. Itu membuatku teringat masa SMA dulu, aku sering membolos." Ujar Woozi terkekeh menceritakan masa SMA nya dulu.

"Kalo hyung sih banyak tidurnya, di SMA hyung terkenal tukang tidur meski gak benar-benar tukang tidur." Balas Taehyung yang membuat Woozi menatapnya singkat.

"Tapi Jimin banyak membantu hyung dulu. Hyung bersyukur karena kami dulu sekelas, dia orang yang ceria dan memiliki banyak teman. Hyung bahkam sering diajak bermain dan dikenalkan dengan mereka. Dulu masa SMA ku menyenangkan karena dia."

Obrolan singkat itu menjadi kemana-mana. Sampai ponsel Woozi yang berdering sempat ia acuhkan padahal itu dari taksi yang ia pesan.

"Ah, taksinya datang hyung. Ya Tuhan sampai lupa aku. Ayo pulang hyung." Ajak Woozi sambil menarik Taehyung untuk turun ke bawah.

"Sebentar hyung lihat chat dulu, takut Mingyu sudah di jalan." Taehyung segera menelfon sang adik saat menemukan tak ada pesan darinya.

"Halo Mingyu, ini hyung. Apa kau sudah dijalan?"

'Belum hyung, aku masih di kampus. Bisa hyung tunggu sebentar lagi? Maafkan aku hyung.' balas Mingyu diseberang sana.

"Tidak apa Gyu. Ini hyung akan pulang dengan Woozi pakai taksi. Kau tak perlu menjemput hyung nanti. Lanjutkan saja kegiatanmu, hyung tak apa."

'Benarkah? Syukur kalau Woozi hyung masih disitu. Baik hyung, hati-hati dijalan. Kabari Mingyu kalau sudah sampai di rumah. Sampaikan Woozi hyung, aku berterima kasih padanya.'

"Iya, sampai jumpa nanti sore. Hati-hati juga pulangnya. Jalanan licin setelah hujan. Hyung tutup ya," panggilan itu langsung ia tutup setelah mendengar tanggapan baik dari sang adik.

.

.

.

.

.

.


Selamat beraktivitas Good Reader^^

Sampai jumpa lagi nanti..


Wake Me UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang