Ni {2}

297 55 19
                                    

Hello guys... Apa kabar?

Ternyata banyak juga yang minat book ini wkwk

Saya up lagi yaaa.. enjoy it

Sorry for typo

Vote komen teman teman

Be a wise reader, guys

Let's play with fire

🐻🐰
Langkah kakinya berayun tegas. Raut mukanya yang tak menunjukkan ekspresi apapun menjadikan banyak orang yang melihat segan untuk menatap apalagi menyapa. Dingin, bagai batu karang berlapis es yang membeku layaknya kristal. Indah, cantik namun tak tersentuh.

Meski begitu tak sedikit, bahkan kehadirannya mampu mengalihkan seluruh fokus orang orang yang ada di lobi gedung JRC. Sementara di sampingnya sang asisten pribadi merangkap sekertaris berjalan santai dengan raut yang berbeda. Senyum mengembang menghiasi wajahnya meskipun begitu sorot matanya menunjukkan kewaspadaan pada sekeliling

"Tidak bisakah kau memberi satu senyum saja untuk mereka Kim?"

Sepasang alis terangkat naik mendengar kalimat tersebut lantas menoleh kesamping menatap pria yang lebih pendek darinya. "Senyum ku bukan barang obralan, Park." Singkat Taehyung dingin yang mana mengundang kekehan dari si marga Park

Seorang pria yang mengenakan setelan jas abu abu tampak tergesa berjalan menyambut kedatangan dua pria tersebut dengan senyum ramah yang tak terbalas. Tentu hanya Park Jimin yang membalas serupa.

"Selamat datang tuan Kim." Ucap pria itu dengan sopan dan dibalas anggukan saja oleh pria bermarga kim

"Kami minta maaf karena sedikit terlambat tuan Choi." Jimin berucap sopan sembari menyalami pria yang ia panggil Choi

"Ah tidak tidak. Kami baru akan memulai meeting tuan Park."

Jimin mengangguk paham atas penjelasan tuan Choi. "Syukurlah. Kalau begitu bisakah kita langsung ke ruang meeting tuan Choi. Kami sudah tidak sabar menghadiri meeting dan tentu saja ingin segera bertemu dengan bos anda." Jimin bertanya dengan senyum yang tetap menghiasi wajahnya. Namun entah kenapa senyum itu terlihat sedikit berbeda dari senyum yang ia tunjukkan di awal tadi

"Ah iya. Tentu saja tuan Park, mari saya antarkan." Tuan Choi membalas cepat sembari mempersilahkan dua pria itu menuju lift khusus.

"CEO kami juga sangat ingin bertemu dengan anda berdua. Bahkan sangat penasaran sekali pada orang yang telah menyuntik dana pada perusahaan kami." Jelas tuan Choi dengan senyum lebar juga sorot mata berbinar kagum menatap pria Kim

Jimin terkekeh lantas melirik kearah Taehyung yang masih saja memasang muka datar. "Tentu saja tuan Choi. Dan saya yakin CEO JRC akan sangat senang bertemu dengan bos saya." Kata Jimin sembari menyipitkan matanya dan dibalas anggukan oleh tuan Choi

🐻🐰

Sementara itu di ruang meeting JRC tampak semua orang tengah fokus menyimak presentasi sang CEO. Pria tua itu terlihat bersemangat menyampaikan presentasi didepan sebuah layar monitor besar sembari sesekali berinteraksi dengan peserta meeting.

"Jadi karena itulah kita harus sangat berterimakasih kepada tuan Kim yang telah menyuntikkan dana begitu besar pada perusahaan kita. Dan kita sangat beruntung karena tuan Kim mau menyempatkan diri datang menghadiri meeting kita."

Semua orang terlihat antusias dan bergumam takjub atas pernyataan sang CEO. Jelas terlihat keinginan sangat besar yang tersimpan pada wajah wajah orang yang berada dalam ruangan tersebut.

Bersamaan dengan gemuruh gumaman dan bisikan rasa penasaran yang memuncak. Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok Choi Woo Shik sang tangan kanan CEO JRC berdiri diambang pintu bersama dua pria dibelakangnya

The Kidnaper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang