P r o l o g

10.9K 1.3K 67
                                    

"Butuh bukti apa biar lo percaya kalau gue emang pacaran sama dia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Butuh bukti apa biar lo percaya kalau gue emang pacaran sama dia?"

Gadis di depannya nampak tersenyum miring selepas mengangkat satu alisnya. Tawa dari beberapa orang yang sengaja berdiri melingkar di sekitarnya pun turut menciptakan vibes mencekam yang entah mengapa menjalar pada kuku-kuku tangannya yang memutih akibat terkepal kuat.

Segera berbalik badan, berjalan gontai ke arah tiga orang pemuda yang kini sibuk dengan pembahasan perihal tugas mendatang, lalu menarik lengan salah satu di antara mereka sebelum saling menyatukan bibir masing-masing tanpa sebuah aba-aba.

Pemandangan tersebut kontan membuat banyak pasang mata terkesiap, mematung, hingga tanpa sadar menganga tak percaya. Menggeleng pelan, turut kesal, ingin mencakar keseluruhan tubuh gadis tersebut dengan emosinya yang saat ini berada di ujung ubun-ubun.

Menjauhkan cowok itu dari hadapannya selepas sang target menggertakan giginya, menggeram dengan amarah yang hampir dilampiaskan kepada orang sekitar, lalu berjalan menjauh setelah mengangkat jari tengahnya ke arah gerombolan gadis di ujung koridor.

"Makan tuh, bekas cipokan gue!" kesalnya tanpa memikirkan dampak ke belakang bila hal itu terjadi lagi untuk yang kedua kali.

Di sekolah lama pada saat dirinya masih duduk di bangku SMAdan sekarang, serasa dejavu ketika kembali memainkan drama yang sama walau dengan status satu tingkat lebih wajar dari sebatas 'tidak kenal satu sama lain'

"Hal bodoh yang terulang untuk kedua kalinya. Berharap mendapat validasi bahwa kamu pencium yang handal?"

Duduk tertunduk di sofa, memainkan ujung jemarinya guna menetralkan rasa gugup tanpa mendongak untuk menatap sorot tajam yang saat ini menunggu dirinya untuk merespon kalimatnya.

Agatha tidak memiliki niat untuk melabeli dirinya sebagai gadis dengan skill adu bibir di atas rata-rata. Dirinya hanya ingin memberi tahu pada dunia bahwa Dirga bukanlah, pemuda biasa yang sengaja ia akui sebagai pacar.

Mereka pacaran, bahkan sudah lebih dari satu tahun. Lantas mengapa masih mempermasalahkan langkah Agatha untuk memberi skak pada gerombolan gadis tak tahu diri itu?

"Maaf, niat aku tadi cuma mau bikin mereka percaya bahwa selama ini aku nggak halu kaya mereka yang tiap harinya cuma bisa tap love instastory kamu---"

"Bukan alasan yang tepat, mending kamu pergi mandi. Sekalian rendam otak di bak mandi."

Dirga lantas beranjak dari sana, belagak sok sibuk selepas menyambar ransel dan sedikit menjauh dari sang kekasih guna fokusnya pada layar laptop tidak terbelah dengan sehelai kemeja yang terlempat ke arahnya.

Menghela napas panjang, tak mau menoleh ataupun merespon Agatha, dirinya lebih mementingkan lembaran tugas demi deadline mendatang daripada harus meladeni aksi maaf yang mungkin akan dapat ia terima beberapa jam mendatang.

-

-

"Penyakitnya masih sama, mengobrak-abrik nafsu cowoknya!"

***

Sequel of "Seriously, Tha?"

Sequel of "Seriously, Tha?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Come on, Ga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang