2. Awal Yang Baik

442 55 3
                                    

Sudah seminggu berlalu dari kedatangan murid baru, semua berjalan seperti biasanya. Dalam suasana ketenangan di kelas, aku merasakan ada sepasang mata yang terus mengawasi dan memperhatikanku. aku menoleh ke arah belakang dan benar dia sedang melihatku, yaa murid baru itu.

Pandangan mata kami berdua bertemu, dia melihatku dengan wajah datar tanpa senyum dan aura yang begitu dingin. Akan tetapi, dari tatapan mata itu seperti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.

Aku membalasnya dengan senyuman tipis yang palsu, aneh jika aku membalasnya kembali dengan sama persis apa yang dia lakukan kepadaku. Aku tidak ingin membuat kesan yang kurang baik kepada orang baru.

"anehh.." gumamku saat membalikan kepalaku kembali yang terdengar oleh Kaya.

"kenapa Loyd?" berbisik pelan kepadaku.

"tidak~" jawabku dengan menggelengkan kepalaku.

Selama jam pelajaran aku menyadari bahwa dia terus-terusan melihatku, sedikit tidak nyaman jika diperhatikan terus-terusan seperti ini. tetapi aku tidak ingin mengambil pusing, mungkin saja dia tertarik kepadaku.

🦇🦇🦇

Waktu istirahatpun tiba, Kaya, Bastian, dan Jake memilih untuk ke kantin sedangkan aku memilih untuk berada didalam kelas menunggu pelajaran berikutnya.

Aku mendengar suara langkah kaki datang menghampiriku, saat menoleh aku begitu kaget karena murid baru itu menghampiriku, tidak mengeluarkan sepatah kata apapun hanya melihatku dengan wajah yang datar seperti yang dia lakukan tadi selama jam pelajaran.

Sekitar 10 dektik dia menatapku, lalu pergi begitu saja. Saat yang bersamaan Kaya, Bastian dan Jake datang, pandangan mereka tertuju pada murid baru itu yang berjalan keluar kelas.

"yaaa! Loyd apakah kau sudah berkenalan dengannya?" tanya Jake dengan menaikan satu alisnya.

"tidak" jawabku dengan acuh.

"lalu kenapa dia menghampirimu?" tanyanya kembali dengan bingung.

"aku juga tidak tau" menaikan kedua pundakku.

aku merasakan adanya tatapan rasa tidak suka kepadaku.

"Kaya apakah kau cemburu?" tanya Bastian.

"t t tidak mana mungkin aku cemburu" jawab Kaya dengan nada sedikit kesal.

"jika tidak cemburu kenapa wajahmu cemberut?" Bastian menggoda Kaya dengan menyenggolkan lengannya.

"aku tidak cemburu!" tegasnya dan menaikan sedikit nadanya, lalu dia melanjutkan omongannya.

"lagian mana mungkin Loyd bisa berteman dengannya, sedangkan dia saja tidak pandai untuk berbicara, jangankan kepada orang baru, kepada kita yang sudah lama mengenalnya saja dia masih sedikit bicara" dengan mata sinis tetapi sedikit lega.

Perkataan yang panjang itu dibalas dengan anggukan dari Jake dan Bastian, aku hanya tesenyum.

🦇🦇🦇

Waktu istirahat begitu tentram sampai dimana para murid berlarian keluar kelas, secara bersamaan kami menatap bingung, sepertinya ada sesuatu yang terjadi diluar. Jake dan Kaya berlari terlebih dahulu keluar kelas menuju sumber kegaduhan tersebut disusul oleh diriku dan Bastian dibelakang.

HOLY VAMPIRE : THE PURE BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang