4. Kau Adalah

302 46 4
                                    

Sudah 2 hari berlalu Kaya mendiamkan Loyd, dia sama sekali tidak berbicara ataupun sekedar tatap muka.

Saat jam istirahat biasanya Loyd akan menunggu di dalam kelas, tetapi sekarang dia memilih pergi kekantin ikut dengan yang lainnya, bermaksud ingin meminta maaf kepada Kaya.

"Kaya" menarik tangan saat Kaya berjalan di depannya.

"tolong dengarkanlah" ucapnya.

Kaya menengok kearah sumber suara.

"maafkan aku" dengan mengkerutkan 2 alisnya Loyd berbicara.

"ya aku maafkan" dengan wajah yang masih sedikit kelas.

"aku tau kamu masih marah denganku~" memiringkan sedikit kepalanya dan tersnyum dengan mata yang sudah berbentuk bulan sabit.

Loyd sungguh benar-benar ingin meminta maaf, mungkin tindakannya yang dilakukan kemarin dengan Anneld membuat Kaya cemburu. Akhirnya Kaya luluh dengan senyuman itu, dia juga tidak bisa berlama-lama mendiamkan Loyd yang notabennya adalah orang terdekatnya.

"maafkan aku yaa~" tanya Loyd sekali lagi.

"iya aku maafkan tapi kau jangan lagi dekat-dekat dengannya, entah kenapa aku tidak suka" perintah Kaya dengan wajah yang cemberut.

"iyah baiklahh, aku tidak akan dekat-dekat denganya" Loyd membalas dengan senyuman.

"ada yang cemburu nihh yaa" ledek Bastian dari belakang mereka.

Jake hanya tertawa kecil tidak heran ia sudah tidak asing melihat pemandangan ini.

Setelah Loyd dan Kaya berbaikan sekarang Loyd dan teman-temanya sedang berada di meja makanan kantin. Mereka sedang makan dan asik berbincang-bincang.

"ehem-ehem, sudah baik-baik aja nih yaaa, kemarin aja diem-dieman, sekarang asik ketawa-ketawa" ceteluk Bastian dengan meledek.

"shuuttt!, berisik kau tuan heulgo" sinis Kaya yang membuat Bastian seketika diam, jujur saja pria berkacamata nyentrik ini sedikit takut jika Kaya sudah melihatnya dengan tatapan yang sinis

Loyd hanya tersenyum dan Jake hanya tertawa melihat tingkah Bastian yang selalu menggoda kedua temennya itu. Mereka selalu bersama mulai dari umur 14 tahun, jadi mereka sudah saling mengerti dengan sifat masing-masing.

Saat mereka sadang asik mengobrol dan bercanda, tiba-tiba pandangan mereka tertuju pada Anneld yang berjalan bersama seorang pria yang tampan dan tinggi di sampingnya.

Anneld dan pria itu melewati meja makan mereka, tentu saja Loyd tidak melepaskan pandangannya dari Anneld dan pria tersbut sampai mereka keluar dari kantin.

"heiii, biasa aja dong ngeliatinnya" Jake berbicara dengan nada yang kecil dan sedikit berbisik sambil menyenggolkan lengannya kepada Loyd.

Seketika Loyd sadar dari lamunannya itu dan sudah melihat ada sepasang 3 mata yang sedang memperhatikannya.

"bukankah tadi Young?" tanya Jake kepada ketiga temanya.

"Young siapa? Pria yang disamping Anneld?" tanya Bastian.

"ya tentu saja, memangnya siapa lagi yang bersamanya!" jawab Jake dengan memukul kepala Bastian.

Lalu melanjutkan perkataannya " itu loh.. dia adalah murid pintar nomor 1 sekampus ini, masa kau tidak tau?, saingannya Loyd dalam masalah nilai dan prestasi".

"benarkah? Aku tidak terlalu memperhatikannya" Bastian sambil memegang kepalanya.

"haiss dasar kau ini, hanya memperhatikan wanita dan game saja" jawab Jake dengan nada pasrahnya.

HOLY VAMPIRE : THE PURE BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang