11. Masa lalu

368 40 5
                                    

"haa"

"haa"

"haa"

Deburan suara nafas Loyd tidak beraturan menguasai tubuhnya, terdengar disisi pojok salah satu lorong yang berada di bangunan pesta diadakan.

Tangannya ditarik paksa oleh Anneld yang mengikuti Sam berlari secara tiba-tiba, entah siapa yang mereka lihat membuat kakak-beradik ini ketakuan.

"gila, hampir saja kita terlihat olehnya" kata Sam yang masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdenyut kencang.

Sama dengan Sam, Anneld juga turut berusaha menetralkan dirinya "kenapa bisa datang ke sini bukannya dia masih sakit?"

"aku tidak tau" Sam menggeleng.

Loyd bingung "kalian sebenarnya melihat siapa sih?, kenapa kalian sangat ketakutan?".

Sangat aneh jika melihat Annled dan Sam yang notabennya tidak takut dengan apapun kenapa sekarang jauh terbalik, bahkan mampu membuat mereka gemetaran.

Anneld dan Sam saling melemparkan pandangan "kakek kami".

Loyd menaikan alisnya kebingungan, dalam pikirannya sekarang kenapa hurus sampai setakut ini kepada kakek sendiri.

"lalu kenapa berlari?, bukan harusnya kalian senang bertemu dengan kakek kalian?" Tanya Loyd.

"tidakapa, hanya saja..."jeda Anneld yang semakin mengeratkan genggaman tangannya pada pria yang ditarik paska ikut berlari bersamanya.

yapp, sedari tadi mereka tiba di lorong yang sepi untuk mengamankan diri, Loyd dan Anneld tidak sadar kalau tangan mereka masih saling berpegangan.

Dari keduanya tidak ada yang ingin melepaskan terlebih dahulu, alhasil mereka masih dengan posisi sama yang membuat Sam sedikit cemburu karena ia menyaksikan dua insan yang mulai saling tertarik.

"Kami membuatnya marah, jadi dapat dipastikan kami akan mendapatkan hukuman darinya jika kami bertemu" Lanjut ucapan Anneld yang sempat terjeda.

"hmm betulll, dia pasti akan menghukum kami dan aku tidak mau itu terjadii" rengkek Sam dengan ekspresi wajah memohon yang minta dikasihani. (🥺)

Loyd tertawa kecil, sungguh ini lucu menurutnya hukuman apa yang akan diberikan kakek mereka sampai membuat mereka ketakutan.

"huftt~" Anneld hanya mengelakan nafasnya.

Pandangan Sam turun ke sela batas Loyd dan Anneld bohong jika dia berpura-pura tidak sadar "EHEEM! sepertinya nyaman sekali ya sampai-sampai tidak dilepas dari tadi" ucap Sam meledek dua orang di hadapannya.

"ah!" refleks Anneld melepaskan pegangan tersebut lalu menoleh ke kiri menyembunyikan pipinya yang mulai memerah karena malu ketahuan dan Loyd hanya menunduk, mengaruk kepalanya yang tidak gatal menahan senyuman yang ingin mengembang diwajahnya.

Mereka berdua SALAH TINGKAH dapat dipastikan.

Sam menahan tawanya sebenarnya ingin sekali ia tertawa kencang melihat Loyd dan kakaknya itu kegep salah tingkah, tetapi hal itu diurungkan karena tidak mau Anneld marah lalu memukulnya mengingat jika kakaknya marah sangat meyeramkan. 

"tidak usah malu-malu gitu dong, aku tau kalian nyaman" lagi-lagi Sam meledek Anneld dan Loyd habis-habisan. 

"Sam diam, berisik!" titah Anneld dengan mata yang membulat. Sejujurnya Anneld tidak mempermasalahkan jika adiknya itu ingin menggodanya hanya saja dirinya terlalu gengsi, terlebih lagi tidak enak pada pria di sampingnya yang sedang menahan gengsinya juga. 

Mereka bertiga sedikit bercekcok ria dengan tawa semeringah dari Sam serta Loyd yang ikut tertawa kecil melihat Anneld yang terus-terusan menggomeli Sam. Loyd terus memperhatikan  Anneld dalam hatinya berkata dia sangat lucu jika sedang marah-marah, terlebih lagi dirinya tau Anneld sedang menahan malu sama sepertinya dan tanpa sadar senyuman dari pria tampan itupun lolos dari wajahnya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOLY VAMPIRE : THE PURE BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang