⁉️🔞WARNING⁉️🔞
AKAN ADA!!
18+🔞
21+🔥
Sedikit kata kasar yang bertebaran!.
bocil menjauh dan jika masih ingin tetap membaca dosa tanggung sendiri!
jangan lupa vote, komen, dan ikuti akunku
trima kasih...!
WALCOME TO MY STORY!! HAPPY READING, AND I HOPE YOU LIKE IT! - - - - ❤️
Ibu is calling...
"Halo buk, ibuk apa kabar?" Suara lelaki di balik telpon yang sedang bertanya kabar ibunya.
"Ibuk baik le, kamu disana gimana?" Jawab ibu hasna.
"Baik bu" Jawab gibran.
Ya lelaki itu bernama aryana gibran saputra yang akrab dipanggil gibran, umurnya 25 thn, tampan, gagah, dan cool, putra dari bapak bambang agustono dan ibu nur hasna, sering kali dia diajak berkencan dengan lawan jenis namun gibran menolak karna dia ingin istrinya kelak lah yang akan menjadi satu-satunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☝️
(Bisa disimpulkan ini adalah gibran)
"Ada apa ibu menelfon gibran?" Tanya gibran pada ibunya.
"Ibu hanya rindu sama kamu le" lirih bu hasna dan tangisan yang masih bisa di dengar oleh gibran.
"Gibran akan pulang bu, jadi ibu sabar saja dulu" Ucap gibran yang berharap ibunya tenang dan tidak menangis karna rindu kepada putranya.
"Ibu lagi marah dengan bapakmu le"
"Kenapa ibu marah sama bapak?" Tanya gibran.
"Ibu marah karna bapakmu mengirimmu ke kota untuk melakukan pekerjaan yang membuat ibuk sama kamu terpisah" Omel bu hasna meluapkan amarahnya kepada gibran karna suaminya.
"Buk..."
"Iya le" Jawab bu hasna
"Gibran ini sedang dilatih bapak untuk mengelola usahanya dikampung, jadi ibu jangan marah sama bapak, toh ini kan juga demi kita bersama buk, demi gibran juga" Jelas gibran pada ibunya.
"Iya tapi ibu rindu sama kamu yang sudah 5 thun dikota" Sahut bu hasna.
"Yasudah, gibran tutup dulu telfonnya ya bu, ini gibran masih harus kerja rekap catatan pengeluaran dikota"
"Iya le, ibu tutup dulu telfonnya" Jawab bu hasna dengan tersenyum karna sudah melepaskan rindu pada sang putra tercinta.
o0o
"Ndok tolong buatkan bapak kopi" pinta bapak hasan yang bergema di teras rumah.
