30. hamil?

573 15 0
                                    

WELCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

2 minggu kemudian...

Hari hari gendis berjalan seperi biasa, komunikasi antara gendis dan gibran masih terlihat harmonis dan cukup manis.

Gendis juga sering mengunjungi rumah orang tuanya, mengingat bahwa asri sudah menetap dirumah orang tuanya gendis jadi sering berkunjung main kerumah bu sri bersama bu hasna.

"Akhir akhir ini kamu nempel terus sama ibu deh dek" timpal elis.

"Mbak iri ya sama gendis" balas gendis dengan kekehan kecilnya.

"Biarin lah lis, orang mantu ibu ini mau dimanja kok, masa gak dibolehin sama kamu" sahut bu hasna membela mantunya sembari mengelus kepala gendis didekapannya.

"Iya lah iri, semenjak gibran pergi ibu jadi lebih sayang gendis dari pada elis" balas elis memanyunkan bibirnya.

Raut wajah gendis langsung berubah murung dan nampak sedih, bukan hanya hari ini saja, seminggu ini sikap gendis juga aneh, contohnya semakin manja pada bu hasna, emosian, suka nangis gak jelas kalau denger nama suaminya, dan masih banyak lagi.

"Tante kenapa?" Tanya luna yang baru tiba mendapati gendis meneteskan air matanya.

"Loh dek"

"Gendis"

Bu hasna dan elis kaget melihat gendis yang menangis, luna yang tak tau apa apa hanya diam saja.

"Kamu kenapa dek?" Tanya elis dan mendapat gelengan sebagai balasan dari gendis.

"Maafin mbak ya" sambung elis mendapat gelengan dari gendis.

"Uk~"

Mata gendis melotot sembari memegangi mulutnya yang ingin muntah ditempat.

"Ndis, kamu gak apapa nduk?" Tanya bu hasna khawatir.

Gendis berdiri dan pergi kekamar mandi dengan berlari kecil, saat didalam kamar mandi gendis hanya mual tak muntah.

Uek.....

Ugkkkk.....

Uekkk.....

Elis dan bu hasna berlari menyusul gendis dan membantu gendis di kamar mandi.

Bu hasna dan elis saling memandang dengan senyum smirknya, elis terus memijat tengkuk gendis yang sedang ingin muntah.

"Kamu udah datang bulan belum dek?" Tanya elis.

"Beklum mbak, seharusnya minggu ini udah tanggalnya tapi belum datang juga" jawab gendis dengan sedikit ingin muntah, jawaban gendis berhasil membuat bu hasna dan elis tersenyum sempurna.

"Apa mungkin kamu hamil?" Tebak elis dan sontak mendapat tatapan dari gendis yang sudah mengerutkan dahinya.

"Gendis menyimpan banyak testpack, biar gendis cek sekarang" sahut gendis langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Gendis membuka laci yang ada didalam lemari bajunya dan mengambil beberapa testpack untuk ditest tidak lupa juga gelas kecil yang ada didalam kamarnya.

Suamiku Juragan TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang