23. Panik semua

737 15 0
                                    

WALCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

Ayo dong divote biar author tuh seneng.

Kini terlihat gendis yang sedari tadi diam menonton tv bersama tari, kediaman gendis sontak membuat tari bingung.

Gibran bermain game di handponenya dikamar gendis, sedangkan luna tertidur dikamar tari.

"Mbak... kenapa diem aja dari tadi?" Tanya tari penasaran.

"Gak kenapa napa kok" jawab gendis tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Tari udah ngantuk, mau tidur dulu" pamit tari berjalan meninggalkan gendis.

"Mimpi indah, jangan lupa mimpiin bagas ya" balas gendis terkekeh menggoda adiknya dan sontak membuat tari berhenti ditempat.

"Pastinya dong, tari bakalan mimpiin dia" sahut tari lalu pergi meninggalkan gendis sendiri.

Gendis menikmati sinema romantis dengan tenang dan sedikit tertawa terbahak bahak saat melihat adegan lucu.

"Udah malem sayang, mulutnya jangan kenceng kenceng" tutur pria tampan sembari berjalan mendekati gendis.

Gendis langsung menoleh melihat sosok pemilik suara berat khas yang membuat telinga gendis kecanduan.

"Hmm" balas gendis cuek dan melanjutkan aktifitas menontonnya, ya pemilik suara itu tak lain adalah gibran suaminya sendiri.

"Sayang, buatin kopi dong sebentar" pinta gibran mendudukkan dirinya di sebelah gendis.

"Tahan dulu, nanti aja, lagi asik" balas gendis.

"Kamu dari tadi kok giniin mas sih, mas kan cuma ngerokok dikit, tapi kamu marahnya sampai sekarang, itupun mas langsung buang tadi sisanya demi kamu biar gak marah" rengek gibran memeluk gendis.

Huek.....

Huek....

Tiba tiba gendis mual, rasanya ingin muntah, gendis langsung lari kearah kamar mandi dan langsung membungkuk sembari mual mual.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya gibran panik sembari memijat tengkuk leher gendis.

Karna suara gendis begitu keras bu ayu dan pak hasan sampai terbangun, dan langsung menuju kekamar mandi melihat sumber suara.

"Ada apa ini, kok gendis muntah muntah gitu?" Tanya bu ayu khawatir melihat gendis.

"Gak tau bu, tadi enak enak nonton gendis langsung mual gini" jawab gibran panik.

"Bawa pergi ke dokter aja sekarang" sahut pak hasan tak kalah panik.

"Iya pak" balas gibran.

"Biar ibu ambilkan jaketnya gendis dulu" ucap bu ayu langsung pergi kekamar gendis.

Gibran berjalan keluar bersama pak hasan, dan pak hasan berlari kerumah sebelah untuk meminjam mobil, usai pak hasan meminjam mobil gibran langsung berterima kasih dan memarkirkan mobil itu di depan teras rumah pak hasan, gibran menggendong tubuh gendis dan membantu gendis dibangku belakang mobil.

Gibran kembali masuk untuk membantu bu ayu, dan keluar membawa bantal, selimut, jaket, dan sandal untuk gendis.

"Ibu ikut ya nak, ibu khawatir sama gendis" pinta bu ayu menangis.

"Iya bu ikut aja" balas gibran.

"Pak jaga rumah ya sama tari, jangan lupa jagain luna juga" pamit bu ayu dan diangguki pak hasan sebagai jawaban.

"Pak, kami berangkat" pamit gibran masuk kedalam mobil.

"Iya nak ati ati" balas pak hasan dan tak lama mobil gibran pun jalan dengan pelan keluar pekarangan rumah pak hasan.

Gibran menyetir dalam keadaan panik karna kondisi istrinya, sedangkan bu ayu berada di belakang bersama gendis.

"Bu, kepala gendis tiba tiba sakit, perut gendis juga sakit" ucap gendis merintih kesakitan sembari bersandar dipelukan bu ayu.

Tubuh gendis ditutupi oleh jaket dan selimut, dengan mata yang sayu menahan rasa sakit gendis terus merintih.

"Sabar ya sayang, ini mas berusaha cepat, kamu harus tahan sebentar" ucap gibran tak tega sembari menyetir mobil kearah klinik terdekat.

Setelah menyusuri jalan pedesaan yang begitu banyak sawah kini gibran sampai didepan klinik yang terdekat.

Gibran turun membantu gendis dan pergi mengambil kursi roda di koridor.

Gibran langsung masuk dan mendaftarkan nama gendis, tak lama nama gendis dipanggil dan masuk ruangan.

"Jika saya ketuk seperti ini apa sakit perutnya?" Tanya dokter itu.

"Iya dok sakit" jawab gendis.

"Trus nafasnya gimana, Susah atau biasa saja?" Tanya dokter itu membuka mulut gendis.

"Sedikit susah, tapi masih bisa nafas" jawab gendis.

"Baik silahkan istirahat disini sampai saya siapkan ruang kamar untuk ibu" ucap dokter itu pergi duduk di kursinya.

"Bagaimana dok istri saya?" Tanya gibran panik.

"Istri bapak harus dirawat dirumah sakit beberapa hari sampai keadaannya membaik, bapak bisa lihat sendiri betapa kesakitannya ibu gendis tadi, asam lambung bu gendis naik, akan berbahaya untuk ibu gendis jika dibiarkan" jelas dokter itu panjang lebar.

"Iya dok" balas gibran terdengar khawatir.

"Silahkan bapak bayar administrasinya dulu, saya akan suruh orang pindahkan ibu gendis keruang rawat inap" ucap dokter itu.

"Baik dok" gibran pun pergi mengurus administrasi dan mengabari keluarga bahwa gendis dirawat dirumah sakit.

Bu ayu menjaga gendis di klinik, sedangkan gibran pulang mengambil keperluan gendis dan menukar mobil tetangga pak hasan dengan mobilnya untuk dibawa kerumah sakit.

o0o

Setelah elis mendapat kabar dari gibran tentang keadaan gendis, elis langsung pergi kekamar bu hasna.

Tok.tok.tok....

"Ada apa, berisik nanti yang sebelah keganggu" ucap bu elis kesal.

"Bu, gendis masuk rumah sakit" balas elis panik.

"Apa... kok bisa, sakit apa?" Tanya bu hasna khawatir.

"Asam lambungnya gendis tinggi" jawab elis.

"Pasti karna banyak makan pedes" sahut pak bambang dari dalam.

"Ayo pulang sekarang aja, bangunin damar" sambung pak bambang.

"Iya pak" balas elis.

Mereka pun berkemas dan bersiap siap pulang, tepat pukul 02.45 mobil damar keluar dari penginapan dan menyusuri jalan.

Sepanjang jalan bu hasna tak berhenti khawatir, elis yang melihat suaminya kelelahan pun memeluknya sembari mencium pipi damar.

"Kamu kalau capek biar aku aja yang nyetir, jangan paksain nyetir kalau capek nanti bisa bahaya" ucap elis.

"Udah kamu istirahat aja, biar aku yang nyetir" balas damar.

"Nanti mampir di toserba ya mas" pinta elis.

"Iya" balas damar.

Elis dan damar pun saling mengobrol dari hal penting ke hal yang tidak penting, menyusuri jalanan sepi yang seperti dunia milik mereka berdua.

BERSAMBUNG....

JANGAN LUPA VOTE DAN TINGALKAN JEJAK KALIAN YA CINTAKUU🥰🤍

Suamiku Juragan TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang