29. Nazwa....

667 13 0
                                    

WELCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

Kini gibran berada di bandara dengan memeluk erat tubuh istrinya yang sedang menangis terseguk seguk.

Elis dan damar melihat sembari menenangkan luna yang ikut menangis.

"Mas jangan lupa telfon gendis, kalau malam vidio call, chat harus stay dibalas, jangan lupa sama istri, gak boleh macam macam" ucap gendis merengek dengan air mata yang deras.

"Nanti mas kembali kok sayang, nanti kalau mas udah punya uang banyak kan yang enak kamu juga" balas gibran masih memeluk istrinya.

"Selalu ingat gendis ya mas" lirih gendis.

"Gendis juga mau izin kerja boleh ya sayang?" Tanya gendis.

"Ngapain kerja?" Tanya gibran menatapnya nyalang.

"Buat cari uang tambahan aja sayang" jawab gendis.

"Gak, gak boleh, uang dari mas kurang? Apa mas selama ini terlalu pelit sama kamu?" Kesal gibran.

"Bukan gitu mas, gendis juga mau pegang uang buat beli keperluan gendis sendiri" balas gendis.

"Gak, mas gak izinin, mas udah taruh beberapa kartu sama uang di dompet hitam, nanti kalau pulang cari aja di lemari, kuncinya mas simpan didalam laci sebelah ranjang" sahut gibran kekeh.

"Kamu bisa gunain uang itu semua, beli apa aja yang kamu pengen, habisin sekalian, gak usah pakai kerja segala, ingat ucapan mas, mas gak ngizinin kamu kerja" sambung gibran tegas lalu mencium kening gendis sembari melepas pelukan mereka.

Gendis terdiam seribu bahasa, manik mata gendis menatap lekat wajah yang hampir mendekati kata sempurna itu.
.
.
.

Gendis bersama elis, damar, dan luna, mereka pun menempuh perjalanan pulang setelah mengantar gibran hingga masuk kedalam pesawat.

"Kita mampir ke plaza dulu ya dek" ucap elis pada gendis.

"Iya mbak, gendis juga ada yang mau dibeli" balas gendis.

Damar pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sehingga mereka sampai lebih cepat.

o0o


2 jam kemudian

Di Satu sisi rumah bu hasna sedang kedatangan tamu, tamu itu sendiri adalah teman bu hasna yang bersama dengan anaknya.

"Kok sepi, mana anak anak?" Tanya wanita paru baya itu.

"Pada ke bandara" jawab bu hasna.

"Toiletnya dimana ya tante? Soalnya mau pipis" tanya wanita berambut pirang namanya nazwa.

"Tinggal lurus aja disebelah dapur" jawab bu hasna menunjuk arah dapur, dan langsung diikuti oleh wanita itu.

"Nazwa kerja dimana sekarang?" Tanya bu hasna pada temannya.

Ya wanita itu bernama nazwa dan ibunya warni.

"Kerja di indomart" jawab bu warni.

"Kalau anakku elis, dia uda gak kerja soalnya suaminya ngelarang, jadi sekarang fokus ngurus anak" sahut bu hasna.

Suamiku Juragan TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang