PEraSaan yAng tak tersampaikaN
:(
"Ting"
Bunyi pesan masuk.
Nabilla segera meraih benda pipih yang bertengger di atas nakas dan membuka pesan masuk. Kalimat yang berisi dalam pesan itu bertuliskan 'udah sampai rumah?'
Seketika bibir itu melengkung ke atas, menampilkan senyum tipis yang begitu menenangkan.
Namun senyum itu pudar, ia menyadari bahwa pesan yang baru saja masuk adalah pesan whatshapp yang terkirim pada jam 14.00 WIB. Ia baru sadar bahwa ponselnya hanya mengaktifkan jaringan wifi bukan paket data. Wifi yang selalu ia aktifkan langsung terhubung dengan yang dirumah.
Gadis itu segera mengetik balasan, meskipun sudah 7 jam berlalu sejak pesan tersebut terkirim.
'Aku udah di rumah :)'
'Lara, aku minta maaf banget ya, baru bales chat kamu :('
Orang yang mengirim pesan tersebut adalah Lara. Masih ingatkan bahwa tadi siang Lara mengajaknya pulang bersama? Yah meskipun hanya tarikan tangan dan satu kata yang keluar dari mulut gadis itu, namun Nabilla tetap menganggapnya ajakan pulang bersama.
Nabilla POV
"Yah, kok centang 1! masa iya, jam segini Lara udah tidur? Apa jangan-jangan si Lara....."
Aku meringis membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Aku menaruh ponselku kembali sembari memasangkan charger. Kemudian memejamkan indra penglihatan secara paksa. 1 menit berlalu, aku kembali membuka mata dan mengecek ponsel yang baru saja kuisi dayanya. Melihat pesan yang baru saja kukirim kepada Lara.
'Astaga, kok masih masih centang 1 ya? Apa iya Lara udah.... Nggak-nggak, gak mungkin. Gak boleh nethink sama temen sendiri. Fiks ini si Lara udah tidur.' Batinku meringis, mencoba berpikir positif.
Hingga kegiatan tersebut berulang lima kali, aku masih menanti balasan dari Lara. Namun hening, tidak ada satupun notif pesan masuk. Justru aku yang mengirim pesan terus menerus kepadanya.
Lara
Udah sampai rumah? 14.00
Aku udah di rumah :) 21.00
Lara, aku minta maaf banget ya, baru bales chat kamu :( 21.02
Lara, kamu gak marahkan? 21.05
Kamu udah tidur ya? 21.10
Kamu ga blokir nomor aku kan? 21.30
Aku menyerah, sudah setengah jam berlalu. Namun tanda centang yang tertera masih tidak bertambah. Aku kembali meletakkan ponsel ke atas nakas untuk kesekian kalinya. Kembali bersiap untuk memejamkan mata dan melafalkan doa sebelum tidur.
"Bissmillahir-...." Lafal doaku terpotong dengan bunyi notifikasi yang berasal dari benda persegi panjang yang berada di atas nakas.
"Eh, Lara... itu pasti Lara..." seruku, seraya meraih benda tersebut.
Aku mulai melihat notifikasi chat yang masuk memenuhi aplikasi watshapp di ponselku, berharap temanku satu-satunya yang mengirimiku pesan.
+62xx-xxx-xxx-xxx
online
KEGUDANG 13.00
SEKARANG 13.00
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Vs Cupu Girl (on going)
Teen FictionCerita baru,... Dan baru pertamakali nulis😁 (Author Gadungan☺) Kisah murid Bad Boy yang di pertemukan dengan murid Cupu Girl. "Gue adalah cowok terkeren, terkece dan termost wanted dari most wanted lainnya dan ini berlaku sepajang masa layaknya KT...