15 - TUGAS PERTAMA

725 39 10
                                    

TUrutin GAgaSan dan PErkataan Revan, TAnpa MembAntah

🐺🐺

Author POV

Terlihat seorang remaja laki-laki dengan seragam sekolah, menarik seorang gadis dengan rambut yang di kepang. Laki-laki tersebut membawa sang gadis kearah belakang sekolah. Ia berjalan dengan menulikan pendengarannya saat si gadis meanggil namanya.

Tak lama kemudian laki-laki tersebut berhenti secara mendadak, sehingga tanpa sengaja membuat gadis berkepang itu menabrak punggungnya.

“Aduhhhh….”
Pekiknya saat kepalanya membentur punggung si laki-laki.

Tak lama kemudian gadis tersebut terdiam, ia seperti mati kutu. Gadis tersebut mengedarkan pandangan keselilingnya. Hal pertama yang ia lihat adalah tanah yang ditumbuhi rumput liar, lalu juga terdapat beling berserakan. Lalu ia mengubah pandanggan ke arah lain yaitu kanannya, tak jauh darinya terlihat tembok besar dan tinggi yang catnya berwarna putih. Cat pada tembok tersebut sedikit kusam dan juga terdapat beberapa tulisan yang tak beraturan. Dan juga tepat di dekat pojok tembok tersebut terdapat beberapa balok kayu bekas bangunan yang mungkin masih ada paku yang tertancap, namun salah satunya terlihat berdiri menyandar pada tembok.

Melihat sekelilingnya saja sudah membuat perasaannya tidak enak. Dan juga gengaman tangan laki-laki tersebut juga belum terlepas dari tanganya.

Perlahan gadis tersebut mulai memberanikan diri untuk bertanya.

“Emmbb…. Revan, kamu ngapain bawa aku kesini?”
Itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut gadis berkepang.

Dan yup, benar… kalian pasti sudah menebak bahwa kedua insan yang tengah bergandengan,.. bukan tepatnya genggaman yang terpaksa tersebuat adalah Nabilla dan Revan. Setelah acara battle dance dengan Salsa, Revan yang melihat Nabilla dengan Kenzo pun menghampirinya dan menarik Nabilla hingga sampai halaman belakang sekolah.

Dengan tiba-tiba, Revan membalikan badannya tanpa melepas genggaman tangan mereka. Ia menatap Nabilla dengan tajam, mimik mukanya seakan ingin mengatakan sesuatu. Tapi, tak urung Revan buka mulut, Nabilla lebih dulu menyelanya.

“Ke-kenpa Van?”
Sela Nabilla dengan raut yang mulai sedikit ketakutan dan melepas gengaman mereka dengan sekali hentakan. Entah Nabilla yang salah mengartikan tatapan tajam Revan, atau ia mulai sedikit gelisah dengan keadaannya sekarang.

“Lo tau kan, Ini hari apa?”
Tanya Revan pada Nabilla dengan melangkah maju mendekatinya secara perlahan.
Mengetahui hal tersebut Nabilla mundur secara otomatis.

“Ha-hari sa-sabtu”
Jawab Nabilla dengan berusaha melangkah mundur.

“Lo, gak LUPA kan sama hari ini?”
Tanya revan penuh dengan penekanan saat mengucapkan kata lupa.

“M-ma-maaf”
Jawab Nabilla dengan penuh penyesalan, ia tidak bermaksud melupakan hari ini. Hanya saja ia memang benar-benar lupa. Dan ketakutannya semakin bertambah saat langkahnya sudah terbatas. Punggungnya telah menyentuh tembok kusam yang ada disampingnya tadi, entah bagaimana tembok yang awalmula ada disampingnya beralih tempat di belakangnya. Mungkin saja karna ia melangkah mundur namun langkah kakinya tidak lurus,m sehingga ia melangkah dengan sedikit miring.

Dalam keadaan seperti ini Nabilla sangat gelisah, ia seakan terpojokan oleh Revan dan juga situasinya saat ini. Ia harus mencari cara agar bisa keluar dari situasi ini. Apalagi ditempat ini ia hanya berdua dengan Revan, takutnya kan kalo ada yang ketiga, itu pasti syaiton.

Ia mencari celah agar bisa kabur dari Revan, bola matanya bergerak ke kanan dan kekiri, seolah olah mencari jalan keluar. Ia tidak berani melihat kedepan, karna tepat di hadapnnya Revan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun.

Bad Boy Vs Cupu Girl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang