14 - Who is the winner?

764 34 10
                                    


🍀🍀🍀

Author POV

Kejadian di area parkir waktu itu benar-benar meninggalkan sejuta tanya, namun hari tersebut berlalu dengan begitu saja. Dan soal motor Nabilla yang mengalami kebocoran pada bannya juga sudah diperbaiki pada hari itu, namun ia memutuskan untuk meninggalakan motornya di area parkir sekolah dan akan mengambilnya esok harinya pada saat jam pulang.

Dan kalian pasti juga mau nanya, "loh Thor kalo si molly di tinggal disekolah, Nabilla besoknya berangkat pakek apa Thor?"

Pada esok harinya Nabilla bangun lebih awal agar bisa berangkat lebih pagi dari biasanya. Pada hari itu Nabilla memutuskan untuk naik angkot, karna jalan rumah menuju sekolahnya jarang dilalui bis. Ia berjalan dari kompleks perumahannya untuk menuju jalan raya. Setelah sampai dijalan raya ia langsung menuju halte dan duduk disana, namun tidak begitu lama angkot tiba. Ia langsung masuk dan duduk di kursi penumpang. Namun ia harus menunggu lagi dikursi penumpang, karna ia penumpang pertama yang hadir. Selang 15 menit banyak penumpang yang berdatangan dan kursi penumpang sudah penuh.

Supir angkot langsung menjalankan kendaraannya. Tak lama kemudian Nabilla melihat halte dekat sekolahnya yang berada disisi kiri jalan, lalu ia meminta berhenti kepada supir angkot. Begitu turun dari angkot Nabilla langsung berjalan sedikit berlari menuju gerbang sekolahnya. Dan begitulah ceritanya, yang intinya Nabilla sampai ke sekolah dengan selamat :).

Hari itupun berlalu seperti biasanya, namun hari-hari yang dilalui Nabilla sedikit tenang. Tidak seperti biasanya, yah benar Revan maupun Salsa tidak mem-bully-nya . entah apa yang terjadi pada mereka berdua. Namun bukannya Nabilla menjadi tenang, tapi hal tersebut malah membuat Nabilla merasa tidak gelisah tanpa alasan. Dan tanpa Nabilla sadari hari pertarungan Battle dance pun akan dilaksanakan. Apakah ini pertanda dari kegelisahannya?.

Hari-H

Di dalam kelas X IPS yang nampak terhuni bebera siswa karna memang saat jam istirahat banyak siswa yang akan pergi ke kantin atau paling gak ke lapangan buat liatin para cogan yang lagi latihan basket, di ruang tersebut terdapat Salsa yang tampak akan menghampiri Revan.

"Hai Revan, gimana persiapan lo?"
Tanya Salsa dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, terlihat angkuh memang. Dan itulah gaya Salsa.

"Oh, hai Salsa! The Queen of Devil. Tumben nih ratunya syaiton perhatian ma gue"
Jawab Revan sambil menaikkan turunkan salah satu alisnya, terlihat tengil, tau sendirilah tabiat Revan kek gimana.

Mendengar jawaban Revan, Salsa langsung menurunkan kedua tangannya kesamping sisi badannya dan jemarinya mengepal erat. Dengan menampilkan raut marah ia melotot pada Revan, dan mendengus sedikit keras. Salsa beranjak dari tempat berdirinya dan menghampiri kedua sahabatnya, Hellena dan Karina.

"girls, yuk berangkat ke dance room"
Ujar Salsa tanpa basa-basi pada kedua sahabatnya itu. Entah itu efek yang ditimbulkan dari Revan atau memang ia tak sabar ingin mengalahkan si bad boy tersebut.

Sedangkan disisi lain seorang gadis tengah terduduk pada salah satu bangku perpustakaan yang cukup sepi, mungkin penghuninya hanya dirinya dan seorang petugas perpus. Ia memilih bangku yang menghadap pada rak buku dengan sebuah novel ditangannya. Matanya fokus pada setiap kalimat yang terdapat di dalam novel tersebut. Perlahan ia membalikan halaman demi halaman dan tak lama terlihatlah kerutan pada kening dan alisnya, dan juga bibirnya semula berwana pink terliat memudar dan nampak pucat. Peluh pada dahi bagian kanan sedikit demi sedikit mulai terlihat mengalir.

Bola matanya bergerak dari kiri ke kanan dan menurun, begitu seterusnya hingga terdengar suara lirih. Namun gadis tersebut menghiraukannya, pikirnya mungkin itu suara siswa lain yang sedang bergosip. Beberapa detik ia baru ingat bahwa ia sendirian siswa yang ada di perpus dan juga seorang petugas perpus.

Bad Boy Vs Cupu Girl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang