Part 4.

1 3 0
                                    

||• Abi Aneh

Malam ini Amey dan keluarga kecilnya tengah berkumpul di ruang keluarga. Mereka dengan kompak menonton drama Korea yang berjudul Duty After School.

"Itu Ae sol ngapa lo diem aja disitu! Lari woy." Kesal Ayahnya heboh. Amey menggeleng lelah. Sejak tadi ketika drama itu mulai diputar, sang Ayah tak henti-hentinya mengomel bahkan segala cibiran pun keluar dari mulutnya.

Ayahnya tengah kesal dengan pemain di dalam drama tersebut.

Ia merasa jika Ayahnya ini bukan lah orang tua berkepala empat tetapi masih remaja berumur 18 tahun. Astaga, tidak ada henti-hentinya beliau mengumpati tokoh di dalam film tersebut. Mana pakai gaya bicara lo-gue lagi.

"Astaga Aesol lo beban banget sumpah."  Amey tidak tahan, disini terlalu berisik. Ia disini niatnya mau nobar dengan tenang malah Ayah nya terus-terusan berisik.

Amey menghentikan nyemil nya dan berdiri spontan. Mama, Ayah serta Adik Amey yang berumur 14 tahun ikut menoleh ketika Amey berdiri.

Amey menatap ketiganya bergantian.

"Aku udah ngantuk, mau tidur dulu." Setelah berpamitan untuk tidur. Gadis itu pun segera masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya. Beberapa menit setelah ia merebahkan tubuhnya, tidak sadar jika ia sudah mulai terlelap dengan sendirinya.

~

Siang ini ketiga manusia berbeda watak itu berada di kantin untuk mengisi perut kosong mereka, setelah mengikuti kelas olahraga dua jam dan dilanjut pelajaran geografi dua jam. Mereka benar-benar lapar bukan main. Tidak ada jeda untuk mereka istirahat sebentar.

Dan akhirnya bel pun berbunyi beberapa menit yang lalu dan mereka langsung pergi menuju ke kantin.

"Aku kayaknya suka Abi deh." Pengakuan mengejutkan dari Aliza membuat Amey maupun Seline sama-sama tersedak kuah baksonya. Keduanya menatap Aliza heran.

"Serius?"

"Iya, kemarin Abi ngasih nomor wa nya, aku disuruh ngechat duluan. Abi anaknya manis banget di chat." Kemarin surat yang Abi berikan pada Aliza ternyata berisi nomor Abi dan disurat itu tertulis Aliza disuruh untuk mengirim pesan duluan.

Seline mendekatkan wajahnya ke depan Aliza yang duduk berhadapan dengannya. "Jangan Za, dia buaya." Seline berbisik pelan agar tidak ada orang lain yang mendengarnya. "Bukannya apa-apa, kalo lo suka karena ketikan dia di chat saran gue jangan baper langsung. Masalahnya, korban dia udah banyak."

Setelah itu ia kembali menjauhkan wajahnya dan kembali memakan baksonya dengan sangat menikmati.

Aliza terdiam, gadis itu mengulum bibirnya dengan tangan yang mengaduk-ngaduk kuah baksonya tanpa minat.

~

Mereka bertiga yakni Amey, Seline dan Aliza sudah kembali ke kelas setelah menyelesaikan makan mereka. Ketiga nya langsung duduk dan berbincang ringan di dalam kelas.

Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi, saatnya jam ke lima yaitu waktunya PPKN.

Suasana kelas sangat ricuh karena guru yang mengajar belum memasuki kelas. Karena hal itu juga dijadikan kesempatan oleh mereka yang masih kelelahan karena jam olahraga tadi digunakan untuk beristirahat sebentar.

Ada yang tidur di atas meja dan menggunakan tasnya sebagai bantalan dan ada juga yang tidur di depan kelas berjajar seperti ikan pindang dijemur.

"Hoam, ngantuk." Amey terkekeh, Seline terlihat lucu jika sedang mengantuk.

"Tidur aja nanti gue bangunin." Seline pun mengangguk dan langsung meletakkan kepalanya diatas lipatan tangannya.

Amey kemudian merotasikan kepalanya, temannya banyak yang mencuri waktu untuk tidur. Tapi ada juga yang masih setia bermain ponsel ditemani headsets yang menyumpal kedua telinganya, ada juga yang bernyanyi secara random dan ada pula yang menggibah ria di belakang kelas. Sedangkan dirinya sendiri memilih untuk diam dan bermain ponsel sembari menunggu guru PPKN itu datang.

MEYBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang