•||Dania dan kisah cintanya
🦋
Seharusnya jam segini mereka sudah diterangkan tentang materi yang ada di mapel bahasa Indonesia, berhubung guru yang mengajar mendadak izin tak bisa menghadiri kelas hari ini, alhasil mereka puas dengan jamkos yang berlansung selama dua jam lamanya.
Banyak dari mereka yang keluar menuju kantin dan menangkring disana sampai jam istirahat kedua berbunyi.
Ada pula yang masih bersemayam di kelas dengan gibahan dan musik yang tak boleh terlewatkan khususnya untuk para ciwi-ciwi.
Sedangkan sebagian para cowok dan cewek yang memang dasarannya doyan tidur, mereka tak ingin menyia-nyiakan tidur siang mereka yang terlewatkan, mumpung ada kesempatan jamkos selama dua jam.
Sedangkan ditempatnya kini duduk, Amey bersama Seline tengah berbincang ringah mengenai kegiatan yang akan dilakukan minggu depan.
"Minggu depan kita ada acara lomba kebersihan kelas. Giliran siapa yang ngefoto, Mey?" Seline bertanya.
Nampak Amey tengah berpikir sebentar sebelum menjawab.
Minggu depan seluruh murid-murid SMA SPANCA akan mengadakan lomba kebersihan antar kelas. Tepatnya di hari Jumat.
Seline yang kebetulan sebagai anggota jurnalistik bertanya kepada Amey tentang anggota mereka yang selanjutnya mendapatkan tugas mendokumentasikan foto untuk lomba tersebut.
"Minggu depan giliran gue, Ayu, sama Tika." Seline mengangguk.
"Semangat, okey," Seline mengacungkan jempolnya ke atas.
"Kalo kakak kelasnya?"
Sebagai pendamping mereka, dua kakak kelas dari kelas XII akan diminta perwakilan untuk menjaga atau menggantikan mereka jika sedang kelelahan. Karena biasanya jika ada acara sekolah, anak jurnalistik tidak pernah sedikitupun bisa istirahat enak-enak dengan tenang.
Kecuali kegiatan benar-benar sudah selesai, mungkin mereka bisa beristirahat ketika ada kakak kelas yang menggantikan mereka sebentar.
Tugasnya yang mendokumentasikan, membuat mereka harus rela berdiri berjam-jam untuk mengabadikan moment setiap kegiatan yang tidak boleh sedikit pun terlewat.
"Kak Anggun sama, kak A-arin." Amey menatap wajah Seline. Ingin melihat reaksi gadis itu selanjutnya.
Brak..
"Kalo dia semena-mena, hajar aja, gausah takut." Desis Seline dengan menggebu-gebu. Amey yang tengah menatap gadis disampingnya mengepalkan tangan ke atas dengan wajah seperti siap berperang lantas mengangguk mengiyakan saja hanya untuk menyenangkan hati Seline.
"Omong-omong guys, ada tugas apa aja selama gue nggak masuk kelas?" gadis didepannya menoleh ke arah mereka, Seline menurunkan tangannya yang semula mengepal berganti menatap ke arah gadis didepannya yaitu, Dania.
Dania adalah teman sebangku Aliza.
Dia masuk sekolah cuman beberapa hari sisanya ia habiskan untuk di rumah karena waktu itu sedang sakit.
Dania anaknya mudah sakit, dan beberapa minggu ini ia absen tidak bisa mengikuti pelajaran dikarenakan sakitnya yang sering kambuh tiba-tiba.
"Banyak Dan, lo nggak bakal sanggup." Jawab Seline dramatis, menirukan dialog seperti di cerita Dilan.
"Haaa, serius! Apa aja. Mudah, atau susah, atau tengah-tengah. Kasih spil dong," pekik gadis itu yang agak lebay.
Dania menyiapkan buku catatannya dan bulpoin. Ia siap menulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEYBI
FanfictionSeorang remaja labil yang ingin merasakan rasanya jatuh cinta, tapi dirinya salah dengan siapa ia memulai cinta. - Evanno Abbrisham - Ameylia Florensia » Note: Cerita real hasil pemikiran author sendiri, tidak ada unsur penjiplakan ataupun mengcopy...