||• Kesalahan Fatal yang Memalukan
≧ω≦
Abi beserta kawan-kawannya tengah berjalan santai kembali menuju kelas setelah dari kantin.
Lelaki berperawakan tinggi itu tengah merangkul pundak Tito dan berjalan memimpin diantara dua teman lainnya.
Sesekali ia juga menggoda setiap siswi-siswi cantik yang berpapasan dengan mereka di jalan.
Tak hentinya Abi mengedipkan mata dan juga bersiul berusaha menggoda mereka.
Dan anehnya bukan merasa ilfeel dengan tingkah laku Abi, mereka malah tersenyum kesenangan hingga ada juga yang berjingkrak-jingkrak hingga tertampol tangan temannya.
Mengingat Abi itu bukan cowok yang biasa-biasa saja, pantas mereka jadi kesenangan sampai-sampai merona ketika digoda.
Meski slengekan dan freak abis. Abi itu memiliki wajah ganteng plus manis yang jarang dimiliki pria lain, Abi itu punya karismanya sendiri. Disaat dia berjalan, dia bahkan bisa menjerat lawan jenisnya dengan mudah.
Dan bagaimana dia menatap wanita juga membuat mereka yang gampang baper akan langsung jatuh hati kepada Abi.
Abi memang sosok predator mematikan, benar-benar mematikan. Jika sudah terjerat ke dalam pesonanya maka ia akan meninggalkan cewek itu dengan mudah tanpa merasa bersalah pula.
Semua teman sekelasnya sudah tau jika Abi itu tampan, dan ketampanannya sering disalahgunakan olehnya untuk bermain-main dengan perasaan seorang wanita.
"Nggak di kelas, nggak di luar kelas, sama aja. Nih mata jaga, jangan belepotan nengok sana-sini." Lelah Tito hendak mencolok mata Abi. Sedari tadi ia dibuat pusing melihat kepala Abi yang tak henti-hentinya menoleh ke sana kemari, tujuannya untuk apa jika tidak untuk mencari mangsanya.
"Iri kan lo. Makannya jadi sirik ke gue." Tito meraup wajah Abi.
"Benerin dulu tuh resleting celana, baru ngomong kayak begitu!" Lalu Tito melepas rangkulan Abi dan menertawakan lelaki itu yang sudah berubah pucat pasi.
Saat menengok ke bawah ternyata benar, resleting celananya lupa ia tutup kembali. Astaga memalukan.
Abi meremas rambutnya malu dan dengan cepat menarik resletingnya. Dan tidak menyadari jika ia ditinggal sendirian oleh teman-temannya.
"Aaaa!!!" Abi terkejut. Gadis berdempul tebal baru saja berteriak dan menutup kedua matanya saat Abi mencoba menutup resleting. Gadis itu berdiri tepat di depannya beberapa centi darinya.
"Cowok cabul, gue laporin lo ke guru BK!" Gadis itu berteriak keras. Hingga menimbulkan reaksi dari mereka yang melintas jadi ikut menatap kearah mereka.
"Heh mak lampir, emangnya lo udah pernah gue grepe-grepe berani bilang gitu!" Sergah Abi cepat.
"Itu lo benerin resleting!" Gadis yang dipanggil mak lampir oleh Abi masih menutup sebagian matanya.
Karena kesal Abi kemudian menarik tangan gadis itu agar melihat dirinya.
"Lihat! Gue udah selesai." Gadis tadi kembali berteriak.
"Aaa, cabul, lo cabul. Jangan pegang-pegang!" Gadis itu terus menghindar kala tangan Abi semakin meraba-raba tangan gadis itu dengan sengaja yang masih menutupi sebagian matanya.
"Rasain nih, rasain, salah sendiri bilang gue cabul gue grepe-grepe beneran nangis lo! Dasar mak lampir! Benerin dulu noh bedak cemong lo baru ngomong gue cabul, orang muka lo aja cabulable." Ledek Abi tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEYBI
FanfictionSeorang remaja labil yang ingin merasakan rasanya jatuh cinta, tapi dirinya salah dengan siapa ia memulai cinta. - Evanno Abbrisham - Ameylia Florensia » Note: Cerita real hasil pemikiran author sendiri, tidak ada unsur penjiplakan ataupun mengcopy...