chapter 25

184 66 11
                                    

•Happy Reading🌻💐

        Haiiii geysss udah lamaaa banget nih gak upp hehe maaf ya aku jadi merasa bersalah deh hikss, tapi okee lahhh hari ini aku upp nihhh rameinn doang biar makin semangat up nih akunya oke

•typo bertebaran

      _Aku ngerasa gagal ketika kmu
                  nangis karna aku_













"iyh,Abang k-kenapa Abang gak kasih tau aku hikss kalo Abang sama kak fajar hikss itu anak geng motor" ucap Aisyah dengan sesegukan.

Lantas Genta yg mendengar itu pun merasa bersalah karena tidak pernah berkata jujur dengan adiknya, ia juga merasa bingung siapa yang memberi tau Aisyah tentang ini semua.

"kalian jahat banget sih Aisyah datang jauh-jauh dari Bandung kesini karna khawatir sama ka fajar ternyata Aisyah yg dapat kejutan ya" ucap Aisyah dengan mata yang berkaca-kaca.

"maaf dek Abang gak pernah jujur sama kamu kalo Abang punya geng motor" ucap Genta dengan penyesalan ia tau, ia salah karna menyembunyikan ini semua.

"mending Abang keluar aku pengen sendiri dulu" ucap Aisyah dengan dia membaringkan tubuhnya menyamping.

Genta yang mendengar itupun menghela napas pelan, saat ini ia menyesal telah membuat adik nya kecewa.

"Yaudah Abang keluar dulu ya" Pamit Genta juga tidak lupa menyelimuti tubuh Aisyah dengan selimut akhirnya iapun keluar ke ruang tamu untuk duduk bersama teman-teman nya yang sedang mengobati luka mereka.

Saat sudah duduk didekat Fajar, Fajar membuka suaranya untuk menanyakan Aisyah karna ia sangat khawatir saat ia datang muka Aisyah sedang tidak baik-baik saja

"bang Ais gimnaa" tanya fajar

Genta yg sedang memejamkan mata pun membuka kembali dan menatap fajar yang sedang menatapnya.

"Aisyah mungkin  marah jar soalnya gw gak pernah jujur sama dia soal gw punya geng motor" jawab Genta sambil menundukkan kepalanya.

Fajar yg mendengar itupun menghela nafas dan bangkit untuk menjelaskan semuanya namun saat ingin berjalan tapi Genta kembali bersuara.

"Jangan diganggu jar Ais lagi pengen sendiri nanti kalo dia udah membaik baru kita jelasin sama-sama" ucap Genta agar Fajar tidak membuat masalah ini menjadi rumit, ia tau Aisyah itu sosok wanita yang keras kepala.

Akhirnya Fajar tidak jadi melihat Aisyah, ia memilih kembali duduk dan mengobati luka-lukanya. "

Setelah beberapa lama mengobati luka-luka mereka pun pamit pulang.

"Yaudah jar kita pamit pulang dulu ya soalnya udah mau subuh juga ntar kita diamuk ibu negara lagi" ucap Raka dengan nada candaan.

karena sedari tadi tidak ada yang bicara pasal kedatangan Aisyah yang begitu tiba-tiba dan fajar juga butuh waktu sendiri untuk menyelesaikan masalahnya bersama Aisyah, mereka merasa tak enak jika harus lebih lama berada disini.

"Iyh jar kita juga deh pamit ya" ucap Arvan mewakili semuanya Fajar pun hanya  mengangguk saja dan mereka pun pamit pulang.

kini tersisa Genta dan Fajar hening rasanya kemudian Fajar membuka percakapan.

"Gak pulang bang" Tanya Fajar saat ia berbalik ke ruang tamu ia melihat Genta yang masih duduk di sofa.

"Males gua" jawab Genta sambil memainkan benda pipihnya

"Oh yaudah kalo mau tidur ada kamar kosong disebelah kamar gw tidur aja disitu gw keatas dulu mau sholat" ucap fajar sambil berjalan menuju kamar ia berniat untuk bersih-bersih.

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang