S.e.b.e.l.a.s

2.5K 71 9
                                    


Met malming
Cekidot!

Kedua mata itu mengerjap pelan. Lantas menyimpit saat sinar kuning menyorot retina matanya. Dengan kesadarannya yang masih setengah Pandu menepuk tempat di sebelahnya. Keningnya lantas mengkerut saat hanya mendapat udara kosong.

Dengan cepat Pandu berbalik dan benar saja tidak ada siapa-siapa di sampingnya.

"Bi?!"

"Becca!"

Panggilan kedua Pandu di sahuti keheningan. Pandu memilih beranjak sejenak, setelah kesadarannya penuh baru dia memakai celana selututnya. Keluar dari kamar menuju lantai bawah dengan bertelanjang dada.

Namun sama halnya seperti di kamar. Lantai bawah pun kosong. Bersih. Tampa ada satu barang pun yang tertinggal.

Di rasa degupan jantung Pandu mulai berdebar tak karuangan dan resah mulai melandanya. Dengan berlari menaiki tangga Pandu kembali ke kamar. Membuka lemari pakaian dan sialnya lemari tersebut kosong.

Meja rias pun kosong. Dan pandu baru menyadarinya

"Brengsek!"

Ternyata acara kabur Becca tidak main-main. Pandu mencari ponselnya kelimpungan. Lantas mencari kontak nama Becca namun Pandu tidak menemukannya. Pasti Becca sudah menghapusnya lebih dulu.

"Shit!" Pandu memijat dahinya yang mendadak pening. Ternyata Becca tipe perempuan yang akan menepati ucapannya. Dan Pandu terlambat menyadari itu.

🍁~~🍁

Sudah 2 hari Julian tidak melihat sosok Becca. Telfon maupun chatnya tidak mendapat balasan. Julian bertanya pada Eri, temannya Becca namun dia pun tidak mengetahuinya.

Julian kelimpungan. Tempat satu-satunya yang menjadi tujuan Julian adalah apartemen Becca.

Namun sudah terhitung 10 kali Julian menyalakan Bell maupun mengantuk pintunya, pintu apartemen itu masih kekeh tertutup. Dan Julian tidak mendengar aktivitas apapun di dalam sana.

"Bi? Becca ini aku Julian"

Masih dengan keresahannya. Julian memutar badan berniat untuk meninggalkan apartemen tersebut, namun langkahnya di buat terhenti.

"Mba. Tunggu sebentar, Mba"

Sosok perempuan di ikat kuda yang tadinya akan memasuki apartemennya di buat terhenti. Wanita itu menatap Julian kebingungan.

"Iya, kenapa ya?"

"Boleh saya tanya tentang pemilik apartemen no 46 itu? Pemiliknya bernama Becca" Julian seraya menunjuk apartemen paling pojok.

"Oh, iya. Kenapa?"

"Mbanya kenal?"

"Cuman pernah ketemu beberapa kali sama Becca"

Julian menghela lega. "Mba terakhir ketemu sama Becca kira-kira kapan, ya?"

"Becca, ya. Kalau gak salah sekitar 3 hari yang lalu"

Julian mengangguk mengerti. "Becca pacar saya. Dan sudah dua hari ini saya gak ketemu sama dia. Kira-kira Mbanya tau dia kemana?"

Sosok yang ditanya mengerutkan kening. "Kalau itu saya gak tau. T-tapi maaf sebelumnya, bukannya Becca sudah punya calon suami, ya?"

Tè Dètruire [Chanbaek GS] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang