D.e.l.a.p.a.n

3.5K 68 10
                                    


Cekidot!

Pandu pernah mendengar kalimat yang keluar dari mulut perempuan, berbunyinya. "Cowok kalau gak brengsek ya homo, punya fwb, punya simpenan. Pokonya gak ada cowok yang gak brengsek!"

Dan pandu mengakui dirinya brengsek terlampau brengsek malahan. Sedari awal Pandu hanya tergoda tubuh molek dan kedewasaan seorang Becca Anederea. Dia tidak memiliki ketertarikan lebih pada calon menantunya tersebut. Namun respon tubuhnya selalu berkhianat saat dirinya dekat dengan Becca dan mengenalnya lebih dekat.

Becca tidak sedewasa itu. Masih ada sisi anak-anak yang di milikinya, salah satunya selalu memeluk Pandu posesif seperti anak kecil yang tidak mau di tinggalkan orang tuanya bekerja. Dan tentunya kerapuhan pada diri seseorang yang di paksa dewasa oleh keadaan.

Nyatanya Becca serapuh itu dan Pandu terlambat menyadari. Beban yang di pikulnya terlampau berat dari kecil. Di usianya yang ke 6 tahun gadis kecil itu sudah kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya. Tidak sampai di situ, Becca juga harus menanggung sebuah trauma besar yang di akibatkan juga oleh salah satu orang tuanya.

Trauma yang berefek fatal pada kesehatan psikologisnya.

Pandu mengetahui dari mulut gadis itu sendiri. Ceritanya mengalir begitu saja dan Pandu dengan setia mendengarkannya, hingga Becca terlelap.

Gadis cantik berwajah manis itu tidak seharusnya merasakan kejamnya dunia, jika bertemu Pandu lebih awal. Namun ketangguhan gadis itu yang mampu membuatnya berdiri sampai saat ini. Meski terlihat tangguh namun rapuh di dalam, dan pandu berjanji pada dirinya sendiri akan melindunginya dari dunia luar yang semakin kejam. Bagaimanapun Becca perempuan yang membutuhkan sosok pelindung untuknya.

Karena Pandu sudah jatuh pada seorang Becca Anederea sejatuh-jatuhnya.

Semudah itu.

Karena menurut Pandu tidak sulit untuk jatuh pada pesona seorang Becca.

Bagai seorang bayi malang yang terjebak dalam kandang Serigala hutan. Becca terlelap layaknya bayi dengan Pandu di sampingnya yang betah menatapnya dari beberapa menit yang lalu.

Tangan itu mengelus wajah kecil itu penuh kelembutan. Sedari awal Pandu melihatnya, Pandu mengakui bahwa Becca cantik dengan auranya. Tipe gadis yang lembut, manis, menggemaskan, cerdas dan dewasa.

Merasakan sentuhan di wajahnya, Becca mengerjap dan si besar menyesal karena sudah menganggu tidurnya.

Senyum manis terulas untuk Pandu. "Daddy gak ngantuk?"

Shit!

Hanya panggilan saja sudah membuat sesuatu menggeliat di bawah sana. "Bi"

"Hn.." Suara lembut yang menenangkan hati.

"Saya cintai sama kamu" Terkesan kaku namun di ucapkan dengan penuh ketulusan.

Becca tidak menyahut hanya memeluk seraya mengusak wajahnya pada dada bidang pria itu. Pandu memeluknya semakin erat. Yang tersisa hanya suara AC, dinginnya angin pukul 3 pagi dan pikiran masing-masing.

"Mau tidur lagi?" Tanya Pandu memecah keheningan.

"Udah gak ngantuk.." Sahut si mungil yang berada di pelukannya.

"Kalau gitu mau ngapain, hum?"

"Again?"

"Really?"

Selesainya mereka pada ronde yang kesekian Becca sudah dibuat lemas dan menyerah. Pandu paham meski masih sangat bergairah. Namun juga Pandu tidak mungkin menuangkan seluruh nafsunya, bisa-bisa Becca pingsan duluan.

Tè Dètruire [Chanbaek GS] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang