Cekidot!
Awassss jantungan 🙈Mimpi hayalan penuh fantasi namun menggairahkan itu muncul kembali. Tidak bisa lepas sebab ada sebuah hasrat yang belum mampu tersalurkan dengan semestinya.
Darah Pandu berdesir saat bagaimana jari lentik dan kecil itu perlahan melingkupi kejantanannya yang sudah mengeras hebat. Becca membagi pandangannya pada Pandu dan miliknya yang berukuran super, yang secara perlahan tengah di manjakan tangan gadis itu.
"Suck it harder, baby"
Pandu mengusap pelan puncak kepala Becca, sembari menuntun kepala itu untuk sampai tepat di depan miliknya yang ujungnya sudah mengeluarkan cairan. Gadis itu menurut. Pandu kembali menggeram saat lidah si cantik menjilati ujung kejantananya, kemudian bergerak untuk menginvasi lebih. Lidah itu mulai menghisap semakin dalam hingga kedua pipi itu menggembung lucu.
Cengkraman Pandu pada rambutnya mengerat. Pria itu menggeram rendah, bagaimana gadis yang tengah berlutut di depannya mulai menggerakan kepalanya maju mundur.
"Fuckk! Your mouth so wet, beb..."
Mulut kecil itu seolah merasa kurang menginvasi lebih, namun dia juga tidak bisa memaksakan sebab ukurannya yang tidak main-main. Jadi Becca memasuki sebisanya sampai mentok tenggorokan yang membuat matanya memerah, sementara yang tidak berhasil merasakan hangatnya mulutnya Becca urut pelan.
"Ha'arghh"
Si cantik tersenyum melihat tuannya kalang kabut dan sangat menikmati servicenya kali ini. Becca masih terus berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik, hingga membuat Pandu menghentak pinggul tidak sabaran.
Tentu saja perlakuan itu membuat Becca terbatuk-batuk dan hampir muntah. Lengan Pandu mencengkram rambut Becca dan tetap menghentak pinggulnya, membuat Becca kesulitan bernafas. Namun itu membuat hisapannya semakin menjadi, beserta kenikmatan yang tengah dia rasakan.
"Pak?"
"Ha'akhh c'mon, Bi.."
"P-pak-boss!"
Dan lagi-lagi Pandu dengan kegilaanya. Pria itu mengurut pelipis yang terasa pening, memilih tidak peduli pada raut shock sekertarisnya. "Keluar. Saya hadir 5 menit lagi"
"B-baik, pak. K-kalau begitu saya permisi"
Setelah sekertarisnya tersebut keluar Pandu melempar figure kecil di mejanya. Emosinya meradang hanya karena satu fantasi liar sialannya, harga dirinya turun di depan sekertarisnya sendiri.
"Fuck you Becca!"
🍁~~🍁
Lampu berbagai warna memutari ruangan sekaligus satu-satunya sumber cahaya dalam tempat ramai itu. Musik melengking seakan menjadi irama bagi manusia-manusia yang tengah menikmati hidup, atau justru tengah melepas beban dari beratnya hidup.
Di sinilah Pandu berada. Di sebuah club malam dengan ketiga temannya. Pria itu hanya duduk tenang seraya menikmati rokoknya, pandangannya lurus kedepan pada segerombolan orang di dance floor.
Pandangannya kosong dengan pikiran yang tengah melalang buana.
"Cari cewek yang bisa di ajak bobo bareng lah, Ndu. Miris gue liatnya" Salah satu temannya berceletuk. Pasalnya Pandu sudah seperti jiwa jiwa kesepian yang butuh elusan dari perempuan.
"Lo gak tau aja, Drick. Pandu lagi galauin cewek" Si rambut gondrong berujar sok tahu.
"Siapa? Siapa yang mau sama duda lapuk kaya Lo Ndu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tè Dètruire [Chanbaek GS] (END)
Novela Juvenil[21++] Yang awalnya pelukan itu hanya bentuk dari sebuah perlindungan semata, namun kemudian merangkap menjadi sebuah perasaan yang tidak seharusnya di rasakan. Sebuah perasaan yang akan menghancurkannya, menghancurkan mereka. [Mature] [Non baku] [...