13

4.3K 332 11
                                    

"Jam berapa?" Tanya Adit kepada dirinya sendiri, matanya masih berkedip kedip menyesuaikan cahaya

"Oh jam 8" Ucap nya santai saat melihat jam weker di sebelahnya menunjukkan pukul 08.07  pagi

"HAH JAM 8, BANG VITO BANGUN TELAT KITA INI" Teriak Adit saat baru saja sadar

"ABANG BANGUN" teriak Adit sambil memukul pelan bahu vito, karena vito tak kunjung bangun Adit pun menampar wajahnya

Plak

"Aduh sakit loh dek, ada apa sih?" Tanya vito sembari mengelus pipinya

Adit tak menjawab tapi dia malah melemparkan jam weker ke wajah vito, dan berlari ke kamar mandi

Bruk

"Awss, AJG JAM 8" Teriak vito saat melihat jam itu lalu berlari cepat ke kamar nya untuk bersiap siap

Sebenarnya semalam kedua anak itu menonton film horor di kamar Adit, karena keasyikan mereka berdua tak menyadari bahwa sudah tengah malam, makanya sekarang mereka tekat bangun

***

"Ayo bang buruan" Pekik Adit sambil mengambil roti dan langsung mengapitnya di mulutnya dan disusul vito

"Buruan bang"

"Ish sabar loh"

Vito menghidupkan motor Adit pun langsung naik dan motor pun langsung melaju dengan kencang

"Abang cepet lagi" Pekik Adit

Vito pun langsung mempercepat laju motornya, tak sampai 15 menit pun mereka sudah sampai di sekolah

Dan sudah pasti gerbang ditutup

"Stop enak aja mau langsung masuk" Hadang pak somat, penjaga gerbang

"Pak pliss izinin kita masuk" Ucap Vito dengan memohon

"Iya Pak mohon banget bukain gerbangnya sih" Ucap Adit

"Gak bisa, kalian ini telat udah hampir satu jam loh" Geram pak somat, jika masih 2 menit atau 3 menit dia masih memaklumi tapi ini hampir satu jam

"Pak biarin aja mereka masuk" Ucapan itu membuat ketiganya langsung mengalihkan pandangannya

"Eh nak april, tapi ini mereka udah telat hampir satu jam loh" Ujar pak somat kepada aprila ketua OSIS

"Gak papa pak nanti saya yg urus" Ucap aprila dengan senyuman manis tapi menurut Vito dan Adit senyuman itu sungguh menakutkan

Pak somat mengangguk dan mulai membukakan gerbangnya mempersilahkan Adit dan Vito untuk masuk

"Sekarang kalian bersihkan satu sekolah, harus bersih setiap sudutnya, saya gak mau tau" Ujar aprila dengan senyuman yg menakutkan

"Kak h-hukuman bisa dikurangin gak" Nego Adit

"Oh kurang banyak ya hukumannya" Ujar aprila dengan seringai di wajahnya

Vito dan Adit menggeleng kan kepala dengan brutal dan langsung berlari melaksanakan hukuman

Aprila yg melihat itu hanya terkekeh pelan dan lanjut untuk patroli mencari siswa yg membolos

"Ini gara gara abang" Ucap Adit sambil memungut sampah

"Enak aja kan yg minta buat nonton sampe season 3 kan adek"

"Lah yg nyaranin nonton film siapa"

"A-abang, tapi kan-"

"Tapi apa" Ucap Adit dengan wajah dingin, Vito menelan ludah nya dengan susah entah mengapa Adit jadi menyeramkan tapi sedikit,

"Heh kalian kenapa" Ujar okta, wakil ketua OSIS dia tadi disuruh aprila untuk mengawasi Vito dan Adit

"G-gak papa ta" Ucap Vito

"Hehee Hai kak" Kikuk Adit

"Heha hehe, lanjutin HUKUMANNYA" Pekik okta

"S-siap" Balas Vito dan Adit

Okta pun memutuskan pergi untuk menyusul aprila, sebenarnya dia malas untuk mengawasi kedua bocah itu

Walaupun vito ini termasuk most wanted, tapi okta tak tertarik sedikit pun, karena apa? Karena dari dia tk sampai mau lulus ini dia selalu satu sekolah sama vito bahkan selama 12 tahun mereka itu selalu SATU KELAS

jadi lama kelamaan enek nih okta ngeliat vito selama 12 tahun, dia bahkan hapal luar dalam kelakuan vito

"Hosh hosh cape banget" Ucap Adit, terhitung sudah ada 3 tong sampah penuh hasil dia mungut satu sekolahan bersama Vito

"Iya abang juga cape" Ucap Vito

"Jam berapa?"

"Sekarang udah jam 10, berarti kita ngelewatin 2 mapel"

"Ke kantin aja yuk bang" Ajak Adit, Vito pun Menganggukan kepalanya

"Buk idah bakso dua ya" Teriak Adit saat sampai dikantin

Adit dan vito pun duduk di salah satu bangku, suasana kantin cukup sepi mungkin hanya ada sekitar 5 anak yg bolos

"Abang" Panggil Adit

"Hm"

"Abang"

"Hm" Balas Vito sembari memainkan ponsel

"Ishh abang" Rengek Adit dengan mata berkaca kaca

"Eh kenapa?" Tanya Vito panik lalu menaruh ponselnya ke saku

"Hiks abang"

"Iya kenapa sayang" Balas Vito lalu menaruh Adit Dipangkuannya

"Hueee"

"Cup cup jangan nangis ya" Ujar Vito sembari mengelus pelan punggung Adit

Kalian tau gak sih, pas kalian tuh cape banget tapi kek serba salah pasti kalian pernah kan trus ujung ujung nya nangis gak jelas, nah Adit tuh lagi kayak gitu

"Hiks abang" Ucap Adit sembari menangis

"Iya sayang" Balas Vito, dia tau kok kalo adek nya itu cape

Soalnya dia juga pernah kayak gini terus yg jadi korban ayahnya, hehee

"Tidur ya" Ucap Vito sembari mengelus rambut Adit, mulut pun mulai bergumam Gumam kecil mengalunkan sebuah nada

Calon istri- em suami idaman gak sih??

Mata Adit pun lama kelamaan mulai tertutup, akhirnya suara dengkuran halus mulai terdengar

Vito pun mengecup sayang kening Adit lalu melangkah kan kaki nya menuju UKS, tapi sebelum itu dia meninggalkan uang lima puluh ribu di meja nya

"Tidur yg nyenyak yaa" Gumam Vito lalu menarik selimut UKS sampai dada Adit

***

Bukannya apa tapi gue pengen cepet cepet namatin nih cerita







Masuk Ke Dunia Novel (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang