"Haus" Gumam Adit yg baru saja bangun dia menoleh ke arah samping terlihat ada abang nya yg masih saja tidur
"Huh pake abis" Gumam Adit saat melihat gelas yg di atas nakas kosong, jam juga masih menujukan pukul 23.35
Adit pun memutuskan untuk mengambil minum, dia tak mau menganggu tidur nyenyak abang nya itu
"Hoam, gelap" Lirih Adit sembari berjalan menuruni tangga menuju lantai satu
"Hiks, kiki hiks"
Mendengar suara tangis itu membuat Adit menegang, di mansion ini tak ada setan nya kan
Lagian ini kemana para bodyguard nya, ah dia lupa setiap jam 23.00 - 00.00 malam bodyguard itu istirahat dan kembali jam 01.00 malam
Tentu saja itu hanya bodyguard di dalam mansion, berbeda dengan bodyguard luar mansion yg berjaga 24/7
"Anjir kiki sapa cuk" Takut Adit lalu dia tak jadi mengambil minum dan malah berjalan ke arah tangga lagi
Tapi saat dia melewati kamar tamu dia mendengar jelas suara tangis itu
"Lah ini kan kamar si bocah ppb" Gumam Adit
"Hiks kiki bella mana kiki"
"Kiki sapa sih?" Tanya Adit tak peduli lalu lanjut jalan tapi sepertinya dia menginjak sesuatu
"Hah kiki" Gumam nya saat melihat boneka beruang kecil yg ada kalung nya dengan tulisan kiki
"Balikin gak ya" Pikir Adit, mungkin ini kiki yg bella cari
"Balikin ajalah kasian, ampe nangis nangis gitu" Ujar Adit dia pun mengetuk pintu sang ppb
Tok
Tok
Tok
"Ehem punten paket" Canda Adit
"Eh enggak canda hehe" Lanjut nya dan tetap mengetuk pintu sang ppb dengan brutal
Brak
Brak
Brak
"Woy anjing budek lu ya" Teriak Adit yg sudah tak sabar
Ceklek
"Apaan sih malem malem ganggu" Sentak bella kesal, mata nya masih sembab dengan hidung dan pipi yg memerah
Efek nangis ya kek gitu
"Punya lu bukan?" Tanya Adit sembari menunjukan boneka beruang kecil
"Hah kiki" Pekik bella dan langsung merebut boneka itu dari tangan Adit
"Ck pelan pelan sialan mau jatoh nih gue" Ucap Adit kesal
"Kamu yg ambil ya" Tuduh bella
"Anjing gak tau diri lu yee, udah dikasih juga" Sentak Adit
"Y-ya maaf, kalo gitu m-makasih" Ujar bella dengan wajah yg mulai memerah malu dan langsung menutup pintu kencang
Brak
"Astaga neng pelan pelan atuh" Gumam Adit sembari mengelus dada nya yg rata kek dinding
Adit pun memutuskan untuk kembali ke kamar nya, rasa haus nya seketika hilang entah kenapa
***
"Makan yg banyak ya" Ucap bagas sembari mengelus rambut kedua putra nya
"Bunda sama oma belum balik yah?" Tanya vito
"Paling besok kalo gak nanti" Jawab bagas
"Heh lu diem aja" Sentak Jhonatan kepada bella yg sedang melamun
"A-ah iya maaf kek" Kaget bella yg baru saja sadar
"Kak kek kak kek panggil gue opa" Ketus Jhonatan
"H-hehe iya opa" Balas bella dan lanjut makan
"Tumben gak caper" Pikir Adit saat melihat bella yg hanya diam
"Vito sama adek berangkat ya" Pamit Vito dan langsung mencium pipi dan tangan opa juga ayah nya, lalu diikuti oleh Adit
"Hati hati ya" Ucap bagas dan mengecup kening Adit juga vito
Tanpa tau jika ada seseorang yg memandang hal itu iri
"Bocil nih opa kasih" Ucap Jhonatan sembari menggoyang kan 2 buah kartu black card
"Wahh makasih opa" Balas vito dan Adit berbarengan lalu mengambil black card
"Gak ada bonus nih" Goda Jhonatan sembari menunjukan pipi nya
Cup
Vito dan Adit pun mengecup pipi Jhonatan berbarengan
"Keluarga harmonis" Batin bella iri
"Eee bella boleh nebeng gak?" Tanya bella hati hati
"Gak boleh" Balas Adit cepat
"Ujang anterin bella" Teriak bagas, tak lama pak ujang pun datang lalu dia mengangguk dan mengajak bella untuk pergi ke mobil
Jhonatan yg melihat itu hanya diam, entah kenapa dia jadi curiga terhadap bella ah lebih tepatnya pada keluarga nya
Mungkin dia akan menyelidiki bersama asisten setannya itu
"Papah bagas berangkat ya" Pamit bagas
"Iyaa" Setelah mendengar itu bagas mulai memakai jas nya
"Heh papah gak dicium nih" Ujar Jhonatan kesal
"Ish bagas dah besar loh, gak mau cium cium lagi" Pekik bagas dengan wajah memerah
"Oh gitu" Balas Jhonatan dengan menyeringai kecil lalu dia menepuk tangannya
Tak lama muncul 2 bodyguard yg menahan bagas agar tak bisa bergerak
"Papah lepasin loh" Rengek bagas sembari memberontak
"Cium dulu baru papah lepasin" Tawar Jhonatan
Bagas merenggut kesal dan tetap memberontak tapi semua itu sia sia, hey yg sedang menahannya itu bodyguard kelas S tau!!
"Papah nanti bagas telat" Rengek bagas dengan mata berkaca kaca
"Makannya cium dulu" Goda Jhonatan lalu mendekatkan pipi nya
Cup
Dengan sangat terpaksa ingat TERPAKSA!! bagas pun mencium pipi papah nya
"Haha lucunya" Gemas Jhonatan lalu mencium seluruh wajah anak sulung nya itu
Cup
Cup
"Udah kan lepasin" Ucap bagas dengan wajah memerah malu
Jhonatan mengangguk dan menepuk tangannya dengan sigap bodyguard itu pun juga melepaskan bagas
Bagas pun dengan cepat berlari menuju ke garasi mobil, sebenarnya ini bukan kejadian sekali dua kali
Bahkan tak hanya papah nya saja tapi damar pun pernah melakukan hal ini juga
Bagas bingung kenapa papah nya itu memperlakukan nya seperti anak bungsu, bahkan damar pun terkadang berlagak seperti seorang kakak
Kan dia kakak nya!!
Memang sih kedua nya hanya berjarak setahun, tapi kan tetap saja
"Aaaaa bagas malu" Pekik bagas dalam hati lalu menjalan kan mobil nya menuju perusahaan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dunia Novel (TAMAT)
General FictionLAPAK BROMANCE, AWAS AJA ADA YG NANYA "KAK INI BUKAN BL KAN?" NGGA TAU BROMANCE? CARI GOOGLE! NGGA USAH KEK ORG BEGO! (Sudah tamat + proses revisi) Note: cerita ini hasil dari otak gue sendiri, kalo ada kesamaan itu berati cuma kebetulan dan yg be...