"Kita gak papa nih main pat lu?" Tanya Vito memastikan
Risky yg mendengar itu mengangguk santai sementara dicky bayu mereka berdua malah sangat senang, mayan makan gratis pikir mereka
Yuda? Jangan pernah tanya soal anak itu, tentu saja dia tak akan berbicara kecuali ada sesuatu yg penting
"Udah kan? Gas lah berangkat" Ajak bayu dan dengan cepat menggandeng dicky menuju parkiran
Vito menatap mereka berdua malas, kok bisa dia punya temen kek gitu
Dijual halal kali ya?
Mereka berlima pun langsung menaiki motor masing masing menuju ke rumah risky
"Ck lama nih pasti" Gumam risky dan yg lainnya saat berhenti di lampu merah
"Kak mau beli donat" Tawar seorang anak dengan pakaian lusus
"Tisu nya kak, cuma lima ribu"
"Air putih nya kak"
Ketiga anak tersebut berjalan ke arah Vito dkk, dan menawari jualan mereka
"Donat nya berapa?" Tanya Yuda dengan senyuman kecil yg membuat keempat sahabat nya tersedak dengan ludah mereka sendiri
"Satu harga nya seribu" Jawab anak tersebut dengan senyuman yg manis
"Kakak beli semua ya, boleh?"
Anak kecil tersebut memiringkan Kepala nya ke kiri "beneran kak?" Anak itu hanya tidak ingin salah dengar
"Beneran dong"
Dengan semangat anak kecil itu menjawab "semuanya 150 kak"
Yuda mengambil dompet nya lalu dia menukikan alis nya saat tak ada uang cas sama sekali, hanya ada kartu kartu berwarna hitam dan emas
"Vito" Panggil Yuda, Vito yg mengerti pun langsung mengeluarkan dompet nya tapi segera dihentikan oleh bayu
"Gue aja, trus berapa semua tisu sama air putih nya?" Tanya bayu
"200 ribu kak"
"Emm 100 ribu kak"
Bayu memberikan masing masing 500 ribu kepada ketiga anak anak itu
"Ini kebanyakan kak" Ucap ketiganya
Bayu tersenyum dan mengelus satu persatu rambut ketiga anak itu
"Gak papa buat kalian, tetap semangat ya pasti ortu kalian bangga"
"Tapi kita yatim kak"
Jawaban itu membuat kelima nya langsung nge bug, bukan kah matahari belum tenggelam kok gelap ya
"Eee maaf ya"
Ketiga anak kecil tersebut menggeleng lalu berterima kasih dan pamit
"Dih sok kaya" Cibir dicky dan risky
"Very good very well, gue kaya seterah gue well" Balas bayu sembari menunjukkan pose ala anak anak well
"Dih"
Tak lama setelah itu lampu merah berganti dengan lampu hijau, dengan cepat mereka berlima langsung menjalan kan motor nya masing masing
***
"Anjay rumah lu kecil banget kek buwung bayu" Ucap dicky dan langsung dibalas geplakan sayang oleh kedua nya
"Bangsat lu" Umpat bayu
Risky menghela nafas pasrah, untung sahabat kalo bukan udah dia kirim ke Mars
"Dah yok masuk" Ajak Risky
Mereka berlima sampai di kamar risky dan ya, kamar nya seperti kamar cowok pada umumnya cuma di sudut ruangan ada banyak piala terjejer dengan rapi
"Widihh banyak juga piala lu" Ucap bayu
"Keren, ky" Puji Vito dan diangguki oleh Yuda
"Tapi kok basket semua?" Tanya dicky
Bayu yg awal nya terbang tinggi pun langsung lesu "ya gue pinter nya cuma dibidang itu"
"Gak papa bagus kok itu" Ucap bayu dan dicky sambil menepuk kepala bayu
"Jangan tepuk pala gue" Pekik risky dengan pipi yg memerah
Semua nya yg melihat itu pun tertawa -Yuda, bayu dengan cepat langsung menggendong risky ala koala dan dia taruh ke atas meja belajar
"Kenapa malu? Hm" Tanya bayu dengan suara dalam nya yg semakin membuat wajah Risky memerah
Ketiga orang yg masih di sudut ruangan melihat piala hanya membiarkan hal itu
"E-enggak kok" Balas Risky cepat
Bayu pun terkekeh dengan pelan, sungguh itu kekehan yg paling seksi menurut Risky
Melihat wajah Risky yg makin memerah membuat bayu gemas sendiri dia pun dengan cepat mencium bibir kecil sahabat nya itu
Cup
Mata Risky membola kaget tapi dia sadar saat bayu mulai melumat kecil bibir nya, Risky pun dengan cepat menjauhkan wajah sahabat nya itu
"Bibir iky" Gumam Risky dengan mata berkaca kaca
"Hiks b-bibir iky huaaaaa" Tangisan itu membuat bayu gelagapan ditambah ketiga orang yg tadi masih melihat piala mulai menatap tajam dirinya
Yuda dan dicky mendorong bayu sampai terpental dan jatuh di bawah kaki vito, vito pun langsung menarik telinga bayu dengan keras
"Lu apa in Risky hah?" Pekik vito dan masih menjewer telinga bayu
"Shhh sakit cok aw" Teriak bayu, telinganya serasa mau putus
"Lu apain jingan"
Bayu menelan susah ludah nya saat melihat tatapan vito, dia pun dengan pelan menjawab
"C-cuma gue cium kok"
Vito pun bertambah marah saat mendengar kata cuma dan semakin mengencang kan jewerannya
Berbeda dengan bayu yg sedang kesakitan, Risky malah sedang menjelaskan kepada dicky dan Yuda dengan tersendat sendat
"T-tadi bibir iky di c-cium sama bayu huaaa" Jelas Risky dengan menangis dan langsung di peluk oleh dicky dan dielus oleh yuda
"Padahal i-itu buat istri i-iky hiks"
Dicky masih saja memeluk Risky tapi sambil menahan tawa, dia jarang sekali melihat Risky menangis dan rupanya Risky sangat mengemaskan ketika menangis
Mungkin dia harus berterima kasih kepada bayu?
Tuk
Dicky meringis kecil saat Yuda menyentil dahinya dengan kekuatan dalam, sementara Yuda dia menatap tajam dicky
Dia tau apa yg ada di dalam otak dicky
Ceklek
***
Maapin gue karena udah lama banget gak up, I'm so soryyyyyyyy very very very sorry😭🙏
Dan gue juga merasa otak gue tuh gak bisa diajak kerja sama, tapi gak papa kan ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dunia Novel (TAMAT)
General FictionLAPAK BROMANCE, AWAS AJA ADA YG NANYA "KAK INI BUKAN BL KAN?" NGGA TAU BROMANCE? CARI GOOGLE! NGGA USAH KEK ORG BEGO! (Sudah tamat + proses revisi) Note: cerita ini hasil dari otak gue sendiri, kalo ada kesamaan itu berati cuma kebetulan dan yg be...