Chapter 5

285 24 1
                                    

Talking to the moon, try to get to you.

Lelaki bertubuh besar itu tengah melirik papan schedule penerbangan di hadapannya. Sudah landed. Memanjangkan lehernya mencari - cari sosok yang ditunggunya. Tak lama, ia melambaikan tangannya pada sosok yang sudah lama tak ia jumpai semenjak kepindahannya dengan si adik kecil ke pulau ini. Sosok yang juga membuat adiknya uring uringan belakangan ini. Ia tersenyum menyambut si lelaki mungil yang selalu tersenyum bulan sabit khasnya. Wajar saja jika adiknya cinta mati dengan sosok ini.

"Hai Jim. Long time no see. Hm." Sapanya sembari merentangkan tangannya untuk menyambut peluk Jimin.

"Hai, Bang Joon. Apa kabarnya?" Jimin tersenyum memeluk sosok yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri itu. Rasa hangat menjalar di punggungnya. Kehangatan itu sama sekali tidak berubah, selalu sama.

"Perasaanku saja atau memang kau makin kecil, Jim?" canda Namjoon sembari mengacak lembut rambut Jimin. Yang di ganggu tentu saja cemberut.

"Abang!! Gak gitu. Makanku banyak kalo Abang lupa." jawab Jimin sambil memajukan bibirnya. Khasnya ketika sedang ngambek.

Namjoon lantas terkekeh melihat adik kecilnya yang tengah memajukan bibirnya sembari mengomel atas ejekannya.

"Eh iya, Abang yakin kamu pasti belum sarapan kan? kita makan dulu oke sebelum ke apartemen Jungkook ya." Namjoon hapal betul dengan kebiasaan Jimin yang sering melewatkan jam sarapan paginya. Lebih lagi penerbangan Jimin hari ini adalah penerbangan pertama.

"Ehm oke asal Abang yang bayar." Usil Jimin seraya melangkahkan kakinya mendahului Namjoon.

Namjoon hanya menggelengkan kepalanya atas tingkah Jimin yang terlalu menggemaskan untuknya. Dengan langkah cepatnya, ia mengejar Jimin dan mengambil alih koper yang Jimin bawa.

"Lain kali, kalo bawa koper yang ukurannya sesuai sama dirimu ya, Jim. Abang sampe bingung mana koper mana orang. Aww..sakit, Jim." Celoteh Namjoon terhenti saat Jimin mencubit lengan Namjoon akibat candaan yang dilontarkannya barusan.

Kim Namjoon adalah kakak tiri Jungkook dari Ibu yang sama. Ayah Namjoon meninggal saat usianya menginjak umur 5 tahun. Dan sepeninggalan ayahnya, ibunya memutuskan untuk menerima lamaran dari seorang lelaki yakni Jeon Jung. Pada tahun pertama pernikahan mereka, mereka mendapatkan seorang anak laki - laki bernama Jungkook. Namun meski Ayah tiri, Ayah Jung tidak pernah membedakan antara kedua kakak adik ini. Mereka selalu dihujani kasih sayang yang sama, tak berat sebelah ataupun berbeda.

Terlahir dari keluarga pembisnis, mau tidak mau membuat Namjoon sebagai anak laki - laki tertua harus ikut terjun mengurusi bisnis ayahnya yang bergerak di bidang usaha retail. Kata ayah, klo bukan anak-anaknya, siapa lagi yang akan meneruskan usahanya.

Hingga akhirnya sang ayah memutuskan untuk melebarkan sayap perusahaannya dan memilih Namjoon untuk mengurus perusahaan baru tersebut. Namjoon tentu saja tak mau mengecewakan sang ayah namun Namjoon juga sadar bahwasanya dirinya seorang diri tidak akan mungkin bisa mengelola perusahaan baru ini. Hingga akhirnya Namjoon mau tidak mau harus meminta bantuan Jungkook untuk mengelola perusahaan baru tersebut bersama.

Kini Jimin dan Namjoon duduk berhadapan di sebuah cafe kecil yang tak terlalu jauh dari apartemen Jungkook. Ya, apartement Jungkook adalah tujuan Jimin datang ke pulau ini. Ia ingin menemui sang kekasih untuk mencari jawaban atas segala tanya yang memenuhi isi kepalanya semenjak terakhir kali ia bertemu Sooyun.

Pulau Jeju sendiri menjadi pulau yang ingin Jimin kunjungi sedari dulu. Lebih lagi di pulau ini setengah bagian hatinya tinggal. Pulau yang dulu menjadi pulau yang dijanjikan Jungkook untuk didatangi mereka jika mereka liburan bersama. Pulau indah yang Jimin sukai. Pulau yang dikelilingi oleh pantai - pantai yang menyajikan panorama indah dengan biru laut yang berkilau juga hamparan savana yang menyajikan warna warni bunga di saat musim semi serta perbukitan yang menawarkan ketenangan dan kedamaian bagi siapa saja yang memandangnya.

Talking To The Moon || JikookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang