01. Gistara, Are you okay?

447 50 65
                                    

"Aku gak selemah yang orang bilang, aku kuat kok."

~Gistara Keisya Ananda

☆⁠▽⁠☆

Saat itu, gadis kecil berkuncir dua yang imut sedang berlari mengejar seekor kucing kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat itu, gadis kecil berkuncir dua yang imut sedang berlari mengejar seekor kucing kesayangannya. Keduanya sangat lucu sehingga membuat orang-orang yang melihatnya menjadi gemas.

"Aduh itu anak siapa sih lucu banget. Boleh dikarungin gak ya?"

"Ah imutnya..."

Kedua pipi gadis kecil itu menggembung karena kesal mendengar pujian salah satu dari mereka. Gistara tidak suka, ia tidak suka dibilang seperti itu. Gistara tidak suka kesan yang akan membuat dirinya semakin melemah.

"Ini gak lucu! Gista lagi capek ngejar Chiko malah dibilang lucu," Ia mendengus kesal.

"Wah, dia marah. Ayo kita pergi." bisik seorang wanita kepada temannya lalu pergi meninggalkan Gistara.

Gistara berlari sambil menatap kepergian kedua perempuan itu hingga menoleh ke belakang. Gistara terhuyung, ia tersandung sebuah batu di depannya.

Dug!

Gistara meringis kesakitan tetapi ia tidak mengeluhkannya. Dengan sigap Gistara berdiri tegak kembali. Dan tiba-tiba seorang wanita mendatangi gadis kecil itu berniat menolongnya.

"Aduh, sayang. Hati-hati makanya."

Wanita itu menggendong gadis imut tersebut sambil mengusap puncak kepalanya dan berusaha menenangkan nya. Ia tak ingin melihat putrinya menangis.

"Ada yang luka gak? Jangan nangis ya..."

Gadis kecil itu menggeleng, "Gista anak yang kuat, Ma. Masa kayak gitu aja nangis."

Wanita itu tersenyum simpul, "Bagus! Ini baru anak mama."

"Chiko pergi kemana ya? Huh! gara-gara mereka Chiko hilang."

Wanita bernama Adisty Kamela Pertiwi itu berpikir sejenak dan melihat ke sekeliling mencari keberadaan kucing kesayangan putrinya itu. Dan akhirnya wanita itu menemukan kucing yang ia maksud. Adisty membelalakkan matanya kemudian menatap ke arah putrinya. Jika saja putrinya tahu kucing kesayangannya terlindas mobil maka kemungkinan besar  dia akan menangis tujuh hari tujuh malam. Jadi, Adisty harus mencari cara agar perhatian putrinya itu teralihkan.

"Gis, kita berenang yuk! Cuacanya cocok banget nih buat berenang." katanya lalu berbalik badan menuju kembali ke rumah.

Gadis kecil itu menoleh ke belakang. Ia sedikit menyipitkan matanya sesaat lalu membulat sempurna melihat anabul kesayangannya bermandikan darah. Ia terkejut kemudian menangis sendu. Gistara baru saja kehilangan sahabat terdekatnya.

Gistara & Her doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang