"Aku tidak perlu hadiah istimewa. Cukup kamu saja yang istimewa di hidupku."
☆▽☆
"Makasih udah anterin saya. Maaf jadi ngerepotin,"
"Tidak perlu minta maaf, kamu memang selalu merepotkan kok."
Dasar! Terlalu jujur banget sih dia.
Kedua insan itu berdiri di depan gerbang rumah mewah tempat Gistara tinggal. Mereka sempat menjadi pusat perhatian orang yang lalu lalang di jalanan. Gistara pikir ini akan menjadi hal yang buruk. Tidak sedikit dari mereka yang menjadi haters Gistara. Gadis itu takut jikalau ada skandal yang tidak benar muncul di media dan menghambat pekerjaan Gistara.
"Dokter bisa pergi sekarang, saya mau istirahat." Kata Gistara terburu-buru membuka gerbang.
"Tunggu!" Tangan Enzo mengambang di udara menahan Gistara untuk pergi dari sana.
Gistara menoleh, "Apa?"
"Tas ranselmu ketinggalan di dalam mobil." Enzo menunjuk ke mobilnya.
"Oh iya!" Seru Gistara lalu menepuk keningnya.
Kegiatan padat yang melelahkan membuat Gistara sering lupa terhadap sesuatu. Otak dan tubuhnya tidak terkoneksi dengan baik. Terkadang Gistara juga heran tentang hal itu.
Enzo segera membukakan pintu mobilnya lalu mengambilkan tas ransel milik Gistara, "Apa anak zaman sekarang mudah lupa ya?"
Gadis itu menekuk wajahnya kesal, "Kalau saya anak-anak, terus dokter apa? Bapak-bapak?"
"Saya? Bapak-bapak? Ngaco kamu," Enzo menunjuk dirinya sendiri.
Bip bip!!
Mobil berwarna hitam berhenti dibelakang mobil milik Enzo. Gistara dan Enzo sama-sama melirik ke arah mobil tersebut karena penasaran. Gadis itu memicingkan mata saat pintu mobil tersebut mulai terbuka.
Muncul lah seorang gadis kecil memakai dress selutut berwarna lilac berlari menghampiri Gistara. Seorang pria dewasa dengan style ala opa-opa Korea itu pun membuntutinya dan menyematkan senyum jahil kepada Gistara.
Gistara menganga melihat tingkah aneh dari sang kakak. Ia jelas heran melihat cara berpakaian kakaknya yang biasanya hanya memakai celana selutut serta kaus oblong kini bergaya seperti boyband Korea. Apalagi sekarang dia sudah sedikit merapikan rambut singa nya itu. Auranya jelas sangat berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gistara & Her doctor
Dla nastolatkówMenjadi seorang aktris memang tidak mudah untuk Gistara yang menderita penyakit jantung. Namun, Gistara bukan perempuan yang lemah. Hanya jantungnya saja yang lemah tetapi, tidak dengan tekadnya. Senyumnya yang ia sematkan setiap hari membuat semang...