1

677 109 20
                                    

Hanbin tertawa tanpa beban saat mendengar cerita Sungchan, sahabatnya itu bercerita tentang Shotaro dan juga kebucinan nya pada Shotaro, sebenarnya tidak ada yang terlalu lucu, tapi Hanbin malah tertawa receh.

"Bin, kok lo ketawa sih?" heran Heeseung yang sebenarnya bosan mendengar cerita Sungchan tentang Shotaro yang tiada habisnya.

"Lucu tau," sahut Hanbin sembari menahan tawanya.

"Letak kelucuannya dimana ya?" Sungchan ikutan heran melihat Hanbin yang ia kira begitu receh.

"Kenapa sih kalian gak seneng banget ngeliat gue ketawa bahagia, lagian kalian itu harusnya banyak menikmati waktu bareng gue."

Sungchan dan Heeseung kompak mengerjit. 'Kenapa sih nih anak satu? Aneh banget.' batin keduanya heran.

"Lo kenapa sih? Udah mulai korslet ya otak lo gara-gara ditolak terus sama si Zhang Hao?" Hanbin langsung memasang muka masam mendengar ucapan Heeseung.

Heeseung yang merasa salah bicara langsung saja pura-pura melihat ke sekitar. "Seung, ngomong lagi coba?" Hanbin menatap Heeseung dengan tatapan penuh kekesalan.

"Eh, eh, Bin, liat cepet, itu kakak kesayangan lo bareng Seowon ke kantin," seru Heeseung agak heboh saat kedua maniknya tak sengaja melihat Zhang Hao dan Seowon yang tampak sedang berbincang-bincang.

Hanbin menatap ke arah yang ditunjuk Heeseung. "Oke, saatnya gue mengganggu hubungan orang."

"Lah, jangan gila! Lo nanti di kata-katain sama si Zhang Hao emang mau?" Sungchan berusaha menahan langkah sang sahabat, tapi Hanbin malah tersenyum simpul. "Udah kebal dan udah biasa."

*****

"Kita duduk disana aja nggak sih, mumpung meja nya lagi kosong," ujar Seowon sambil menunjuk ke arah salah satu meja yang berada di tengah.

Zhang Hao tersenyum dan pada akhirnya mengangguk setuju. "Boleh, btw mau mesen apa? Biar gue yang pesenin sekarang."

"Samain aja, Hao, oh ya gue gak suka makanan pedas." Seowon memberikan sedikit peringatan di akhir ucapannya.

"Oke, tunggu bentar ya, lo nunggu aja di meja." Seowon mengangguk paham dan menuruti titah dari Zhang Hao.

Tak lama kemudian Zhang Hao akhirnya datang dengan membawa satu nampak berisi dua makanan dan dua minuman, ia menatanya di atas meja dengan cukup telaten.

"Makasih ya, maaf kalo ngerepotin," ujar Seowon agak tak enak, dan Zhang Hao langsung menyahut dengan santai.

"Gapapa, santai aja, hari ini gue juga mau traktir lo secara sukarela."

Seowon terkekeh kecil. "Makasih kalo gitu, emang dari dulu lo nggak pernah berubah."

Tak

Obrolan antara Zhang Hao dan Seowon langsung terpotong begitu saja saat Hanbin datang dan meletakkan nampan di atas meja dengan tidak slow.

Hanbin bahkan duduk di samping Zhang Hao.

Zhang Hao menoleh dan memandang Hanbin nyalang. "Lo ngapain duduk disini?"

"Mau makan lah, Kak, emang mau ngapain lagi?" sahut Hanbin tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Zhang Hao berdecak malas. "Harus ya duduk disini dan semeja sama gue?"

Hanbin mengangguk sambil fokus menata makanan dan minumannya di atas meja.

"Gue jadi gak mood buat makan," kesal Zhang Hao.

"Lo bisa pindah aja nggak? Males banget gue ngeliat muka lo!"

LAST HOPE (HAOBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang