5

509 93 33
                                    

Parkiran sekolah sudah mulai ramai dengan kendaraan roda dua milik beberapa murid yang memang sering membawa kendaraan ke sekolah, tak kecuali dengan Ricky dan teman-temannya.

"Jadi, lo beneran mau ngincer dia?" Gyuvin menatap ke arah seseorang yang terlihat bercanda dengan seniornya di ekskul basket.

"Menurut lo gimana?" Ricky tersenyum samar melihat laki-laki manis yang ia kagumi sejak lama.

"Gue sih terserah lo, btw kalau butuh bantuan bilang aja sama gue dan Taesan, kami siap ngebantu." Gyuvin meyakinkan Ricky dan merangkul bahu sang teman.

Taesan terkekeh kecil. "Gue pikir Ricky gak akan jatuh cinta lagi, ternyata ada orang lain yang bakal nge gantiin posisi Kak Jeonghyeon sekarang, moga lancar bro," ujar Taesan dengan senyum tulus.

Ricky tersenyum tipis melihat Hanbin dari jauh, dia sudah mengagumi Hanbin sejak tak sengaja melihat Hanbin sebulan yang lalu saat mereka tak sengaja berpapasan di koridor saat Ricky akan pergi ke ruang guru dan Hanbin baru keluar dari ruang guru.

Namun, Ricky baru bisa berinteraksi dengan Hanbin tempo lalu, itupun karena ketidaksengajaan.

"Ric, tapi maaf banget nih kalau gue menyinggung masalah ini, saingan lo ketua Dks ngomong-ngomong." Taesan menunjuk ke arah Zhang Hao yang memang sibuk mengurus anak-anak yang lambat datang ke sekolah dan sekarang Hanbin tengah memperhatikan lelaki itu.

Jadi posisinya, Zhang Hao - Hanbin - baru Ricky, di pikir-pikir posisinya sudah seperti cinta segitiga.

Ricky memandang Hanbin dari jauh, tapi Hanbin malah fokus memandang kagum ke arah Zhang Hao, sedangkan Zhang Hao tentu sibuk membantu Seunghwan dan tak menyadari jika Hanbin tengah memandanginya.

Sungchan melihat arah pandang Hanbin dan dia mengulum senyum. "Bucin banget, Bin, mau di samperin aja nggak?" Hanbin terlihat gelagapan saat ketahuan memandangi Zhang Hao.

"Nggak lah, ngapain? Dia kan benci banget sama gue," balas Hanbin sok-sokan tak sedih, padahal dalam hati ia begitu terluka.

Sungchan terkekeh. "Yaudah sama anak basket aja, liat tuh dari tadi mereka ngeliatin kita."

Hanbin melihat ke arah parkiran sesuai kode dari Sungchan, ia bisa melihat Ricky dan dua temannya yang tak ia tahu siapa, mereka benar-benar melihat ke arah Hanbin sekarang.

"Chan, mereka kenapa ngeliatin kita dari tadi? Jangan bilang mereka mikir kita pacaran," celetuk Hanbin merasa sedikit khawatir.

"Gak gitu hamster gembrot! Lo kenapa sih malah gak peka banget kalo ada yang suka, giliran urusan Zhang Hao aja langsung peka luar dalam."

Hanbin memukul lengan Sungchan jengkel. "Gue serius," kesal Hanbin.

"Lah, gue juga serius, lo pikir gue lagi bercanda? Nggak lah. Lagian udah jelas junior gue di ekskul basket kelihatan suka sama lo."

"Loh, kok bisa suka sama gue? Gue kan sukanya sama Kak Hao doang," keluh Hanbin dengan muka cengonya yang begitu lucu.

"Gak usah mikirin si Zhang Hao terus, kalo ada yang tulus sama lo, ngapain mikirin orang yang bahkan gak ngelirik ke arah lo sama sekali."

Hanbin menggeleng. "Gak deh, Kak Hao cinta pertama gue dan gue gak akan semudah itu menggantikan posisi Kak Hao dengan orang lain."

Sungchan menghela napas jengah, memang Hanbin ini bucinnya sudah kelewat batas.

"Terserah lo, btw itu Ricky sama temen-temennya jalan menuju kesini," ujar Sungchan dengan senyum tipis, ia sekarang sudah seperti mak comblang.

"Terus, kenapa? Udah lah gue mau ke kelas." Hanbin mencoba menghindar, tapi Sungchan dengan sigap menahan kepergiannya.

LAST HOPE (HAOBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang