19

1.6K 134 110
                                    

Zhang Hao terdiam dengan pikiran berkecamuk, ia merasa gagal menjaga serta melindungi Hanbin sesuai dengan amanat yang orang tua Hanbin percayakan padanya dan yang paling menyedihkan adalah ia selama ini hidup dalam kesalahpahaman hingga berakhir membenci Hanbin dan menyiksa batin dan jiwa Hanbin dengan sangat jahatnya, sekarang Zhang Hao sangat menyesali segala perbuatan buruknya pada Hanbin dan ia berjanji pada dirinya sendiri, jika ia tak akan lagi menyakiti Hanbin serta akan selalu menjaga Hanbin dengan lebih baik ke depannya.

Saat kejahatan yang dilakukan Seowon, Shotaro dan juga Hiroto terbongkar, Zhang Hao benar-benar begitu kacau, dan semuanya malah semakin menumpuk, entah itu rasa sesal, rasa bersalah, dan rasa takut saat Yujin dan ibunya juga membeberkan kebenaran lain tentang insiden 6 tahun yang lalu yang memukul telak ulu hati Zhang Hao, karena nyatanya Hanbin tidak pernah benar-benar bersalah atas insiden yang terjadi 6 tahun yang lalu.

Semua semakin membuat Zhang Hao frustasi saat fakta lain juga ikut terbongkar dan membuat batin Zhang Hao semakin tersiksa, fakta bahwa Hanbin sakit parah dan penyakit yang Hanbin derita kini semakin menggerogoti tubuh Hanbin dan menyiksa Hanbin, dan selama ini ia tak tahu apapun mengenai hal ini, seharusnya ia sadar dari lama jika Hanbin sebenarnya memang tak baik-baik saja, tapi nyatanya ia selalu abai dan menganggap kesakitan Hanbin hanya beban dan beban.

Mengingat semua kejahatannya pada Hanbin selama 6 tahun ini sudah cukup membuat Zhang Hao semakin membenci dirinya sendiri.

Sekarang ia juga semakin diliputi perasaan takut nyaris tak terkendali, Zhang Hao takut jika suatu saat nanti Hanbin pergi dan ia bahkan tak sempat memperbaiki segalanya, ia takut Hanbin memilih menyerah dan meninggalkannya, Zhang Hao benar-benar tak siap dengan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapan saja pada Hanbin.

Flashback On

6 tahun yang lalu....

Yujin dan Hanbin bermain kejar-kejaran di sekitaran tepi danau dekat komplek rumah mereka, mereka nampak tertawa riang bersama.

"Yujin! Berhenti dulu, kakak capek," keluh Hanbin yang mulai ngos-ngosan.

Yujin akhirnya berhenti dan memilih menghampiri yang lebih tua.

"Main air yuk kak, jangan main lari-larian lagi, aku juga capek."

"Tapi, kamu sama kakak sama-sama gak bisa berenang, Yujinie."

"Aku bisa kok, ayo main."

"Kakak gak percaya sama kamu."

"Ihhh, seriusan kak, ayo ihh main air," rengek Yujin dengan manjanya.

Hanbin tak langsung mengiyakan dan sedikit takut di waktu yang sama.

"Ayo kak, jangan malah bengong," celoteh Yujin semakin menuntut atensi Hanbin padanya, bahkan Hanbin sampai dibuat sedikit tersentak kaget saat Yujin menarik ujung baju yang Hanbin gunakan.

"Eh, yaudah ayo." Hanbin akhirnya menyetujui ajakan Yujin.

Yujin tampak kegirangan dan berseru heboh. "Yeayyyy."

Hanbin tersenyum senang melihat Yujin tampak bahagia.

Yujin yang anaknya memang iseng langsung saja mencoba ide nakal yang muncul dalam pikirannya.

Yujin mencipratkan air ke wajah yang lebih tua beberapa kali hingga yang lebih tua nampak kesal.

"Zhang Yujin!" Yujin menertawai Hanbin yang wajahnya sudah basah, dan baju bagian atasnya juga ikutan basah akibat ulah Yujin.

"Yujin, kamu ini nakal banget dari tadi, ini baju kakak juga ikutan basah," keluh Hanbin sembari merengut lucu.

Melihat Yujin yang tetap tertawa tanpa beban membuat Hanbin akhirnya ikut menemukan ide nakal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAST HOPE (HAOBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang