7

551 95 63
                                    

Hanbin tetap memaksakan diri untuk masuk ke sekolah meski Sungchan sudah melarangnya dan memintanya untuk istirahat saja di rumah, karena kondisi tubuh Hanbin yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

Kemarin Sungchan mengantar Hanbin ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan Hanbin dan dokter mengatakan agar Hanbin beristirahat atau mengikuti kemoterapi di rumah sakit, karena penyakitnya yang semakin parah.

"Kok lo masuk sekolah?" Sungchan memandang sang sahabat dengan raut muka sulit di deskripsikan.

Heeseung yang tak tahu apa-apa terlihat bingung melihat ekspresi Sungchan juga ekspresi lesu Hanbin saat ini.

Mereka bertemu di parkiran dan Sungchan benar-benar dibuat kesal pagi-pagi, karena ulah Hanbin.

Hanbin meremat ujung blazer nya dan mencoba untuk tetap tenang. "Gue ada ulangan harian hari ini."

"Bohong! Gue udah tanya ke Taerae hari ini dan dia bilang gak ada ulangan atau apapun di kelas lo hari ini," sergah Sungchan dengan tatapan tak senang.

Hanbin mendongak dan melihat Heeseung yang terlihat bingung melihat perdebatan kedua sahabatnya saat ini.

"Ini kalian kenapa sih sebenarnya, tumben banget ribut kayak gini?" Heeseung memandangi Sungchan dan Hanbin secara bergantian.

"Pulang sana, istirahat di rumah," kesal Sungchan.

Hanbin menggeleng tak setuju dan malah pergi begitu saja meninggalkan kedua sahabatnya.

Sungchan menahan decakan kesal saat Hanbin mengabaikan titah darinya dan malah memilih menghindar.

Heeseung menepuk bahu Sungchan. "Kalian kenapa sih? Ada masalah apa?" tanya Heeseung seakan sadar bahwa Sungchan dan Hanbin memang bersikap begitu aneh hari ini.

"Nggak ada masalah apa-apa," jawab Sungchan dengan muka masam.

*****

Hanbin terlihat senang dan mencari-cari keberadaan Zhang Hao, entah mengapa sejak insiden yang terjadi kemarin Hanbin merasa sedikit bahagia, karena Zhang Hao mulai memperhatikan dirinya.

Saat celingak-celinguk mencari keberadaan sang pujaan hati, Hanbin malah menemukan pemandangan yang tak begitu baik untuk hatinya.

Senyum cerahnya pagi ini luntur seketika melihat Zhang Hao dan Seowon yang nampak bercanda tawa di depan mading sekolah yang ada di koridor lantai satu.

Hanbin tak pernah melihat senyum cerah Zhang Hao saat berinteraksi atau bersama dengannya, lelaki tampan itu selalu bersikap dingin, ketus, serta mengabaikan eksistensi nya, selama ini Zhang Hao selalu menganggap Hanbin sebagai parasit dan pembawa sial, tidak lebih dari itu.

Namun, sikap sang kakak kesayangan akan berubah 180 derajat saat bersama Seowon.

Zhang Hao terlihat bahagia saat bersama Seowon dan itu sangat terlihat jelas di mata Hanbin.

Hanbin juga ingin Zhang Hao tersenyum untuknya dan merasa bahagia saat bersamanya, tapi harapan hanyalah harapan, lagian mana mungkin Zhang Hao akan bahagia bersama Hanbin, yang ada Zhang Hao hanya akan merasa tertekan dan menderita, karena Hanbin hanyalah benalu tak berarti dalam hidup Zhang Hao.

Hanbin pikir ia tak akan pernah bisa menerima banyak cinta dan mendapatkan kebahagiaan yang di harapkan sampai ia menutup mata dan menghembuskan napas terakhir.

Seowon terdiam saat tak sengaja melihat Hanbin, ia menghentikan aktivitas Zhang Hao yang kini sibuk mengusak surainya.

"Hao, ada Hanbin," sela Seowon dengan ekspresi tak enak, apalagi saat melihat bagaimana ekspresi sedih Hanbin saat ini.

LAST HOPE (HAOBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang