16

616 95 95
                                    

Hanbin kembali ke area camping dengan penampilan yang sedikit acak-acakan dan sialnya kini ia malah menjadi pusat perhatian beberapa siswa yang menatapnya sinis dan penuh benci.

"Tuhan, apa lagi sekarang? Kenapa semua orang ngeliatin aku kayak gini? Apa lagi yang Seowon dan temen-temennya lakuin?"

Jujur saja daripada merasa risih Hanbin malah merasa jika dirinya sedang di hakimi lagi dan lagi atas kesalahan yang tak pernah ia perbuat.

Hanbin tak yakin dengan kesimpulan yang ada dalam pikirannya, tapi sepertinya Seowon, Shotaro dan juga Hiroto sudah berbuat sesuatu dan ketiganya pasti sudah merencanakan hal ini jauh-jauh hari.

Mereka sengaja membuat Hanbin layaknya pelaku daripada seorang korban, padahal setelah menyiksa dan memperlakukan Hanbin layaknya sampah, ketiganya langsung pergi begitu saja dengan tidak manusiawi nya, Hanbin hanya bisa meratapi nasib dan memilih menangis dan sekarang saat ia kembali ia malah harus menerima kenyataan pahit, jika dirinya mungkin akan semakin menerima cap buruk dari orang-orang entah karena kasus apalagi.

Hanbin sudah lelah dan ia tak mau lagi sibuk memperjuangkan kebenaran disaat ia berpikir dunia sebegini jahatnya, takdirnya mungkin memang tidak untuk bahagia dan menerima banyak cinta di dunia ini, Hanbin sudah pasrah dengan segalanya.

Hanbin menunduk dalam sepersekian detik setelah netranya bertemu tatap dengan iris hitam legam Zhang Hao yang hanya memberinya tatapan datar dan wajah tanpa ekspresi.

"Habis darimana? Ayo balik ke tenda," ujar suara seseorang yang begitu familiar di telinga Hanbin, Hanbin mendongak dan bisa melihat wajah Heeseung yang sedikit memerah menahan emosi.

Tatapan sayu Hanbin saat ini cukup membuat perasaan Heeseung mencelos.

"Ayo, Bin. Kita ke tenda, jangan diem disini." Sunghoon ikut menghampiri Hanbin yang rasanya ingin menangis saat ini juga, tapi semakin ia ingin menangis semakin dirinya merasa sesak, ia tak bisa menumpahkan kesedihan disaat-saat seperti ini, Hanbin terlalu rapuh dan sakit bahkan hanya untuk menangis di depan semua orang yang mungkin hampir semuanya menatap penuh intimidasi ke arahnya, seakan-akan Hanbin adalah manusia paling jahat dan menjijikkan bagi mereka.

Saat ini hanya Heeseung yang berani mendekati Hanbin bersamaan dengan Sunghoon yang juga ikut menyusul, Sunghoon bahkan terlihat khawatir melihat keadaan Hanbin.

Namun, di sisi lain Hanbin kini mendengar banyak orang membicarakan dirinya dan semakin jelas tak menyukainya, ia tidak tahu jika Seowon dan kedua temannya yang sama-sama jahat akan melakukan hal sejauh ini.

Menjadikan Hanbin kambing hitam dan bersikap layaknya korban daripada pelaku yang sebenarnya.

"Cih, si Hanbin pinter banget caper nya."

"Emang problematic banget si Hanbin, habis bikin Seowon sama Hiroto terluka, dia malah sok-sokan kayak korban, ck!"

"Emang dasar manusia bermuka dua!"

"Udah sering caper ke Kak Zhang Hao sekarang malah caper ke temen-temennya biar tetep percaya sama dia."

"Kak Heeseung sama Kak Sunghoon kenapa juga coba masih mau nolongin si jahat."

"Emang udah gila kayaknya, gak nyangka gue dia bakal sejahat ini."

"Parasit mah emang tetep jadi parasit."

"Gak tahu malu."

"Eneg banget gue ngeliat muka sok polosnya Hanbin."

Hanbin diam dengan ekspresi wajah pasrah, ia sudah lelah, hidupnya memang tidak bisa sedikit lebih baik, setiap hari ia hanya bisa memaksakan diri untuk tetap menelan pahitnya penderitaan dan memilukannya kenyataan hidup yang terus membuatnya seperti manusia tak berguna dan tak berhak untuk berbahagia seperti orang-orang di sekitarnya.

LAST HOPE (HAOBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang