"Apa aku harus berjalan terus seperti ini?"gumam Sohyun yang baru menyadari dirinya sudah berjalan sangat jauh.
"Di sekitar sini sama sekali tidak ada tanda-tanda adanya lowongan pekerjaan"ujarnya seraya memandangi satu persatu gedung perusahaan dan bahkan kafe yang ia lewati.
Ia terus saja berjalan sambil mengedarkan pandangannya, menatap pada setiap bangunan yang ada di daerah itu.
Kedua matanya berbinar melihat sebuah kertas yang tertempel di depan sebuah restoran yang bertuliskan 'membutuhkan karyawan'.Karena terlalu bersemangat ia hanya memperhatikan tulisan 'butuh karyawan' saja tanpa membaca keseluruhan tulisan di kertas itu.
Ia bergegas memasuki restoran tersebut dan membungkuk sopan kepada salah seorang pelayan yang menyambutnya.
"Selamat pagi,ada yang bisa saya bantu?"tanya pelayan tersebut.
Dengan senyum lebar Sohyun mengangguk semangat.
"Iya!Saya mau melamar pekerjaan di sini"ucapnya pada intinya.Mendengar perkataan Sohyun,pelayan itu tersenyum canggung.
"Maaf,tapi apakah anda tidak membaca tulisan di kertas itu?"tanya si pelayan memastikan."Aku membacanya!"Sohyun kembali mengangguk.
"Tidak mungkin aku berada di sini jika tidak membaca tulisan itu.Jadi, apakah aku bisa bertemu pemilik restoran ini?"Tanpa menjawab pertanyaan Sohyun,pelayan itu berjalan ke meja resepsionis dan mengambil sebuah kertas.Ia kembali di hadapan Sohyun sambil mengulurkan tangannya yang memegang kertas tersebut berniat memberikannya pada Sohyun.
Sedangkan Sohyun menatap bingung pada si pelayan.
"Bacalah baik-baik,nona"ucap pelayan itu.
Dengan ragu Sohyun mengambil kertas tersebut.Dan setelah membacanya,matanya membulat sempurna.
"Jelas di situ tertulis, karyawan laki-laki.Kami membutuhkan karyawan laki-laki,bukan perempuan,nona"jelas si pelayan.
Sohyun mengangguk dan tersenyum malu,begitu menyadari kebodohannya.
Tapi seketika ia terdiam dan kembali tersenyum lebar.Ia menatap si pelayan yang menatapnya bingung."Aku juga memiliki tenaga seperti seorang laki-laki.Kalau hanya untuk mengangkat barang atau membuang sampah,aku bisa"ucap Sohyun dengan percaya diri.
"Maaf nona.Tapi kami hanya butuh tenaga laki-laki.Dan ini adalah kemauan dari pemilik restoran ini.Sebaiknya anda pergi sekarang,saya masih ada pekerjaan.Permisi!"
Si pelayan pergi begitu saja meninggalkan Sohyun."Hey!Tunggu!Aku juga bisa mengerjakan pekerjaan laki-laki!Katakan pada pemilik restoran ini!"teriak Sohyun yang sukses membuat beberapa pelanggan yang makan di restoran itu merasa terganggu.
"Maaf nona,anda mengganggu ketenangan di tempat ini.Silahkan keluar"
Seorang security menghampirinya dan menariknya keluar dari restoran tersebut.
"Baiklah,baiklah.Lepaskan saya!Saya bisa keluar sendiri!"Sohyun segera melepaskan lengannya dari tangan security dan berjalan keluar dengan perasaan kesal.
Sohyun berjalan meninggalkan restoran itu sambil menggerutu tak jelas, sangking kesalnya.
Ia terus berjalan tanpa memperhatikan jalannya sehingga..Brak!!
"Awww!"ia memekik begitu bokongnya sukses mendarat sempurna di tanah,bahkan kini berkas-berkasnya berhamburan karena ia melepaskannya begitu saja ketika ia terjatuh.
"Ah,maaf!Anda tak apa?"
Ia melupakan sakit pada bokongnya dan kini menatap tajam si pelaku yang baru saja menabraknya.
"Mari saya bantu berdiri,sekali lagi maafkan saya"ucap pemuda yang menabraknya itu dan mengulurkan tangannya di depan Sohyun.
Sohyun yang terlalu lelah akibat berjalan,memilih tak memperpanjang masalah itu.Ia dengan segera menepis tangan pemuda tersebut dan memungut kertas-kertasnya yang berhamburan.
Melihat apa yang dilakukan Sohyun,membuat si pemuda juga melakukan hal yang sama.Ia dengan cepat membantu Sohyun memungut kembali kertas-kertasnya.
Pemuda itu terdiam menatap satu kertas yang ia pegang ia mengarahkan pandangannya ke arah Sohyun yang masih sibuk mengambil kertas-kertas itu.
"Permisi"ucapnya membuat Sohyun menatapnya dengan tatapan datar.
"Maaf,bukannya lancang.Tapi saya tidak sengaja membaca kertas ini.Apakah anda sekarang sedang mencari pekerjaan?""Tanpa ku jawab kau pasti tau dengan melihat kertas ini"ucap Sohyun dengan ketus seraya merampas kertas di tangan pemuda tadi.
Namun,si pemuda memegang erat kertas itu jadi Sohyun tak dapat mengambilnya."Yakk!"kesal Sohyun kembali menarik kertas tersebut.
"Sebagai permintaan maafku!"seru si pemuda membuat Sohyun berhenti menarik kertas itu dan beralih menatapnya.
"Aku akan membuatmu mendapatkan pekerjaan.Sekarang juga!"Sohyun menghela napas dan menarik kembali kertas itu dan berhasil.Kertas tersebut sudah berada di tangannya.Ia mengabaikan ucapan pemuda tadi dan kembali memungut kertas-kertasnya.
"Aku tidak akan tertipu.Jaman sekarang banyak sekali penipuan.Jadi jika kau ingin menipuku,maaf,aku bukan sasaran yang tepat.Pergilah mencari mang.."ucapannya terhenti kala pemuda itu menyodorkan sebuah kartu nama.
"Aku tidak berniat menipumu.Lihat ini.Ini kartu namaku"ucapnya masih menyodorkan kartu itu.
Sohyun menatap si pemuda dan kartu tersebut bergantian.Dengan malas ia akhirnya mengambil kartu nama tersebut dan setelah melihat tulisan yang tertera di kartu itu, matanya membulat.
"JW Crop?!"ia memekik kecil melihat tulisan itu dan kemudian menatap si pemuda.
"Benar nona.Perkenalkan,saya Kim Mingyu, asisten pribadi CEO JW Corp"Mingyu menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan Sohyun yang menatapnya dengan tatapan terkejut.
"Jadi,sekarang apa kau percaya bahwa aku tidak menipumu?Bekerjalah di JW Corp,sebagai permintaan maafku""Hah?"
Sohyun hanya menatap Mingyu yang tersenyum menampakkan gigi taringnya yang membuatnya tampak sangat tampan dengan tampang bodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE (On Going)
FanficSeketika kehidupannya hancur tepat setelah Ia mengenal Pria yang berstatus sebagai atasannya di tempat Ia bekerja. Sampai akhirnya Ia dihadapkan oleh dua pilihan yang sangat sulit. Note:Cerita ini hanyalah fiksi.Murni dari pemikiran author sendiri.S...