Chapter 9

35 9 1
                                    

"Sejak tadi Kau terus menatap ponselmu.Kau sedang menunggu kabar dari seseorang?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh pemuda berkulit agak gelap itu membuat gadis berwajah bulat tersebut menatapnya.

"Hanya pesan dari Oppa ku"jawab Sohyun setelah sebelumnya mengangguk.

"Oppa?Saudara atau pacar?"rasa ingin tau Mingyu terlihat sangat besar,terbukti dari Ia yang kini menatap Sohyun penasaran.

"Kau terlihat ingin tau sekali dengan kehidupanku"tanpa menjawab pertanyaan Mingyu,Sohyun menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi seraya melipat kedua tangannya.

Berkat paksaan dari Mingyu akhirnya mereka berdua bisa makan siang bersama.Banyak alasan yang Sohyun buat agar tidak keluar dari gedung perusahaan untuk makan siang.Pasalnya setelah mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh sang atasan tadi,Ia kembali mendapat tugas baru.

Dengan sedikit paksaan dari Mingyu,dan juga izin dari Wonwoo yang tentunya itu adalah ulah Mingyu,di sinilah mereka berada.Di sebuah restoran yang letaknya agak jauh dari perusahaan.Mingyu yang awalnya mengatakan hanya ingin mengajak Sohyun makan di kantin perusahaan,merubah tujuannya begitu melihat area kantin penuh.Tentu saja Mingyu senang akan hal itu.

Begitu Mingyu membawanya pergi jauh dari gedung perusahaan,Sohyun hanya bisa pasrah.Walaupun baru dua hari Ia bekerja di perusahaan itu dan mengenal Mingyu,aura positif pemuda bergigi taring tersebut membuat Sohyun dengan mudah mempercayainya.

"Aku memang ingin tau soal kehidupanmu.Bukankah sekarang Aku adalah temanmu?atau hanya Aku yang menganggap kita ini teman?"tanya Mingyu seraya menunjukkan raut wajah cemberut yang dibuat-buat.

"Baiklah,baiklah"Sohyun tergelak melihat wajah cemberut Mingyu.Selain Jun,baru kali ini ada pemuda yang sukses membuatnya tertawa hanya karena permainan raut wajah.
"Aku sedang menunggu pesan dari Oppa ku,Saudara laki-lakiku"

"Kau memiliki saudara?berapa?"Mingyu kembali menunjukkan ketertarikannya pada cerita kehidupan Sohyun.

Sohyun mengangguk,kembali ia menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.
"Aku memiliki dua orang saudara"jawabnya setelah menelan makanan di dalam mulutnya.

"Benarkah?ku fikir kau adalah anak tunggal"Mingyu juga kembali memakan makanannya.

"Aku ini anak kedua dari tiga bersaudara.Kakak dan adikku adalah laki-laki"jelas Sohyun.

"Wahh.. Bagaimana rasanya memiliki Kakak dan adik?"

"Biasa saja"

Jawaban Sohyun membuat Mingyu menghela napas.
"Bersyukurlah memiliki saudara yang bisa kau andalkan.Banyak anak tunggal yang ingin merasakan memiliki saudara"

Sohyun yang awalnya mengaduk-aduk makanannya langsung menghentikan gerakannya begitu mendengar ucapan Mingyu,dilihatnya pemuda di depannya yang kini menunjukkan raut wajah murung.

"Kau..salah satunya?"tanya Sohyun hati-hati.Mingyu mengangguk.
"Maaf"lanjut Sohyun.

Permintaan maaf Sohyun yang tiba-tiba membuat Mingyu mengernyit heran.
"Kenapa Kau meminta maaf?"

"Raut wajahmu tiba-tiba berubah,Aku fikir ucapan ku menyinggung perasaanmu."

"Santai saja.Aku memang selalu merasa seperti ini.Jika ada orang lain yang membicarakan tentang saudara mereka, Aku jadi merasa kesepian"

Tanpa berkata apa-apa,Sohyun mengulurkan tangannya di depan Mingyu.Pemuda itu menatapnya bingung.
"Mulai sekarang,Kau bisa menganggap ku sebagai teman dan saudaramu.Jadi jangan lagi merasa kesepian"

Mingyu menatap sendu uluran tangan Sohyun.Mendengar penuturan gadis di depannya itu,membuatnya senang sekaligus sedih secara bersamaan.

"Hei!"Sohyun melambaikan tangannya di depan wajah Mingyu.

CHOICE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang