Chapter 8

52 10 3
                                    

"Ternyata kau sudah bangun"ujar Jun dengan nada canggung.

"Ada apa?"tanya Sohyun,tanpa mempersilahkan Jun masuk.

"Ah,tidak ada apa-apa.Aku hanya ingin memastikan bahwa yang tadi ku lihat Chan atau bukan"jawab Jun.

Sohyun hanya menatapnya datar,Jun menyadari perubahan sikap Sohyun akibat perdebatan mereka semalam.

"Begini,tadi aku sedang joging.Tak sengaja aku melihat Chan.Namun,aku tidak yakin itu Chan,karena penampilannya sangat berantakan.Sepatu yang ia pakai juga hanya sebelah"

"Itu benar Chan.Sekarang Dia di kamarnya.Apa ada hal lain?"

Seraya menghela napas,Jun menatap Sohyun memelas.Baru kali ini Ia dan Sohyun berada di situasi seperti ini.Dan baginya ini sangatlah tidak nyaman.Tatapan datar yang Sohyun tunjukkan,membuatnya sedih.Namun,Ia tak ada pilihan lain selain mencoba membantu Jeonghan.

"Mengenai percakapan kita semalam-"

"Aku tidak mau membahas itu.Sebaiknya Kau pergilah,Aku ingin bersiap"

Pintu rumahnya ia tutup dengan rapat setelah memotong ucapan Jun.Ia bersandar pada pintu, menyesali perbuatannya barusan.Sama halnya dengan apa yang Jun rasakan,Sohyun juga merasakannya.Situasi ini sangat tidak nyaman baginya.

Sedangkan Jun,hanya bisa berdiri mematung di depan pintu rumah Sohyun.
Sekarang Ia tak tau harus berbuat apa untuk membujuk Sohyun keluar dari perusahaan itu.



Brakk

Suara tumpukan dokumen yang di letakkan di hadapannya membuat Sohyun yang tengah mengerjakan sesuatu di komputernya sedikit terperanjat.

"Ini adalah beberapa dokumen yang tidak sempat di kerjakan pak Kim setelah sekretaris lama Pak Jeon berhenti.Sekarang,ini adalah tugasmu.Sebaiknya kau segera menyelesaikannya sebelum akhir pekan"ucap seorang karyawan wanita yang meletakkan tumpukan dokumen tadi.Tanpa menunggu Sohyun berucap,ia langsung melenggang pergi.

"Sebelum akhir pekan?hari ini bahkan sudah hari kamis"gumamnya menatap nanar tumpukan dokumen di depannya.

Kembali ia melirik ponselnya.Entah ini yang keberapa kali ia melirik benda pipih itu.Akibat Ia dan Jun saling diam,membuatnya tak bersemangat.

"Apa Kau tak berniat membujukku?"gumamnya yang seolah bertanya kepada Jun.

"Dokumen apa ini?"

Suara Mingyu membuat ia mendongak.

"Tanpa ku jawab pun, sepertinya kau tau"ujar Sohyun mendapatkan cengiran dari Mingyu yang terlihat membuka beberapa dokumen tersebut.

"Maaf.Karena sekretaris Wonwoo yang kemarin berhenti tiba-tiba, Aku jadi memliki peran ganda.Itu sungguh membuatku kewalahan.Sampai-sampai Aku tidak sadar ada beberapa dokumen yang belum Aku kerjakan"ucap Mingyu.

"Ini bukan beberapa lagi namanya,tapi sangat banyak"ralat Sohyun seraya merapikan kembali tumpukan dokumen yang tadi Mingyu bongkar.
"Tak usah menatapku begitu.Ini memang pekerjaan sekertaris,kan?Aku senang karena memiliki banyak pekerjaan di hari-hari pertama aku bekerja"sambung Sohyun yang menyadari Mingyu terus menatapnya dengan tampang bersalah.

"Santai saja mengerjakannya.Tidak usah terburu-buru"

"Santai?Bukankah ini harus selesai sebelum akhir pekan?"

"Siapa yang mengatakannya?"

"Seorang wanita yang tadi membawa dokumen ini"

"Kau tidak tau namanya?"

CHOICE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang