3

494 62 3
                                    

Pintu dibuka, kedua orang tua Junhyeon masuk ke dalam rumah dengan keadaan gelap karna waktu memang sudah menunjukan jam 02.30. Mereka memang sengaja pulang diam diam tanpa memberitahu anak bungsunya itu yang tak lain adalah Junhyeon. Beda dengan kakaknya mereka udah kasi tau tapi sang kakak bilang kalo dia bakalan nyusul pulang besok karna masih ada urusan.

"Gelap banget pah, Juno udah tidur kali ya..." ujar sang mama.

"Mungkin, bentar papa cek sekalian nyalain lampu".

Rose lanjut meletakan koper yang berisi baju dan oleh oleh itu dilantai, lalu ia dengan santai duduk di kursi yang ada di ruang tamu, sedangkan sang ayah atau yang biasa disebut papa itu pergi untuk nyalain lampu karna emang disitu keadaan rumah yang bener bener gelap. Sekalian ngecek ke atas ke kamarnya dan kamar Junhyeon, apa itu anak ada dirumah atau nginep ditemennya.

Cklek...

Kini semua lampu menyala, keadaan jadi terang kembali.

"Nah gini kan enak terang"

Rose tadinya berniat untuk mengambil minum sebentar ke dapur, tapi niatnya gagal saat ia melihat ke arah meja yang dimana terdapat banyak testpack berceceran. Ia segera mengambil salah satu dari mereka dan melihatnya dengan teliti, benar itu testpack tidak mungkin salah. Testpack itu juga menunjukan garis dua yang artinya seseorang sekarang sedang mengandung, tapi siapa? Itu yang jadi pertanyaan di pikirannya saat ini. Kalo dia itu jelas tidak mungkin, dia saja baru pulang bersama suaminya, apa suaminya selingkuh? tapi itu juga bukan jawaban yang tepat, masa iya orang dirumah aja cuman ada Junhyeon anak bungsunya, kan anak pertamanya ngekost besok baru mau pulang. Oh tidak, apa pacar anaknya? Cepat sekali itu pikirnya saat ini.

"J-junhyeon.." ucap Rose dengan pelan hampir seperti berbisik "apa mungkin anak itu-".

"MAHHH, SAYANG CEPET KESINI"
Mendengar teriakan sang suami Rose dengan cepat pergi ke arah suara itu. Terlihat pintu kamar Junhyeon yang sedikit terbuka, ia tanpa babibu langsung saja masuk dan mendekati sang suami yang berada di sisi ranjang anaknya.

"apa? kenapa pah?"

"Si bungsu kayaknya sakit, badanya panas"

Rose dengan cepat mengambil alih sang suami yang kini sedang mengelus-ngelus pucuk kepala Junhyeon, ia dengan telaten mengecek suhu tubuh anak bungsunya ini. Ah benar tubuh anaknya ini memang panas bisa dilihat juga wajahnya yang cukup merah, karna khawatir dan ia tidak tau apa Junhyeon udah minum obat apa belum akhirnya dengan pelan Rose membangunkan sang anak.

"Sayang...ayo bangun dulu, mama ama papa disini" ucapnya pelan sambil menepuk pipi Junhyeon dengan pelan dan lembut "Junhyeon nak, ayo bangun dulu".

Ada yang aneh, kenapa anaknya tidak bangun bangun padahal Junhyeon bukan orang yang susah dibangunkan.

"Junhyeon sayang.., jangan bikin mama takut gini dong ayo bangun" Rose dan Suami kini saling bertatapan satu sama lain "pah ini Junhyeon kenapa ga bangun" suara Rose terdengar sedikit gemetar karna kalut, takut anaknya kenapa napa.

"Suttt...tenang yaaa, sini biar aku yang bangunin" Chanyeol bergeser sekarang ia sedikit memangku kepala Junhyeon di tangannya, ia kembali melakukan gerakan yang dilakukan Rose tadi untuk membangunkan Junhyeon bedanya kali ini cukup keras.

"Jun...hei sayang anak papa, bangun yuk"

"Juno" ucapnya sekali lagi, tapi percuma anaknya ini tak kunjung bangun. Yang bisa ia rasakan sekarang malah kepala Junhyeon yang bergeser karna lemas, Ok ia tidak boleh tinggal diam sekarang.

"Rose kita bawa Junhyeon ke rumah sakit" Rose menggangguk mengerti ia dengan cepat menelpon salah satu temannya dirumah sakit, agar saat sampai disana ia tidak menunggu lagi dan Junhyeon bisa diperiksa dengan cepat ia juga tak lupa untuk menyiapkan mobil.

Berbeda dengan Rose Chanyeol dengan lihai memakaikan anaknya ini pakaian yang hangat (jaket) terlebih dahulu lalu menggendong Junhyeon dan pergi ke mobil. Ia secara hati hati menempatkan sang anak di jok belakang bersama sang istri, ia dengan cepat menutup pintu dan pergi ke arah depan untuk mengemudikan mobil.

"Pah, hati hati".

_________________














Saat tiba di UGD, Junhyeon dengan cepat diperiksa oleh dokter disana. Kedua orang tuanya hanya bisa menunggu anaknya diluar lebih tepatnya didepan gorden yang ditutup. Sekarang jam sudah menunjukan pukul 04.01.

"Ngomong-ngomong mah, kamu tadi ngapain bawa testpack? Bunting lagi kah?" Tanya Chanyeol untuk sedikit mencairkan suasana.

Rose mendengar itu reflek mencubit tangan suaminya "sembarangan kamu!. Bukan aku, gatau juga punya siapa aku nemu itu dimeja ruang tamu tadi mas"

Chanyeol heran. Terus tu testpack punya siapa masa iya jurig.

"Terus punya siapa?"

"Nah aku juga gatau mas masalahnya. Masa iya itu pun-"ucapan Rose terpotong karna sekarang gorden yang berisi Junhyeon didalamnya sudah terbuka bisa dilihat Junhyeon yang sedang terbaring dan sudah terpasang infus ditangannya. Ia dengan cepat menghampiri sang anak dan duduk disebelahnya.

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Chanyeol

Sang Dokter yang mulanya terdiam kini tersenyum hangat "Anak anda hanya kelelahan, tenang saja keadaanya stabil sekarang. Tapi masih perlu perawatan untuk beberapa hari kedepan, oh ya diusahakan jangan sampai terlalu banyak pikiran itu tidak baik bagi janinya"

"Eh gimana dok? janin?" Chanyeol bertanya sekali lagi ia tak salah dengar kan? Sang dokter menyebut janin, janin siapa? Siapa yg hamil? Masa iya anaknya Junhyeon ngaco kali.

"Iya pak janin, calon cucu anda"

Chanyeol hanya bisa terpaku saat dokter membalas pertanyaannya tadi, dia melirik sang istri yang sama kagetnya saat mendengar hal itu, mau gak percaya tapi ini dokter yang ngomong alah siah euy. Jadi testpack yang tadi istrinya bawa itu punya anaknya, pikiranya sekarang kemana mana. Tapi yang paling prioritas SIAPA BAPAK CALON CUCUNYA INI, SIAPA YANG BERANI BERANINYA BUNTINGIN ANAK BUNGSU KESAYANGANYA!.

"Pak, pak halooo"

"E-ehh iya dok"

Kembali ke realita. Chanyeol akhirnya mengajak sang dokter untuk diskusi sejenak diluar tak lupa membawa sang istri juga.


Sementara Junhyeon sebenernya udah bangun dari tadi, lebih tepatnya pas tu dokter selesai meriksa dia bangun. Cuman pura pura tidur lagi takut kena amuk, akhirnya bablas ketiduran sampai dia udah pindah ruangan.










-------------- -----

haloooo semuaaa yang bacaaaa

Maaf huhu baru update, beberapa hari kebelakang aku bingung mau jadiin siapa buat orang tua Junhyeon makanya blm update😭.

Tapi akhirnya setelah aku pikir² aku jadi milih mereka bedua buat ortu Junhyeon hehe semoga suka ya....

Udah si gitu aja, buat semua yang udah baca makasih banyak aaaaaa🥹🫶.

Jangan lupa bahagia ya hari ini🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOH?! - Junhyeon CentricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang